Kapasitas LMDH Pemberdayaan Masyarakat Miskin Sekitar Hutan Melalui Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat

30 Penentuan mengenai sumber data, tipe respondeninforman dan jumlah respondeninforman, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3 : Sumber data, tipe dan jumlah respondeninforman Sumber data Tipe RespondenInforman Jumlah Responden Informan Masyarakat Masyarakat miskin di sekitar hutan yang mengolah lahan hutan dari 3 Dukuh : Mingkrik, Pecangakan, Karang Anjog 10 orang Pengurus LMDH Ketua dan Sekretaris LMDH serta pengurus lainnya 6 orang Aparat Desa Kepala Desa dan Sekretaris Desa 2 orang Perum Perhutani Administratur Perhutani ASPER BKPH Pengarasan, Matri Kehutanan RPH Tonjong dan Petugas Penyuluh Lapangan Perhutanan Sosial PLPS 3 orang Untuk mempermudah mendapatkan data-data yang lengkah, maka disusun jenis data, indiktor dan sub indikator kajian yang digambarkan pada tabel berikut : Tabel 4 : Jenis Data, Indikator dan Sub Indikator Kajian No. Jenis Data Indikator Sub Indikator 1 2 3 4

1. Kapasitas LMDH

§ Kepengurusan • Struktur kepengurusan • Unsur-unsur kepengurusan • Kondisi kepengurusan • Peran dan tanggung jawab pengurus § Kepemimpinan • Tipe kepemimpinan • Pemilihan pemimpin • Peran tanggung jawab pemimpin § Normaaturan • Aturan organisasi • Aturan keanggotaan § Jaringan mitra kerja • Kerjasama dengan Perum Perhutani • Kerjasama dengan aparat desa • Kerjasama dengan LMDH lainnya Kapasitas Individu masyarakat miskin § Pengetahuan Keterampilan • Pendidikan terakhir • Keterampilan yang dimiliki peng- olahan lahan pertanian • Keterampilan lain § Sumber pendapatan • Sumber pandapatan utama • Sumber pendapatan tambahan § Kepemilikan aset • Aset fasilitas perumahan • Aset lahan • Aset lainnya 31 1 2 3 4 2. Performa Kelembagaan PHBM § Program kerja • Proses penyusunan program kerja • Program kerja § Peranserta LMDH masyarakat miskin • Peranserta pada setiap tahap Perencanaan, Pembiayaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi, Pelaporan • Bentuk-bentuk peranserta LMDH dan masyarakat miskin § Jaringan kerjasama • Kerjasama dengan pihak pemerintah • Kerjasama dengan swasta dan stakeholder lainnya 3. Potensi Lokal § Lahan hutan • Luas lahan hutan • Kepemilikan lahan hutan • Pengelolaan lahan hutan § Tenaga kerja • Kwantitas dan kwalitas tenaga kerja • Pemanfaatan tenaga kerja lokal Modal Sosial § Solidaritas • Bentuktipe solidaritas • Tingkat solidaritas § Kepercayaan trust • Trust diantara pihak-pihak dalam LMDH pengurus dan masyarakat miskin sekitar hutan • Trust diantara unsur-unsur dalam kelembagaan PHBM masyarakat miskinLMDH, aparat desa, perum perhutani § Hubungan saling menguntungkan • Hubungan saling menguntungkan diantara unsur-unsur dalam kelem- bagaan PHBM masyarakat miskin LMDH, aparat desa, perum per- hutani • Hubungan saling menguntungkan dengan swasta dan stakeholder lain. 4. Strategi dan Program § Penguatan kapasitas Individu • Program Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan • Program Peningkatan Partisipasi § Penguatan kapasitas LMDH • Program Pelatihan Manajemen Keorganisasian • Reorganisasi LMDH • Program Pengembangan Jaringan Mitra Kerja 32 Teknik Analisa Data Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam, diskusi dan observasi, diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi yang kemudian disajikan secara deskriptif. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh dari penelusuran data sekunder diolah dan disusun dalam bentuk matriks, grafik, bagan maupun tabel. Disain Program Pengembangan Masyarakat Disain program pengembangan masyarakat dilakukan dengan menggunakan metode PRA Participatory Ru ral Appraisal, dengan langkah- langkah kegiatan sebagai berikut : 1. Identifikasi masalah, potensi dan kebutuhan yang dihadapi masyarakat miskin sekiar hutan di Desa Tonjong melalui wawancara, pengamatan dan penelusuran data sekunder. 2. Hasil identifikasi tersebut dikonfirmasikan melalui diskusi kelompok terfokus untuk menentukan dan menganalisis prioritas masalah. 3. Setelah terpilih prioritas masalah, selanjutnya masalah didiskusikan dengan menganalisis faktor penyebab dan potensi yang dimiliki serta alternatif pemecahan masalah. 4. Penyusunan rencana program aksi dengan menentukan strategi, program langkah kegiatan, tujuan, indikator, sasaran pelaksana kegiatan dan pendukung, rencana biaya dan waktu kegiatan. PETA SOSIAL KOMUNITAS Pada kegiatan Praktek Lapangan 1 telah dilakukan di Desa Tonjong, penulis telah melakukan pemetaan sosial dan masalah sosial yang penting dan sangat dirasakan oleh masyarakat sehingga perlu dicari jalan pemecahannya. Masalah sosial ya ng dominan terjadi di Desa Tonjong adalah masalah kemiskinan di pedesaan khususnya kemiskinan para komunitas masyarakat desa yang bermukim di sekitar wilayah hutan. Data Geografis, Demografis dan Kondisi Kemiskinan Desa Tonjong termasuk dalam wilayah Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes. Jarak terdekat ke ibukota kecamatan adalah 2 kilometer dengan waktu tempuh + 30 menit dengan menggunakan ojeg dengan biaya + Rp. 2.500,-. Jarak terdekat ke ibukota kabupaten sejauh 60 kilometer dengan waktu + 120 menit dengan menggunakan kendaraan umum bus dengan biaya + Rp. 12.000,-. Desa Tonjong termasuk dalam tipologi desa sekitar hutan yang memiliki luas lahan yaitu + 672 hektar, dengan topografi dan bentang wilayah berbukit dan suhu udara rata-rata harian 30-32 derajat celsius. Batas Desa Tonjong meliputi, sebelah Utara berbatasan dengan Desa Karang Jongkeng Kecamatan Tonjong, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Galuh Timur Kecamatan Tonjong, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kutamendala Kecamatan Tonjong dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa Linggapura Kecamatan Tonjong. Secara administratif, Desa Tonjong terbagi dalam 10 dusundukuh meliputi : Dukuh Mingkrik, Dukuh Karang Anjog, Dukuh Pecangakan, Dukuh Timbang, Dukuh Tonjong Lebak, Dukuh Tonjong Timur, Dukuh Kauman, Dukuh Tonjong Krajan, Dukuh Karangjati Timur, Dukuh Karangjati Barat dan terbagi dalam 10 wilayah RW dan 42 RT. Jumlah penduduk Desa Tonjong berdasarkan Kecamatan Tonjong dalam Angka 2004 sebanyak 8.625 jiwa yang terdiri dari 2.004 KK, dengan komposisi jumlah penduduk laki- laki sebanyak 4.280 jiwa 49,62 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 4.345 jiwa 50,38 dengan perbandingan sex ratio sebesar 34 98. Ini berarti bahwa setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 98 orang penduduk laki- laki. Artinya, kemungkinan mortalitas penduduk laki- laki lebih tinggi daripada penduduk perempuan, atau bisa juga karena faktor migrasi penduduk laki- laki lebih tinggi dari penduduk perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5 Penduduk Desa Tonjong Menurut Umur dan Jenis Kelamin Jenis Kelamin No. Komposisi Umur L P Jumlah Sex Ratio 1 0 – 4 405 379 784 106 2 5 – 9 513 518 1.031 99 3 10 – 14 596 519 1.115 114 4 15 – 19 497 428 925 116 5 20 – 24 289 278 567 103 6 25 – 29 254 344 598 73 7 30 – 34 273 277 550 98 8 35 – 39 248 286 534 86 9 40 – 44 224 249 473 89 10 45 – 49 220 259 479 84 11 50 – 54 245 204 449 120 12 55 – 59 156 143 299 109 13 60 – 64 144 165 309 87 14 65 tahun keatas 216 296 512 72 Jumlah 4.280 4.345 8.625 98 Sumber : Kecamatan Tonjong dalam Angka 2004. Berdasarkan data di atas, maka Tingkat Rasio Beban Ketergantungan RBT penduduk pada masyarakat Desa Tonjong yaitu sebesar 66,41 , artinya tiap 100 orang yang produktif menanggung 66 orang yang tidak produktif. Tinggi rendahnya rasio beban ketergantungan penduduk akan sangat menentukan terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan, apalagi bila usia produktif tersebut mempunyai tingkat penghasilan rendah, maka akan sangat sulit bagi pemerintahan desa dalam memperoleh partisipasi yang optimal dari masyarakat desa. Kondisi tersebut dapat pula merupakan indikasi dari beratnya beban tanggungan penduduk yang produktif untuk menanggung yang tidak produktif. Berdasarkan indikator rasio beban tanggungan ini, maka penduduk Desa Tonjong dapat digambarkan struktur penduduknya masih merupakan beban pembangunan. 35 Apabila digambarkan dalam bentuk piramida penduduk, maka jumlah penduduk Desa Tonjong berdasarkan umur dan jenis kelamin adalah sebagai berikut: Laki-laki Perempuan Usia 65+ 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 Keterangan : Penduduk dalam 100 Jiwa Gambar 3 : Piramida Penduduk Desa Tonjong Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku, kemampuan berpikir dan usaha dalam memperoleh pekerjaan. Data yang diperoleh dari hasil Pemetaan Sosial, menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Tonjong TidakBelum Tamat SD sebanyak 2.187 jiwa 50,50 dan sebanyak 1.480 jiwa 34,17 penduduk Desa Tonjong hanya berpendidik- kan tamat SD. Hal ini berpengaruh pada jenis mata pencaharian penduduk, dimana karena tingkat pendidikan dan keterampilan rendah sebagian besar penduduk hanya bekerja sebagai petani buruh tani dan buruh bangunan. Rendahnya penghasilan penduduk yang bekerja sebagai petani serta buruh tani 36 dan bangunan juga menjadi salah satu penyebab tingginya jumlah masyarakat miskin di Desa Tonjong. Komposisi penduduk Desa Tonjong menurut tingkat pendidikan dapat di lihat pada tabel berikut ini : Tabel 6 Penduduk Desa Tonjong Menurut Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase 1. 2. 3. 4. 5. Tidakbelum tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat DiplomaSarjana 2.187 1.480 411 125 128 50,50 34,17 9,49 2,89 2,96 Jumlah 4.331 100,00 Sumber : Kecamatan Tonjong dalam Angka 2004. Masyarakat miskin di pedesaan merupakan bagian dari kelompok masyarakat yang penting untuk diberdayakan, sebab mereka mempunyai banyak keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara maksimal. Desa Tonjong Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes merupakan desa miskin dengan jumlah penduduk 8.625 jiwa ya ng terdiri dari 2.004 KK. Dari 2.004 jumlah KK yang ada tersebut 69,96 1.402 KK tergolong dalam keluarga miskin. Gambaran distribusi jumlah keluarga miskin di 10 dusun di Desa Tonjong dapat digambarkan dalam tabel berikut : Tabel 7 Distribusi Jumlah Ke luarga Miskin di Desa Tonjong No. WilayahDukuh Jumlah Persentase 1. Mingkrik 224 15,98 2. Karanganjok 210 14,98 3. Pecangakan 196 13,98 4. Timbang 168 11,98 5. Tonjong Lebak 154 10,98 6. Tonjong Timur 140 9,99 7. Kauman 84 5,99 8. Tonjong Kraja n 42 3,00 9. Karangjati Timur 86 6,13 10. Karangjati Barat 98 6,99 Jumlah 1.402 100,00 Sumber : Kantor Balai Desa Tonjon g 37 Dari tabel tersebut terlihat jelas begitu banyaknya penduduk miskin di Desa Tonjong. Dari distribusi jumlah keluarga miskin tersebut terlihat 3 wilayah Desa Tonjong memiliki jumlah penduduk miskin terbesar di antara wilayah lain yaitu wilayah Dukuh Mingkrik, Karanganjog dan Pecangakan yaitu sebanyak 630 KK dari 1.402 KK atau 44,94. Ketiga wilayah tersebut merupakan wilayah Desa Tonjong yang merupakan wilayah-wilayah yang berada di sekitar hutan. Dengan kata lain, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar jumlah penduduk miskin di Desa Tonjong merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar wilayah hutan. Sistem Ekonomi Berdasarkan hasil wawancara dan studi literatur, bahwa penduduk Desa Tonjong sebagian besar memiliki mata pencaharian pokok adalah pertanian. Pertanian disini dapat dikategorikan sebagai buruh tani, karena para petani di Desa Tonjong adalah petani pengarap. Akan tetapi, dikarenakan makin tidak berfungsinya irigasi desa dan kurangnya penghasilan di bidang pertanian, maka sebagian penduduk yang bekerja sebagai petani buruh tani banyak yang beralih pekerjaan menjadi pedagang serta buruh pabrik dan bangunan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Semarang dan kota-kota kabupaten seperti Tegal dan Purwokerto. Lahan yang mereka miliki dijual dan beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk. Sebagian petani yang telah menjual lahannya dan tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk bekerja di kota, akhirnya diberi kesempatan oleh perangkat desa untuk mengolah tanah bengkok seluas 22 hektar berdasarkan sistem sewa dengan harga sewa Rp. 400.000,00hektarpertahun. Selain itu, masyarakat juga diberi kesempatan untuk mengo lah lahan di sela-sela tanaman hutan untuk menambah penghasilan mereka. Mereka diperbolehkan mengolah lahan sekitar hutan, dengan catatan mereka juga harus ikut merawat dan menjaga tanaman hutan. Komposisi jumlah penduduk Desa Tonjong berdasarkan berdasarkan pekerjaanmata pencaharian, dapat digambarkan dalam tabel berikut : 38 Tabel 8 Penduduk Desa Tonjong Menurut Jenis Mata Pencaharian No. Mata Pencaharian Jumlah Prosentase

1. Petani