92 Penyebab lain dari ketidakaktifan pengurus juga dikarenakan belum adanya
penerapan ADART LMDH sebagaimana mestinya. Padahal dalam ADART tersebut sudah jelas mengatur adanya hak, kewajian serta sanksi baik bagi
pengurus maupun anggota LMDH. Ketidakaktifan pengurus LMDH juga disebabkan belum dimanfaatkannya
jaringan mitra kerja LMDH secara optimal. Karena dalam pelaksanaan pengelolaan sumberdaya hutan melalui program PHBM, LMDH merupakan
mitra kerja Perum Perhutani, sehingga seharusnya adanya potensi baik pendanaan dan pembinaan yang dilakukan oleh Perum Perhutani seharusnya
bisa dimanfaatkan oleh pengurus LMDH. Selain itu, adanya forum komunikasi LMDH tingkat kecamatan seharusnya juga dapat dimanfaatkan oleh pengurus
LMDH sebagai sarana evaluasi dan studi banding bagi pengembangan LMDH.
2. Rendahnya kapasitas individu masyarakat miskin
Permasalahan utama yang dihadapi individu masyarakat miskin adalah berkaitan dengan rendahnya kapasitas mereka. Penyebab utama rendahnya
kapasitas individu masyarakat miskin adalah dikarenakan rendahnya pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Tingkat pendidikan yang
rendah dan keterbatasan keterampilan juga mempengaruhi kapasitas mereka. Namun demikian, adanya solidaritas diantara warga masyarakat mendukung
bagi mereka untuk dapat memanfaatkan potensi yang ada diantaranya adalah potensi lahan sekitar hutan yang bisa dimanfaatkan sumber penghasilan bagi
mereka. Selain itu, melalui LMDH dan Program PHBM diharapkan muncul adanya berbagai program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan masyarakat yang menjadi sasaran utama dari program tersebut.
Rendahnya kapasitas individu masyarakat miskin juga disebabkan oleh rendahnya kepemilikan aset dan sumber pandapatan mereka. Mata pencaharian
masyarakat miskin sebagai buruh tani menyebabkan rendahnya penghasilan mereka sehingga tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan
pemupukan aset. Adanya potensi lahan hutan merupakan kesempatan yang sangat berarti bagi masyarakat dalam meningkatkan sumber pendapatan. Selain
itu, melalui program pengembangan usaha ekonomis produktif UEP dari
93 LMDH diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat.
Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, penyebab dan potensi seperti diungkap- kan di atas, maka selanjutnya disusun beberapa alternatif pemecahan masalah
antara lain sebagai berikut :
1. Reorganisasi kepengurusan
Upaya reorganisasi kepengurusan dilakukan dengan melakukan pemilihan ketua baru dan beberapa penyesuaian dalam kepengurusan. Kegiatan ini
dilakukan dengan pertimbangan tidak aktifnya ketua sebagai motor penggerak kepengurusan. Selain itu, perlu juga diadakan beberapa penyesuaian personel
kepengurusan dengan mengganti beberapa personel yang tidak bisa berperan secara aktif baik dikarenakan kesibukan maupun kondisi tempat tingga l yang
jauh sehingga tidak bisa menjangkau masyarakat miskin di sekitar hutan. Pemilihan personel ketua dan bebepara pengurus baru dilakukan berdasarkan
persyaratan untuk menjadi pengurus dan ketua sebagaimana tertuang dalam ADART yaitu :
a. Anggota LMDH “Wana Bhakti” Desa Tonjong,
b. mempunyai sifat-sifat kepemimpinan,
c. jujur,
d. bersedia dipilih,
e. berdedikasi tinggi,
f. sehat jasmani dan rohani,
g. tidak terlibat dalam tindak pidana.
Selain beberapa persyaratan tersebut, ditambahkan juga beberapa persyaratan dimana ketua dan pengurus adalah benar-benar dari masyarakat yang
berdomisili di sekitar hutan, ataupun orang-orang yang berdomisili di wilayah lain di Desa Tonjong dengan syarat memiliki dedikasi dan komitmen yang
tinggi bagi pengembangan masyarakat miskin di sekitar hutan.
94 Dengan adanya reorganisasi kepengurusan LMDH Desa Tonjong diharapkan
selanjutnya dapat melaksanakan program kerja yang belum terlaksana sebelumnya dan mengembangkan program kerja yang sudah terlaksana agar
menjadi lebih baik lagi. Diharapkan peran LMDH sebagai wadah masyarakat dalam Program PHBM dapat lebih baik lagi dalam upaya memberdayakan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di sekitar hutan.
2. Bimbingan dan pendampingan pengurus LMDH