26 strategi klasifiksi. Setiap pixel kemudian diberi nama sehingga diperloeh
matrik multidimensi untuk menentukan jenis kategori penutup lahan yang diinterprestasikan.
3. Tahap keluaran : hasil matrik dideliniasi sehingga terbentuk peta penutup lahan, dan dibuat tabel matrik luas berbagai jenis tutupan lahan pada
citra Purwadhi dan Sanjoto, 2008.
H. Daerah Aliran Sungai
Daerah Aliran Sungai DAS secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayahkawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi
punggung bukit yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkanya melalui anak-anak sungai dan keluar pada
sungai utama ke laut atau danau. Linsley 1980 dalam Direktorat dan Konservasi Sumberdaya Air 2005 menyebut DAS sebagai” A river of
drainage basin in the entire area drained by a stream or system of connecting streams such that all stream flow originating in the area
discharged through a single outlet”. Daerah Aliran Sungai DAS merupakan kesatuan ekosistem dimana
jasad hidup dan lingkunganya berinteraksi secara dinamik dan terdapat saling ketergantungan
interpendensi komponen-komponen
penyusunnya. Pengelolaan DAS merupakan pengelolaan sumberdaya alam dengan tujuan
untuk memperbaiki, memelihara dan melindungi keadaan DAS, agar dapat menghasilkan barang dan jasa khususnya kuantitas, kualitas dan kontinuitas
air water yield untuk kepentingan pertanian, kehutanan, perkebunan,
27 peternakan, perikanan, industri dan masyarakat. Keberhasilan pengelolaan
DAS diindikasikan dengan memperkecil fluktuasi debit, beban sedimen sungai, serta terjaganya kelestarian sumber-sumber air. Oleh karena itu,
usaha-usaha konservasi tanah dan air perlu dilkukan secara terintegrasikan dengan usaha pengembangan sumber-sumber air dan kedua upaya tersebut
harus dilaksanakan secara simultan. Pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang cukup pesat
menyebabkan peningkatan
kebutuhan manusia
akan sumberdaya.
Pemenuhan kebutuhan penduduk akan menyebabkan eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Untuk itu,
pengendalian dan pengelolaan sumberdaya alam harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu, sehingga diharapkan sumberdaya alam dapat
dimanfaatkan selama mungkin untuk kepentingan manusia secara lestari dan berkelanjutan.
Adanya tekanan penduduk terhadap kebutuhan lahan baik untuk kegiatan pertanian, perumahan, industri, rekreasi, maupun kegiatan lain
akan menyebabkan perubahan penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan yang paling besar pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya
air adalah perubahan dari kawasan hutan ke penggunaan lainnya seperti, pertanian, perumahan ataupun industri.
Apabila kegiatan tersebut tidak segera dikelola dengan baik, maka akan menyebabkan kelebihan air banjir pada saat musi hujan dan
kekeringan pada saat musim kemarau. Hal disebabkan karena perubahan
28 penutup lahan yang tidak bijaksana tidak disertai penanganan tindakan
konservasi, sehingga hujan yang jatuh sebagian besar akan menjadi aliran permukaan Run-off.
Gambar 2. Hidrologi dan Pengelolaan DAS Dalam mempelajari ekosistem DAS, dapat diklasifikasikan menjadi
daerah hulu, tengah dan hilir. DAS bagian hulu dicirikan sebagai daerah konservasi, DAS bagian hulu mempunyai arti penting terutama dari segi
perlindungan fungsi tata air, karena itu setiap terjadinya kegiatan di daerah hulu akan menimbulkan dampak di daerah hilir dalam bentuk perubahan
fluktuasi debit dan transport sedimen serta material terlarut dalam sistem aliran alirnya. Dengan perkataan lain ekosistem DAS, baigian hulu
mempunyai fungsi perlindungan terhadap keseluruhan DAS. Perlindungan ini antara lain dari segi fungsi tata air, dan oleh karenanya pengelolaan DAS
hulu seringkali menjadi fokus perhatian mengingat dalam suatu DAS, bagian hulu dan hilir mempunyai keterkaitan biofisik melalui daur hidrologi
www.kehutananbappenas.go.id.
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Daerah yang menjadi obyek penelitian ini adalah wilayah DAS Bodri. Penentuan batas DAS dilakukan dengan pemanfaatan metode penginderaan
jauh dan sistem informasi geografis menggunakan data DEMSRTM 90 meter tahun 2000. Data yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah citra
satelit Landsat tahun perekaman 1992, 2002, dan 2009.
B. Populasi dan Sampel
Desain penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang memanfaatkan teknik penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis.
Penentuan populasi dan sampel disesuaikan dengan teknik penginderaan jauh memanfaatkan metode Supervised Classification klasifikasi terbimbing.
Populasi dan sampel penelitian ini dijelaskan pada uraian berikut: 1. Populasi adalah himpunan individu atau obyek yang banyakanya terbatas
atau tidak terbatas adalah himpunan individu atau obyek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya Tika, 2005.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah wilayah DAS Bodri.
2. Sampel adalah sebagian dari obyek atau individu-individu yang mewakili populasi Tika, 2005. Sehingga ditentukan sampel berdasarkan sistem
klasifikasi yang mewakili populasi, yaitu dua belas kelas penutup lahan seperti pada tabel 3 berikut ini.