Tekstur Tanah. Beberapa Sifat Tanah yang Digunakan untuk Evaluasi Kesesuaian Lahan.

30 bahan organik tanah McRae, 1988. Prosedur yang lazim untuk penentuan kadar C organik tanah adalah oksidasi basah metoda Walkley- Black. Kandungan bahan organik tanah dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya tekstur tanah. Bila faktor faktor lain sama, maka tanah betekstur halus cenderung mempunyai kadar bahan organik yang lebih tinggi dibanding yang bertekstur kasar. Ini disebakan karena fiksasi bahan humik dalam bentuk kompleks organomineral berperan melindungi bahan organik Stevenson, 1982.

4.3. Tekstur Tanah.

Tekstur tanah mempengaruhi penyebaran tumbuhan melalui efeknya terhadap banyak sifat tanah yang lain, terutama yang berkaitan dengan retensi hara dan air. Tekstur tanah adalah proporsi relatif dari partikel pasir, debu dan liat di dalam tanah, yang mana ketiga jenis partikel tersebut adalah komponen inorganik mineral dari tanah. Ketiga jenis kelas partikel tersebut dibedakan berdasarkan ukuran diameternya berdasarkan standar tertentu, yang menurut standar Soil Taxonomy USDA 1998 adalah sebagai berikut: 1 Pasir : diameter 0.05 – 2.00 mm 2 Debu: diamater 0.002 – 0.05 mm 3 Liat: diameter 0.002 mm. Masing masing butir pasir, debu, atau liat tersebut disebut partikel primer. Tekstur tanah adalah salah satu sifat fisik tanah yang penting karena mempengaruhi banyak sifat sifat tanah yang lain dan kemudian juga mempengaruhi tumbuhan. Peranan tekstur adalah dalam hal O’Hare, 1988: a Ketersediaan air dan areasi tanah. b Retensi hara. c Kemudahan pengolahan tanah dan penetrasi akar. Di lapangan, partikel partikel primer yang disebut sebelum ini, sebagian bisa tersemen satu sama lain oleh bahan penyemen tertentu, misalnya beberapa butir debu tersemen menjadi seolah olah satu butir pasir, dan disebut pseudosand pasir semu, 31 atau sekumpulan partikel liat tersemen menjadi seolah olah satu butir debu dan menjadi pseudosilt debu semu. Penentuan tekstur tanah disebut juga Analisis Ukuran Partikel. Perlakuan pendahuluan terhadap tanah sebelum analisis ini adalah penghancuran bahan bahan yang menyemen partikel partikel tanah seperti yang disebut sebelum ini, sehingga partikel partikel primer tersebut terdispersi secara sempurna atau maksimum. Perlakuan pendahuluan juga bertujuan agar dispersi ini tetap dipertahankan ketika analisis berlangsung Baver et. al., 1972. Bahan penyemen yang dihancurkan ini bisa berupa bahan organik, seskuioksida, kalsium karbonat, dan lain lain Van Reeuwijk, 1986. Menurut Van Reeuwijk 1986 perlakuan penghancuran bahan penyemen masih perlu diperdebatkan perlu-tidaknya, karena pada kenyataan di lapangan, yang secara aktual mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah partikel partikel primer yang kadang kadang sebagian diantaranya tersemen satu sama lain oleh bahan penyemen dan membentuk susunan pori, struktur, retensi air, retensi hara, dan lain lain yang secara aktual mempengaruhi tanaman. Bila penghancuran bahan penyemen dilakukan sebelum analisis tekstur tanah di laboratorium, maka tekstur tanah yang diperoleh bisa lebih halus dibanding yang dirasakan dengan perabaan di lapangan, untuk tanah tanah tertentu, misalnya yang banyak mengandung seskuioksida Junaedi A. Rahim, Komunikasi Pribadi. Karena hal hal tesebut, Van Reeuwijk 1986 menyarankan bahwa perlakuan pendahuluan untuk dispersi, bersifat tidak mutlak untuk dilakukan opsional.

4.4. Kelas Drainase Tanah.