Perumusan Masalah Kerangka Pemikiran

17 menunjang pengelolaan tumbuhan hutan di habitat aslinya maupun di habitat buatan , misalnya pada hutan-hutan tanaman . Salah satu faktor lingkungan yang berperan penting dalam mempengaruhi tumbuhan dan komposisinya adalah tanah, baik sifat kimia ataupun fisikanya. Dalam hal tumbuhan hutan, terdapat indikasi bahwa sifat fisik tanah lebih berperan dibanding sifat kimia tanah dalam mempengaruhi penampilan tumbuhan hutan. Sollins 1998 menyatakan bahwa dari 18 studi yang dilakukannya di hutan hujan tropika dataran rendah, sebagian besar menunjukkan korelasi yang kuat antara sifat fisik tanah terutama drainase dengan komposisi jenis tumbuhan hutan, dan hanya tiga studi yang menunjukkan korelasi dengan sifat kimia tanah. Walaupun demikian, perdebatan mengenai mana yang lebih penting antara sifat fisik dan sifat kimia tanah yang mempengaruhi penampilan dan komposisi jenis tumbuhan hutan, akan terus berlanjut, atau mungkin relevansi perdebatan tersebut sangat situasional sifatnya. Studi-studi tentang korelasi antara sifat-sifat tanah dengan penyebaran dan komposisi spesies hutan dianggap sebagai langkah awal untuk memahami hubungan sebab-akibat antara sifat tanah dengan sebaran spesies tumbuhan Sollins, 1998. Selanjutnya penelitian lapangan yang bersifat eksperimen untuk spesies tertentu bisa dilakukan untuk menentukan hubungan sebab-akibat yang spesifik. Studi-studi korelatif antara sifat-sifat tanah dengan penyebaran dan komposisi spesies hutan, saat ini lebih banyak dilakukan di daerah arid, yang cenderung menunjukkan korelasi yang kuat antara sifat-sifat tanah yang terkait dengan ketersediaan air, seperti tekstur dan porositas, dengan penampilan tumbuhan. Di daerah tropika, ada beberapa fenomena ya ng masih memerlukan penjelasan, seperti rendahnya korelasi antara tingkat kesuburan tanah dengan besarnya biomassa hutan, terutama di tanah tanah tua Jacobs, 1981, dimana sering ditemukan tanah yang miskin tapi mendukung hutan tropis yang biomasssanya besar.

2. Perumusan Masalah

Pengembangan konservasi ex situ dan in situ dari C. argentea memerlukan informasi tentang tingkat kesesuaian suatu lahan bagi C. argentea. Sampai saat ini 18 kriteria kesesuaian lahan untuk C. argentea belum dikuantifikasikan, terutama dalam hal aspek tanah. Untuk memperoleh informasi tersebut, permasalahan mendasar yang perlu diketahui adalah: 1 Bagaimanakah bentuk hubungan antara keberadaan C. argentea dengan faktor- faktor tempat tumbuhnya sifat-sifat tanah dan topografi di habitat alaminya? 2 Berapa besar peran masing masing faktor tempat tumbuh tersebut bagi keberadaan C. argentea di habitat alaminya? 3 Bagaimana pola pengelompokan tempat tumbuh tapak berdasarkan kesamaaannya, di hutan alam yang menjadi habitat C. argentea ?

3. Kerangka Pemikiran

Penyebaran suatu spesies tumbuhan C. argentea di habitat alaminya, tergantung oleh faktor faktor tempat tumbuh, yaitu tanah dan iklim. Tanah dan iklim, masing masing memiliki sifat yang jumlahnya sangat banyak dan tidak semua bisa diukur secara teknis dan ekonomis. Beberapa sifat yang bisa diukur, juga berbeda beda dalam hal biaya dan waktu yang diperlukan untuk pengukurannya. Besarnya korelasi antara sifat sifat tersebut dengan penampilan atau keberadaan C. argentea di alam juga berbeda beda. Untuk keperluan evaluasi kesesuaian lahan, perlu diidentifikasi peubah peubah karakteristik lahan yang signifikan dan sekaligus relatif murah untuk diukur. Bagan kerangka pemikiran ini disajikan pada Gambar 1, dan penelitian ini hanya terbatas pada identifikasi faktor-faktor tempat tumbuh yang signifikan mempengaruhi penampilan C. argentea di habitat alaminya. Tanah terdiri dari beberapa lapisan horizon. Tumbuhan memanfaatkan lapisan lapisan horizon tanah tersebut dengan pola dan intensitas yang berbeda beda, tergantung spesies tumbuhannya, karena perakaran tumbuhan bisa bersifat spesifik untuk setiap spesies, misalnya dalam hal kedalaman perakarannya. Karena itu, sifat peubah tanah tertentu pada lapisan horizon tertentu, bisa berbeda dengan sifat tanah yang sama pada lapisan horizon yang berbeda dalam hal korelasi signifikansinya dengan penampilan tumbuhan. Sebagai misal, pH tanah 19 k = Ruang lingkup penelitian ini Gambar 1. Kerangka pemikiran hubungan antara penyebaran C. argentea dengan faktor tempat tumbuh, dan kaitannya untuk pengembangan kriteria kesesuaian lahan. Keberadaan dan penampilan C. argentea di daerah penyebaran alaminya. Faktor tempat tumbuh Tanah : - pH - Kadar Bahan Organik - Tebal Horison-horison - Tekstur - Kandungan Hara - Drainase - Topografi - KTK Iklim : - Suhu elevasi Korelasi antara faktor tempat tumbuh dan keberadaan C. argentea Faktor-faktor tempat tumbuh yang signifikan mempengaruhi penampilan dan sebaran C. argentea di daerah penyebaran alaminya Penelitian Eksperimental Kriteria kuantitatif untuk kesesuaian lahan C. argentea Konservasi Ex Situ K o n s e r v a s i I n S i t u 20 pada horizon A, lebih signifikan dibanding pH tanah pada horizon B, dalam hal hubungannya dengan penampilan tanaman Paraserianthes falcataria Puslittanak FAO, 1996. Karena itu, untuk setiap peubah tanah, perlu diidentifikasi, pada horizon lapisan tanah yang mana, peubah tersebut berkorelasi nyata dengan penampilan tumbuhan.

4. Tujuan Penelitian