103 0.38 horizon B adalah horizon yang mengandung paling banyak liat, dan tanah
dalam plot contoh ini menunjukkan perbedaan ukuran besar butir yang sangat nyata antara lapisan atas dengan lapisan bawah.
8.2. Pembahasan Keterkaitan antara Keberadaan Saninten dengan Famili Tanah
Soil Taxonomy, USDA
Seperti terlihat dalam analisis regresi, keberadaan saninten terkait dengan kandungan batu. Peubah kandungan batu hampir selalu digunakan sebagai sifat
pembeda famili tanah karena mempengaruhi kelas besar butir. Dalam famili tanah, Soil Taxonomy USDA
menetapkan batas kandungan batu 35 , dimana bila tanah mengandung batu lebih dari batas tersebut 35 maka famili tanahnya
mengandung istilah “skeletal”. Pada Tabel 15, plot contoh yang mengandung istilah “skeletal” hanya ada 2 buah plot contoh 1 dan 5. Sebetulnya plot contoh yang
mengandung batu 35 , ada 4 buah, yaitu plot contoh 1, 5, 13 dan 14. Tetapi, plot contoh 13 dan 14 Humic Psammentic Dystrudept tidak mengandung istilah
“skeletal” dalam nama famili tanahnya karena menurut prosedur dari Soil Survey Staff 1998, subgrup Psammentic tidak menggunakan kelas ukuran butir sebagai pembeda
famili karena istilah Psammentic sudah menunjukkan bahwa tanah tersebut bertekstur pasir.
Dalam kaitan dengan keberadaan saninten, plot contoh yang mengandung batu 35 ada 4 plot contoh, semuanya mengandung saninten, sedang dari 4 plot contoh
tersebut, hanya 2 yang menggunakan istilah “skeletal” menurut prosedur Soil Survey Staff
1998. Jadi untuk kasus dalam penelitian ini, istilah “skeletal” dalam famili tanah tidak terkait dengan keberadaan saninten.
Karena Soil Taxonomy USDA menetapkan angka kandungan batu 35 sebagai batas untuk pemberian istilah “skeletal” pada famili tanah, maka pengujian yang
relevan untuk keterkaitan antara keberadaan saninten dengan famili tanah, adalah uji Chi Square
dengan tabel kontingensi seperti Tabel 16. Karena P value 0.05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat keterkaitan antara keberadaan saninten dengan
pengelompokan plot contoh menjadi dua kelompok yang dipilah berdasarkan batas kandungan batu 35 seperti pada Tabel 16.
104 Tabel 16. Pengelompokan plot contoh berdasarkan batas kandungan batu 35 dan
kehadiran saninten Kandungan batu dalam
tanah Jumlah plot dimana
ditemukan saninten Jumlah plot dimana tidak
ditemukan saninten 35
4 35
27 14
Nilai Chi square = 1.983; P value = 0.159
Uji Chi Square yang sama seperti yang pada Tabel 16 juga dilakukan bila plot plot contoh dikelompokkan menjadi dua kelompok, tapi dengan batas kandungan batu
30 , dan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 17. Hasil uji Chi Square pada Tabel 17 juga menunjukkan tidak ada keterkaitan antara keberadaan saninten dengan
pengelompokan plot contoh menjadi dua kelompok yang dipilah berdasarkan batas kandungan batu 30 .
Uji Chi square dengan cara yang persis sama seperti yang pada Tabel 16 dan 17 juga dilakukan pada berbagai pengelompokan plot contoh dengan berbagai batas
kandungan batu, yaitu 25 , 20 , 15 , 10 dan 5 , dan ternyata hasilnya semua menunjukkan tidak ada keterkaitan antara keberadaan saninten dengan
pengelompokan plot contoh dengan berbagai batas kandungan batu tersebut. Hal ini disebabkan karena pada uji- uji
Tabel 17. Pengelompokan plot contoh berdasarkan batas kandungan batu 30 dan kehadiran saninten
Kandungan batu dalam tanah
Jumlah plot dimana ditemukan saninten
Jumlah plot dimana tidak ditemukan saninten
30 6
1 30
25 13
Nilai Chi square = 1.095; P value = 0.295
Chi Square tersebut, keberadaan saninten diperhitungkan hanya berdasarkan
kehadiranketidak hadirannya dalam plot contoh, tanpa memperhitungkan kerapatan
105 dan dominasiya. Dilain pihak, pada analisis regresi, kerapatan dan dominasi tersebut
diperhitungkan. Dalam analisis regresi, keberadaan saninten dominasi relatif terkait juga secara
nyata dengan elevasi. Elevasi adalah peubah yang berkorelasi erat dengan suhu udara dan suhu tanah Wambeke, 1992. Selanjutnya dalam taksonomi tanah untuk
kategori famili, kelas suhu tanah hampir selalu digunakan sebagai pembeda famili. Karena itu, untuk mengkaji lebih lanjut keterkaitan antara keberadaan saninten
dengan famili tanah, dilakukan uji Chi Square seperti yang dilakukan terhadap Tabel 16 dan 17, tetapi dengan mengelompokkan plot plot contoh berdasarkan kelas suhu
tanah. Dalam hal ini plot contoh dipilah menjadi dua kelompok, yaitu yang mempunyai kelas suhu Isotermik, dan yang mempunyai kelas suhu Isohipertermik.
Hasilnya disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18. Pengelompokan plot contoh berdasarkan kelas suhu tanah dan kehadiran saninten
Kelas suhu tanah Jumlah plot dimana
ditemukan saninten Jumlah plot dimana tidak
ditemukan saninten Isohipertemik
9 3
Isotermik 22
11 Nilai Chi square = 0.285; P value = 0.593
Hasil uji Chi Square pada Tabel 18 menunjukkan tidak ada keterkaitan antara keberadaan saninten dengan pengelompokan plot contoh menjadi dua kelompok yang
dipilah berdasarkan kelas suhu tanah. Hal ini juga disebabkan karena pada uji-uji Chi Square
tersebut, keberadaan saninten diperhitungkan hanya berdasarkan kehadiranketidak hadirannya dalam plot contoh, tanpa memperhitungkan kerapatan
dan dominasiya. Dilain pihak, pada analisis regresi, kerapatan dan dominasi tersebut diperhitungkan.
9. Pembahasan Umum