1.5.5 Hasil Belajar Peserta Didik
Rifa’i Anni 2011: 85 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan
belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik
mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Menurut Benyamin S. Bloom,
sebagaimana dikutip oleh Rifa’i Anni 2011: 86, tiga taksonomi yang disebut
dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotoric domain.
1.5.6 Materi Kalor dan Perpindahannya
Materi kalor dan perpindahannya masuk dalam tema besar perubahan dan merupakan bagian dari materi pokok suhu, kalor, dan perpindahan kalor.
Pembelajaran materi kalor dan perpindahannya mengenalkan peserta didik pada kalor, pengaruhnya, perpindahannya, dan penerapannya baik pada makhluk hidup
maupun dalam kehidupan sehari-hari. Materi kalor dan perpindahannya disampaikan di kelas VII semester 2 untuk sekolah yang masih menerapkan
kurikulum 2013.
8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif cooperative learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar Sugiyanto, 2010: 37. Menurut Priyanto, sebagaimana dikutip oleh Wena
2014: 189, pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran
kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya
untuk mencapai
tujuan bersama.
Pembelajaran kooperatif
mengharuskan siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa kurang pandai dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan
karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya. Suprijono 2012: 65-66 menyebutkan enam fase dalam sintak model
pembelajaran kooperatif seperti pada Tabel 2.1. Fase pertama, guru mengklarifikasi maksud pembelajaran kooperatif. Hal ini penting untuk dilakukan
karena peserta didik harus memahami dengan jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran. Fase kedua, guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini
merupakan isi akademik. Fase ketiga, guru harus menjelaskan bahwa peserta didik harus saling bekerja sama dalam kelompok. Penyelesaian tugas kelompok harus
merupakan tujuan kelompok. Tiap anggota kelompok harus memiliki peran untuk mendukung tercapainya tujuan kelompok. Pada fase ketiga ini terpenting jangan
sampai ada anggota yang hanya menggantungkan tugas kelompok kepada individu lainnya. Fase keempat, guru mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan
tugas-tugas yang harus dikerjakan dan waktu yang dialokasikan. Fase kelima guru melakukan evaluasi dengan strategi evaluasi yang konsisten dengan tujuan
pembelajaran. Fase keenam guru mempersiapkan reward yang akan diberikan kepada peserta didik.