guru dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas. Maka seorang guru benar-benar dituntut kompetensinya dalam melaksanakan
proses pembelajaran, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar adalah dua aspek yang mempengaruhi kompetensi seorang guru dalam
bidang pendidikan dan pengajaran. Guru yang bukan berlatar belakang pendidikan keguruan dan ditambahkan tidak berpengalaman mengajar,
akan banyak menemukan masalah dikelas, dan sebaliknya seorang guru yang sudah berbekal dengan latar belakang pendidikan keguruan dan
berpengalaman akan mudah mengatasi permasalahan yang terjadi dikelas.
3. Anak didik Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah dan
mengikuti pembelajaran yang terjadi di sekolah. Anak didik yang dalam jumlah banyak tersebut dengan latar belakang sosial, masyarakat yang
berbeda dan tentunya membawa karakteristik yang bermacam-macam. Disinilah tugas seorang guru dalam mengetahui karakteristik sorang anak
didik. Karena perbedaan anak didik aspek biologis, intelektual, dan psikologis ini mempengaruhi kegiatan belajar mengajar.
4. Kegiatan pengajaran Pola kegiatan pembelajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dengan
anak didik dengan bahan sebagai perantara. Guru yang mengajar anak didik yang belajar. Strategi penggunaan metode mengajar sangat
menentukan kualitas hasil belajar mengajar.
5. Bahan dan alat evaluasi Bahan dan alat evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam
kurikulum yang sudah dipelajari oleh siswa guna kepentingan ulangan. 6. Suasana evaluasi
Suasana evaluasi yang dimaksudkan adalah suasana pelaksanaan ketika evaluasi belajar berlangsung yaitu dilakukannya sistem silang untuk
memperoleh data yang obyektif, karena sikap mental anak didik belum semuanya siap untuk jujur.
2.1.3 Klasifikasi Hasil Belajar
Menurut Sudjana 2009:22-31, klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotoris. 1.
Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan
kemahiran intelektual, ranah kognitif mencangkup kategori berikut:
a. Pengetahuan Pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali
informasi materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. b. Pemahaman
Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi pembelajaran.
c. Aplikasi Aplikasi mengacu pada kemampuan menggunakan materi pembelajar yang
telah dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit. d. Analisis
Analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material kedalam bagian- bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. Hasil belajar ini
mencerminkan tingkat intelektual lebih tinggi dari pada pemahaman dan penerapan karena memerlukan pemahaman isi dan bentuk struktural materi
pembelajar yang telah dipelajari.
e. Sintetis Sintetis mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagain dalam
rangka membentuk struktur yang baru. Hal ini mencangkup produksi komunikasi yang unik tema atau percakapan, perencanaan operasional
proposal atau seperangkat hubungan abstrak skema untuk mengklasifikasi informasi. Hasil belajar bidang ini menekankan perilaku kreatif, dengan
penekanan dasar pada pembentukan struktur atau pola-pola baru.
f. Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin
dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, merial, dan lain-lain.
2. Ranah Afektif Tujuan pembelajaran ini berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai.
Kategori tujuan pembelajaran ini adalah sebagai berikut: a. Receivingattending
Menerima rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain.
b. Respondingjawaban Responding yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang
dating dari luar. c. Penilaian
Penilaian berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pada objek, fenomena atau perilaku tertentu pada diri siswa.
d. Organisasian Pengorganisasian berkaitan dengan perangkaian nilai-nilai yang berbeda,
memecahkan konflik-konflik antar nilai dan mulai menciptakan sistem yang konsisten secara internal.
e. Karakteristik nilai Individu siswa memiliki sistem nilai yang telah mengendalikan perilakunya
dalam waktu cukup lama sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gaya hidupnya.
3. Ranah Psikomotorik Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukan adanya kemampuan
bertindak individu. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik adalah sebagai berikut:
a. Gerakan refleks ketrampilan pada gerakan yang tidak sadar; b. Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar;
c. Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,
membedakan auditif, motoris, dan lain-lain; d. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan;
e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari ketrampilan sederhana sampai pada ketrampilan yang kompleks;
f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatife.
2.2 Tinjauan Tentang Pengertian Komunikasi