2.5 Penelitian Terdahulu yang Relevan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
No. Nama
Tahun Hasil Penelitian
1 Dian Ratna Sari
2006 Menyimpulkan bahwa pengaruh kepimpinan dan
kemampuan berkomunikasi guru terhadap motivasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI
IPS SMA Negeri 1 Sragi Kab. Pekalongan tahun pelajaran 20052006. Dalam penelitian ini terbukti
secara parsial bahwa kemampuan berkomunikasi guru memberikan pengaruh sebesar 17,52 motivasi belajar.
2. Gordon, J. Walker
dengan judul
“Leisure Research Second Quarter”
2008 Menyimpulkan bahwa kondisi kelas dalam dunia
pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun
material, yang
dapat memudahkan
terselenggaranya dalam proses belajar mengajar
3. Artman Ghulam
2008 Menyimpulkan bahwa kondisi ruang kelas secara tidak
langsung mempengaruhi proses belajar mengajar siswa kelas IV SDN Tarumanegara Tawang Tasikmalaya
sebesar 48,1
2.5 Kerangka Berpikir
Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah yang akan menghasilkan output yang berkualitas, yang siap bersaing di
dunia kerja. Upaya meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas dilakukan SMK dengan membekali siswanya berbagai macam keahlian yang disesuaikan
dengan kurikulum kejuruan yang ditetapkan.
Salah satu program kejuruan yang ada di SMK adalah bisnis dan manajemen, dimana di dalamnya terdapat beberapa jurusan yang salah satunya adalah Jurusan
Administrasi Perkantoran. Peserta didik diajarkan berbagai macam keahlian baik teori maupun praktik, salah satunya adalah kompetensi mengelola sistem kearsipan.
Kompetensi ini sangat penting bagi siswa karena mengajarkan para siswa untuk memahami teori serta mampu menerapkan sistem kearsipan dengan baik dimana hal
tersebut dapat sebagai bekal dan dibutuhkan saat siswa mengikuti praktik lapangan dan juga saat bekerja nanti.
Tujuan tersebut dapat tercapai dengan adanya kerja keras baik dari guru maupun siswa. Perlu adanya pembelajaran yang efektif. Guru sebagai bagian dari
lingkungan sekolah berperan besar dalam menumbuhkan niat belajar dalam diri siswa sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang efektif.
Selain komunikasi, kondisi ruang kelas juga merupakan komponen penting dalam usaha menciptakan suatu pembelajaran yang efektif. Kondisi kelas yang
memadai dan sesuai kebutuhan akan menjadikan kegiatan pembelajaran berjalan dengan lebih sempurna. Terutama dalam mendukung kegiatan pembelajaran
menerapkan sistem kearsipan yang di dalamnya membutuhkan banyak praktik. Kegiatan pembelajaran yang efektif akan mampu terwujud dengan terpenuhinya
kondisi kelas yang memadai dan komunikasi guru yang baik. Siswa akan semakin bersemangat untuk belajar, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.
Secara sistematis kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
2.6 Hipotesis Penelitian