95 -
Kegiatan Pamswakarsa direncanakan mulai dilaksanakan Bulan Oktober 2006 dengan jumlah pertugas dikurangi dari 20 orang menjadi 12 orang.
Sedangkan dana yang bersumber dari Perum Perhutani sejumlah Rp. 600.000,00 tidak dibagikan secara langsung tetapi dalam bentuk barang
kambing yang dibagikan dengan cara arisan. Untuk 3 bulan awal Oktober-Desember disepakati kambing tersebut menjadi milik bersama
LMDH dan menjadi aset usaha dari LMDH. Selanjutnya selama Tahun 2007 12 Bulan dibagikan kepada petugas dengan cara arisan. Pelaksanaan
patroli pengamanan hutan juga dilakukan penjadwalan dengan kegiatan yang lebih mudah dan tidak memberatkan.
- Kegiatan penjarangan yang tidak bisa dilaksanakan pada Tahun 2005 akan
direncanakan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan penjarangan untuk Tahun 2006. Kegiatan tersebut direncanakan dilaksanakan antara Bulan
Oktober-Desember 2006. -
Kegiatan penggemukan kambing direncanakan mulai dilaksanakan pada awal Tahun 2007 dengan mengajukan proposal ke Perum Perhutani. Dengan
telah dilaksanakan kegiatan Pamswakarsa selama 3 bulan dan adanya modal usaha swadaya LMDH berupa 3 ekor kambing yang diperoleh dari
kegiatan Pamswakarsa diharapkan proposal yang diajukan dapat disetujui pihak Perum Perhutani. Dana yang diperoleh dari Perum Perhutani
selanjutnya dapat digunakan untuk mengembangkan kegiatan penggemukan kambing sehingga dapat lebih banyak sesuai target program yaitu 12 ekor.
- Kegiatan tumpangsari yang selama ini dilakukan masyarakat masih terus
dikembangkan selama masih menghasilkan. Sementara untuk lokasi hutan yang tanamannya mulai besar dan tinggi, akan diupayakan adanya budidaya
penanaman tanaman jarak.
4. Sosialisasi, pembahasan dan penerapan ADART
Kegiatan sosialisasi ADART dilakukan karena selama ini tidak semua pengurus belum mengetahui ADART sehingga belum mengetahui peran
tanggung jawab serta hak dan kewajibannya sebagai pengurus maupun anggota. Kegiatan ini dilakukan melalui media pertemuan pengurus bulanan
yang dilakukan secara bertahap diawali dengan adanya sosialisasi ADART
96 yang selama ini masih merupakan format awal dari Perum Perhutani. Tahap
selanjutnya dilakukan pembahasan ADART disesuaikan dengan kebutuhan dan aspirasi dari seluruh pengurus dan anggota. Selanjutnya setelah dibahas
dan disepakati bersama maka ADART tersebut dapat mulai diterapkan dan menjadi aturan main bersama yang mengatur hubungan diantara pengurus dan
anggota LMDH.
5. Optimalisasi jaringan mitra kerja
Optimalisasi jaringan mitra kerja dilakukan dengan memperkuat komitmen dan kerjasama dengan Perum Perhutani. Sehingga diantara kedua belah pihak
dapat memberikan peran dan tanggung jawabnya sebagaimana telah tercantum dalam Surat Perjanjian Kerjasama. Selain itu, LMDH juga harus memulai
memanfaatkan adanya Forum Komunikasi LMDH tingkat Kecamatan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama dan saling studi banding dalam upaya
mengembangkan LMDH.
6. Pelatihan keterampilan usaha tani
Kegiatan pelatihan keterampilam usahatani didasari adanya kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya khususnya
mengenai pertanian. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para petani masyarakat miskin di
sekitar hutan dalam mengolah dan meningkatkan hasil pertaniannya. Selain itu, diperlukan juga pelatihan keterampilan pengolahan hasil usahatani mereka
agar hasil yang mereka dapatkan menjadi bernilai guna.
7. Pengembangan kegiatan tumpangsari
Selama ini kegiatan tumpangsari dilakukan oleh masyarakat di sekitar hutan dengan melakukan pengolahan lahan sekitar hutan sengan tanaman palawija
seperti : singkong, jagung, kacang tanah dan lain- lain. Dari tanaman palawija tersebut masyarakat mendapatkan hasil yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sehari- hari. Akan tetapi, kegiatan yang dilakukan masyarakat ini tidak akan dapat bertahan lama seiring dengan perkembangan
tanaman pokok hutan yaitu jati. Karena jika tanaman jatinya semakin tinggi dan besar maka produktifitas tanaman tumpangsari menjadi berkurang.
97 Untuk itu pada kesempatan pertemuan penyusunan program dicarikan upaya
alternatif bagi pengembangana kegiatan tumpangsari. Dan alternatif yang disepakati adalah dengan berupaya untuk melakukan ujicoba dengan budidaya
penanaman tanaman jarak.
8. Pengembangan program UEP