e. Karakteristik nilai Individu siswa memiliki sistem nilai yang telah mengendalikan perilakunya
dalam waktu cukup lama sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gaya hidupnya.
3. Ranah Psikomotorik Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukan adanya kemampuan
bertindak individu. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik adalah sebagai berikut:
a. Gerakan refleks ketrampilan pada gerakan yang tidak sadar; b. Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar;
c. Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,
membedakan auditif, motoris, dan lain-lain; d. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan;
e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari ketrampilan sederhana sampai pada ketrampilan yang kompleks;
f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatife.
2.2 Tinjauan Tentang Pengertian Komunikasi
2.2.1. Pengertian Komunikasi Guru
“Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin communis
yang berarti “sama”. Artinya komunikasi ditunjukkan untuk menyamakan suatu pikiran, makna atau suatu pesan yang
dianut” Widjaja, 2000:15 “Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si
pengirim dengan si penerima pesan untuk merubah tingkah laku ” Muhammad,
2005:4. Pendapat lain menurut Soeharto 2003:11, “komunikasi adalah memberikan
informasi, pesan, gagasan, ide, pikiran, perasaan kepada orang lain dengan maksud agar orang lain berpartisipasi yang pada akhirnya informasi, pesan, gagasan, ide,
pikiran, perasaan tersebut menjadi milik bersama antar komunikator dan komunikan ”.
“Menurut Soeharto 2003:22 komunikasi guru adalah kemampuan komunikasi guru dalam menciptakan iklim komunikatif antara guru dengan siswa
dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran ”.
“Communication is the process by which a system is established, maintained, and altered by means of shared signal that operate according to rules
” Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara
ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah Keltner 2006.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi diterima oleh penerima pesan atau komunikan. Guru sebagai
komunikator menyampaikan materi pelajaran sebagai pesan kepada siswanya sebagai komunikan. Tugas guru sebagai komunikator adalah mendayagunakan potensi-
potensi spesifik dan tanda-tanda atau lambang-lambang visual, menyusun isi pelajaran, serta memelihara hubungan khusus dengan para siswa dalam artian
menyimak situasi komunikasi pengajaran berikut minat, keinginan, tuntutan, dan kebutuhannya.
2.2.2. Unsur-unsur Komunikasi
Menurut Lasswell ada lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain Mulyana, 2005:63 yaitu:
1. Pengirim sender Pengirim sender atau biasa disebut komunikator sumber yaitu pihak yang
menyampaikan informasi atau pesan kepada orang lain receiver. Sender mempunyai
tujuan yang
beragam dalam
memberikan informasinya,
menyampaikan berita atau gagasan, menghibur hingga tujuan untuk mengubah keyakinan dan mempengaruhi perilaku orang lain. Dalam komunikasi,
komunikator dapat menjadi komunikan dan sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
2. Pesan atau message Pesan atau message yaitu informasi apa yang sedang dikomunikasikan oleh
seorang kepada orang lain. Pesan merupakan seperangkat alat simbol verbal maupun non verbal yang mewakili perasaan,nilai, gagasan, atau maksud sender
tadi. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar namun perlu diperhatikan dan diarahkan pada tujuan akhir dari komunikasi.
3. Saluran atau media channel Saluran atau media channel yaitu alat atau wahana yang digunakan sender
untuk menyampaikan pesannya kepada receiver. Saluran dapat merujuk pada cara penyajian pesan, apakah langsung atau lewat media cetak atau elektronik. Dalam
komunikasi baik verbal maupun non verbal, salah satu saluran yang paling dominan adalah bahasa.
4. Penerima receiver Penerima receiver, bisa saja disebut atau tujuan destination, khalayak
audience, yaitu orang-orang yang menerima pesan dari sender. 5. Efek atau feed back
Penerima atau feed back yaitu apa yang terjadi pada penerima receiver setelah ia menerima pesan tersebut apakah sesuai dengan yang komunikator inginkan.
Pendapat Lasswell
diatas dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
1. Dalam pengajaran dengan metode teacher center pengirim atau komunikator yang dimaksud adalah guru. Guru mempunyai informasi tertentu dan benar, mampu
mengirimkan informasi tersebut secara tepat pada kecepatan optimal dengan menggunakan bantuan media dan sampai pada penerima informasi yaitu siswa.
Namun saat ini siswa dapat juga sebagai komunikator di saat siswa mengajukan pertanyaan dan mengutarakan pengalaman-pengalamannya.
2. Pesan atau message yaitu materi pelajaran yang dapat berupa pesan, berita atau pernyataan tertentu yang disampaikan oleh guru sebagai komunikator kepada
siswa sebagai komunikan. 3. Saluran atau media, dalam proses pembelajaran media sering disebut sebagai
media pembelajaran. Media akan membantu guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa agar mudah memahami materi pelajaran.
4. Efek atau feed back, setelah guru menyampaikan materi kepada siswa diharapkan terjadi perubahan dalam diri siswa, misalnya perubahan sikap, perubahan
keyakinan, perubahan tingkah laku.
Dalam kegiatan pembelajaran diperlukan keterampilan guru dalam berkomunikasi, menurut Joni 1984:2 dalam Soeharto 2003:25-29 mencakup lima
kemampuan pokok: 1. Kemampuan guru mengembangkan sikap positif dalam kegiatan pembelajaran.
Kemampuan ini terdiri dari : a Mengenali kelebihan dan kekurangan diri siswa dalam kegiatan pembelajaran; b Membantu siswa menumbuhkan percaya diri
dalam kegiatan pembelajaran; c membantu memperjelas pikiran dan perasaan sehingga dapat dipahami orang lain dan dapat bertukar pikiran dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan ini terdiri dari: a menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat
siswa; b menunjukkan sikap luwes dalam penyesuaian diri; c menerima siswa sebagaimana adanya; d menunjukkan sikap sensitif, responsif, dan simpatik
terhadap perasaan kesukaran siswa dalam kegiatan pembelajaran; e menunjukkan sikap ramah, penuh perhatian, dan sabar terhadap siswa.
3. Kemampuan guru untuk tampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran. Keterampilan ini terdiri dari: a menunjukan gairah dalam
member materi atau mengajar; b merangsang minat siswa untuk belajar; c memberi kesan kepada siswa bahwa guru menguasai bahan materi yang diajarkan
dan menguasai bagaimana cara mengajar metode.
4. Kemampuan guru untuk mengelola interaksi dalam kegiatan pembelajaran. Keterampilan ini terdiri dari: a mengembangkan hubungan yang sehat dan serasi
dalam kegiatan pembelajaran; b memberi tuntunan agar interaksi antara siswa dan antara guru dan siswa terpelihara dengan baik dalam kegiatan pembelajaran;
c menguasai kegiatan yang tidak diinginkan atau menyimpang dalam kegiatan pembelajaran.
5. Kemampuan guru dalam memberikan materi pelajaran pada siswa, materi ini terdiri dari: a sistematika guru dalam memberikan materi pelajaran pada siswa;
b dapat mengatur waktu antara materi dengan waktu habisnya mata pelajaran tersebut, dan c memahami semua materi pelajaran yang disampaikan.
2.2.3 Hambatan dalam Komunikasi