Bimbingan dan pendampingan pengurus LMDH Pembahasan ulang program kerja

94 Dengan adanya reorganisasi kepengurusan LMDH Desa Tonjong diharapkan selanjutnya dapat melaksanakan program kerja yang belum terlaksana sebelumnya dan mengembangkan program kerja yang sudah terlaksana agar menjadi lebih baik lagi. Diharapkan peran LMDH sebagai wadah masyarakat dalam Program PHBM dapat lebih baik lagi dalam upaya memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di sekitar hutan.

2. Bimbingan dan pendampingan pengurus LMDH

Bimbingan dan pendampingan pengurus LMDH dilakukan dalam upaya untuk senantiasa meningkatkan kemampuan dan semangat pengurus dalam mengembangkan LMDH. Bimbingan dan pendampingan tersebut dilakukan oleh KSS PHBM dan Binling dan PLPSLSM Pendamping dari KPH Balapulang. Bimbingan dan pendampingan dapat dilakukan terutama dengan melakukan pembenahan administrasi LMDH seperti kepengurusan, buku anggota, kartu anggota dan lain- lain. Dan yang lebih penting lagi pendampingan diperlukan dalam membantu LMDH menyusun dan merealisasikan program kerja khususnya yang berhubungan dengan birokrasi pada Perum Perhutani sehingga dapat dibantu untuk lebih disederhanakandipermudah. Bimbingan dan pendampingan juga dapat dilakukan dengan membantu pengurus dan anggota untuk menggali potensi usaha ekonomis produktif yang dapat dikembangkan oleh LMDH.

3. Pembahasan ulang program kerja

Upaya pembahasan ulang program kerja dilakukan berdasarkan pertimbangan beberapa program kerja yang tidak bisa dilaksanakan karena beberapa kendala yang dihadapi pengurus. Dengan adanya penyesuaian diharapkan lebih mudah untuk dilaksanakan dan program kerja Tahun 2005 dapat dilaksanakan kembali pada Triwulan IV Tahun 2006 Oktober-Desember atau dilaksanakan mulai Tahun 2007. Berdasarkan hasil pertemuan penyusunan program rencana aksi diputuskan adanya penyesuaian beberapa program kerja antara lain yaitu : 95 - Kegiatan Pamswakarsa direncanakan mulai dilaksanakan Bulan Oktober 2006 dengan jumlah pertugas dikurangi dari 20 orang menjadi 12 orang. Sedangkan dana yang bersumber dari Perum Perhutani sejumlah Rp. 600.000,00 tidak dibagikan secara langsung tetapi dalam bentuk barang kambing yang dibagikan dengan cara arisan. Untuk 3 bulan awal Oktober-Desember disepakati kambing tersebut menjadi milik bersama LMDH dan menjadi aset usaha dari LMDH. Selanjutnya selama Tahun 2007 12 Bulan dibagikan kepada petugas dengan cara arisan. Pelaksanaan patroli pengamanan hutan juga dilakukan penjadwalan dengan kegiatan yang lebih mudah dan tidak memberatkan. - Kegiatan penjarangan yang tidak bisa dilaksanakan pada Tahun 2005 akan direncanakan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan penjarangan untuk Tahun 2006. Kegiatan tersebut direncanakan dilaksanakan antara Bulan Oktober-Desember 2006. - Kegiatan penggemukan kambing direncanakan mulai dilaksanakan pada awal Tahun 2007 dengan mengajukan proposal ke Perum Perhutani. Dengan telah dilaksanakan kegiatan Pamswakarsa selama 3 bulan dan adanya modal usaha swadaya LMDH berupa 3 ekor kambing yang diperoleh dari kegiatan Pamswakarsa diharapkan proposal yang diajukan dapat disetujui pihak Perum Perhutani. Dana yang diperoleh dari Perum Perhutani selanjutnya dapat digunakan untuk mengembangkan kegiatan penggemukan kambing sehingga dapat lebih banyak sesuai target program yaitu 12 ekor. - Kegiatan tumpangsari yang selama ini dilakukan masyarakat masih terus dikembangkan selama masih menghasilkan. Sementara untuk lokasi hutan yang tanamannya mulai besar dan tinggi, akan diupayakan adanya budidaya penanaman tanaman jarak.

4. Sosialisasi, pembahasan dan penerapan ADART