Uji Kadar Sari Ekstrak Alkohol Benzene dalam Kayu dan Pulp Uji Kadar Selulosa , dan dalam Kayu dan Pulp SNI 14-0444-1989

E. Uji Kadar Sari Ekstrak Alkohol Benzene dalam Kayu dan Pulp

SNI 14-1032-1989 Sebanyak 1 ± 0,1 gram contoh kayu maupun pulp kering tanur dipindahkan ke dalam cawan masir G2, kemudian ditutup dengan kertas saring yang dilubangi kecil-kecil dan telah bebas dari sari, diikatkan dengan benang yang telah bebas dari sari. Contoh ditempatkan dalam alat soxhlet dan diisikan 150 – 200 ml campuran alkohol-benzene 1:2 kedalam labu ekstrak 250 ml yang telah diketahui berat keringnya. Alat soxhlet tersebut dihubungkan dengan labu ekstrak lalu dipasangkan pada pendingin. Ekstraksi dilakukan di atas penangas air atau pemanas listrik selama 6 jam dan diatur pendidihan alkohol-benzene sehingga dalam waktu satu jam terjadi lima sirkulasi pada alat soxhlet. Cawan masir yang berisi contoh uji dari alat soxhlet dikeluarkan, kemudian alkohol-benzene yang ada di dalam labu ekstrak diuapkan sampai hampir kering. Alkohol-benzene yang tertampung dalam alat soxhlet dapat digunakan kembali. Sisa penguapan dalam labu ekstrak dipanaskan dalam lemari pengering pada suhu 105 ± 3 °C, selama 3 jam atau lebih kemudian didinginkan dalam desikator lalu timbang sampai berat konstan. Perhitungan : A Kadar Metoksil = B x 100 dimana : A : berat sari dalam labu ekstrak gram B : berat contoh kering tanur gram

F. Uji Kadar Selulosa , dan dalam Kayu dan Pulp SNI 14-0444-1989

Selama analisis, dijaga supaya suhu air, asam asetat dan NaOH tetap 20 ± 0,2 °C dan air untuk pencucian selaulosa pada suhu kamar. Cawan masir dan botol timbang dipanaskan pada oven suhu 105 ± 3 °C sampai berat tetap. Didinginkan di dalam desikator sampai suhu kamar dan ditimbang dengan ketelitian 0,5 mg. Sejumlah 3,0 gram kayu atau pulp kering ditimbang dengan ketelitian 0.5 mg, kemudian dipindahkan ke dalam gelas piala 250 ml pengerjaan selanjutnya dilakukan pada thermostat suhu 20 ± 0,2 °C sehingga suhu reaksi tetap 20°C. Contoh uji dibasahi dengan 15 ml larutan NaOH 17,5 dan maserasi dengan batang pengaduk selama 1 menit, kemudian ditambahkan 10 ml NaOH 17,5 dan diaduk selama 45 detik. Penambahan NaOH 17,5 selanjutnya dilakukan dengan pengadukan 15 detik dan dibiarkan campuran dalam thermostat selama 3 menit. Tanpa mengeluarkan gelas piala dari thermostat, campuran ditambahkan 10 ml NaOH 17,5 dan diaduk selama 10 menit, kemudian dilakukan penambahan 3 x 10 ml NaOH 17,5 setelah 2,5; 5; 7,5 menit dan campuran dibiarkan dalam thermostat selama 30 menit dalam keadaan tertutup. Campuran kemudian ditambahkan 100 ml air suling suhu 20°C dan dibiarkan selama 30 menit. Campuran dituangkan ke dalam cawan masir yang dilengkapi dengan labu isap dan diisap dengan pompa vakum kemudian gelas piala dibersihkan dengan 25 ml NaOH 8,3 pada 20°C dan endapan dicuci dengan 5 x 50 ml air suling suhu kamar. Cawan masir dipindahkan ke labu isap yang lain dan endapan dicuci dengan 400 ml air suling kemudian ditambahkan asam asetat 2 N pada suhu 20°C dan aduk selama 5 menit. Endapan dicuci dengan air suling suhu kamar samapi bebas asam, uji dengan lakmus. Endapan dikeringkan dengan memasukkan cawan masir ke oven 105 ± 3 °C, selama 3 jam atau lebih kemudian didinginkan dalam desikator lalu timbang sampai berat konstan. Perhitungan : Berat endapan Selulosa = Berat contoh kering oven x 100

G. Uji Kadar Air ASTM D2016-62T