C. Keasaman lignin atau pH ASTM D 1512-80a
Endapan lignin dihancurkan terlebih dahulu menggunakan spatulamortar sampai menjadi tepung. Sebanyak 1 gram tepung lignin dimasukkan kedalam
gelas kimia ditambah dengan 10 ml air mendidih dan ditambah sedikit aseton atau etanol.
Suspensi lignin dipanaskan sela 15 menit dan dijaga agar tidak sampai kekeringan berbentuk lumpur. Lumpur lignin didinginkan pada ruang bebas
asam, keasaman lignin diukur dengan menggunakan pH meter. Pada waktu dilakukan pengukuran pH, gelas kimia diputar-putar sampai didapat pH
konstan.
D. Kadar metoksil lignin ASTM 15120-81
Sebanyak 0,5 gram lignin dibasahi dengan 5 ml etanol, kemudian disuspensikan dalam 100 ml aquadest yang berisi 1 gram NaCl. Selanjutnya
dinetralkan dengan NaOH 0,1 N menggunakan indikator phenolpthalin dan ditambahkan 25 ml NaOH 0,25 N, dikocok dan dibiarkan selama 30 menit
pada suhu kamar dalam keadaan tertutup. Setelah itu ditambahkan 25 ml HCl 0,25 N dan dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai akhir perubahan warna yang
bertahan sedikitnya 30 detik. Kadar metoksil ditentukan dengan rumus :
ml NaOH x N NaOH x 3,1 Kadar Metoksil =
Berat Contoh x 100
E. Bobot ekuivalen lignin Beckman dalam Santoso, 1995
Sebanyak 0,5 gram lignin isolat dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml dan dibasahi dengan 5 ml etanol. Campuran tersebut dibubuhi dengan 1 gram
NaCl kemudian ditambahkan 100 ml aquades dan 6 tetes indikator phenolpthalin. Larutan tersebut kemudian ditritasi dengan NaOH 0,1 N sampai
pH 7,5.
Bobot ekuivalen lignin isolat dapat dihitung dengan persamaan : 1000 x gram contoh
BE =
ml x N NaOH
F. Analisa lignin dengan spektrofotometer FT-IR Rostika et al., 2002
Tepung lignin sebanyak 1 mg dibuat tablet dengan ditambahkan 150 mg KBr, kemudian diamati serapannya dengan bilangan gelombang 4000-400 cm
-1
panjang gelombang 2,5 - 25 m.
Lampiran 5. Data Hasil Penelitian, Analisa Ragam dan Uji Lanjut Duncan Rendemen Isolat Lignin Delignifikasi Tahap I
A. Data hasil penelitian rendemen isolat lignin delignifikasi tahap I Perlakuan
Ulangan Lignin bb
Rata-rata bb
1 2,93
A1B1 2
3,44 3,18 ± 0,36
1 3,51
A1B2 2
4,13 3,82 ± 0,44
1 3,13
A1B3 2
3,70 3,41 ± 0,40
1 9,52
A2B1 2
10,01 9,77 ± 0,35
1 9,92
A2B2 2
11,69 10,81 ± 1,26
1 10,25
A2B3 2
11,30 10,78 ± 0,74
1 11,89
A3B1 2
12,67 12,28 ± 0,55
1 21,55
A3B2 2
18,34 19,95 ± 2,27
1 17,00
A3B3 2
14,03 15,52 ± 2,10
1 13,59
A4B1 2
14,39 13,99 ± 0,57
1 13,80
A4B2 2
15,18 14,49 ± 0,98
1 14,32
A4B3 2
14,29 14,30 ± 0,02
Keterangan: A : faktor penambahan katalis NaOH 1= 0, 2= 5, 3= 10, 4= 15
B : faktor konsentrasi H
2
SO
4
1=5 , 2= 20, 3= 35
B. Analisa ragam ANOVA rendemen isolat lignin delignifikasi tahap I =0,05
Sumber Variasi db
JK KT
F Hitung PrF
Model 11 611,691 55,608 48,140
,0001 Galat
12 13,862 1,155 Total
23 625,552
Sumber db Tipe III
JK KT
F Hitung PrF
A 3 550,392 183,464 158,820
,0001 B
2 24,212 12,106 10,480 0,0023
AB 6 37,087 6,181 5,350
0,0067 •
Nilai Signifikansi Pr F : Berpengaruh Nyata.
C. Uji lanjut duncan rendemen isolat lignin delignifikasi tahap I