23 penyebab di atas, maka koreksi radiometrik secara umu dapat dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga tipe berikut ini: a. Koreksi radiometrik yang disebabkan oleh kondisi atmosfir. Koreksi ini
diberlakukan sebagai akibat berbagai kondisi atmosfir yang menyebabkan penyerapan dan hamburan radiasi sinar matahari. Oleh
karena itu, radiasi yang dipantulkan atau dipancarkan oleh suatu obyek path-radiance hamburan atmosfir perlu dikoreksi.
b. Koreksi radiometrik yang disebabkan oleh sudut azimuth atau ketinggian matahari dan topografi. Radiasi sinar matahari direfleksikan
dan disebarkan ke permukaan bumi dengan adanya perbedaan sudut ini, terdapat area-area nampak lebih terang. Sementara relief topografi
dapat dikoreksi dengan menggunakan parameter sudut antara arah radiasi sinar matahari dan vektor normal permukaan tanah.
c. Koreksi radiometrik yang disebabkan oleh sensitivitas sensornya. Jika sensor yang digunakan dari jenis optik, maka area-area yang terletak
dipinggiran citra cenderung bernuansa agak gelap jika dibandingkan dengan area-area yang terletak di tengah citra. Koreksi pada kondisi
dapat dilakukan dengan menerapkan rumus matematis prahasta, 2008.
3. Koreksi Geometrik Citra
Geometrik merupakan posisi geografis yang berhubungan dengan distribusi keruangan spatial distribution. Geometrik memuat nformasi data
yang mengacu bumi geo-referenced data, baik secara posisi sistem koordinat lintang dan bujur maupun imformasi yang terkandung di
24 dalamnya. Geometrik citrapenginderaan jauh mengalami pergeseran, karena
orbit satelit sangat tinggi dan medan pandangan yang kecil, maka terjadi distorsi geometrik. Kesalahan geometri citra dapat terjadi karena posisi dan
maupun sikap sensor pada saat satelit mengindera bumi, kelengkungan dan putaran bumi serta adanya relief atau ketinggian yang berbeda dari
permukaan bumi yang diindera. Akibat dari kesalahan geometrik ini maka posisi piksel dari data inderaja satelit tersebut tidak sesuai dengan posisi
lintang dan bujur yang sebenarnya Purwadhi dan Sanjoto, 2008. Pada umumnya paling tidak, pada setiap kelas atau level yang paling
rendahnya, citra dijital hasil perekaman sensor-sensor satelit penginderaan jauh hadir dengan bentuk-bentuk relatif yang sudah benar tetapi dengan
aspek geometri yang belum akurat memiliki kesalahan geometri. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, arah lintasan, gerakan lokal
satelit dan kelengkungan bumi itu sendiri. Koreksi geometrik yang dimaksud tidak jarang dirujuk dengan beberapa istilah yang masing-masing sangat
mungkin untuk tidak mudah dibedakan satu sam lainya. Istilah-istilah tersebut adalah geocoding, registrasi, rektifikasi, reprojection dan lain
sejenisnya. Rektifikasi adalah suatu proses yang menstransformasikan geometri unsur-unsur spasial citra dijitalnya sedemikian rupa sehingga
setiap pikselnya memiliki posisi di dalam sistem koordinat dunia nyata. Ortho-rektifikasi merujuk pada suatu proses tipe rektifikasi yang lebih akurat
dari pada rektifikasi biasa karena prosesnya juga mempertimbangkan beberapa karakteristik sensor kamera dan platform satelit atau pesawat
terbang yang digunakan. Proses ortho-rektifikasi sangat disarnkan untuk
25 dilakukan terhadap citra dijital foto udara. Sementara registrasi adalah
proses yang dilakukan untuk menyesuaikan atau menyamakan bentuk aligning dua citra dijital hingga satu sama lainya dapat di-overlay-kan
untuk kemudian dibandingkan. Sedangkan rotasi adalah proses memutar orientasi sebuah citra. Dan, reprojection adalah proses yang dilakukan untuk
mentransformasikan citra dari suatu datum dan sistem proyeksi peta ke datum dalam sistem proyeksi peta yang lain Prahasta, 2008.
G. Klasifikasi Terbimbing Supervised Classification