101
3.6.2.1 Guru Sumber data guru diperoleh dari hasil observasi keterampilan guru dalam
pembelajaran IPS melalui model Discovery Learning berbantuan media audiovisual.
3.6.2.2 Siswa Sumber data siswa kelas VB SDN Ngaliyan 01 Semarang sebanyak 37
siswa. Hasil observasi aktivitas siswa difokuskan pada 16 siswa selama mengikuti pembelajaran IPS. Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi semua
siswa di akhir pembelajaran IPS melalui model Discovery Learning berbantuan media audiovisual.
3.6.2.3 Data dokumen Sumber data dokumen berupa data nilai sesudah dilakukan tindakan, hasil
observasi, video dan foto selama pembelajaran IPS melalui model Discovery Learning berbantuan media audiovisual.
3.6.2.4 Catatan Lapangan Sumber data catatan lapangan berupa catatan penting selama proses
pembelajaran berupa keterampilan guru, aktivitas siswa maupun iklim pembelajaran yang terjadi yang tidak tercantum pada lembar observasi.
3.6.3 Teknik Pengumpulan Data
3.6.3.1 Teknik Tes Menurut Sanjaya 2013: 99 tes adalah salah satu instrumen pengumpulan
data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Dilihat dari cara pelaksanaannya, tes dibedakan
102
menjadi tes lisan, tes tulisan, dan tes perbuatan. Tes dalam penelitian ini diberikan kepada siswa secara individu untuk mengukur hasil belajar siswa. Jenis tes yang
digunakan adalah tes tertulis berupa pilihan ganda dan uraian. Tes ini dilaksanakan pada akhir pembelajaran siklus I, siklus II, dan siklus III.
3.6.3.2 Teknik Non Tes Menurut Poerwanti 2008: 3.19 teknik non tes adalah asesmen atau
evaluasi proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan tanpa “menguji” siswa, melainkan melalui observasi, wawancara, menyebar angket, dan lain-lain. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu: 3.6.3.2.1
Observasi Teknik observasi disebut juga teknik pengamatan, meliputi kegiatan
pemusatan perhatian terhadap suatu objek menggunakan alat indera Arikunto, 2010: 199. Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengamati
kejadian yang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati Sanjaya, 2013: 86. Observasi dalam penelitian ini digunakan
untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model Discovery Learning berbantuan media audiovisual.
3.6.3.2.2 Dokumentasi
Arikunto 2010: 274 menjelaskan dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumentasi
yang digunakan dalam penelitian berupa daftar nilai siswa untuk memberikan
103
gambaran secara konkret mengenai kegiatan siswa baik individu maupun kelompok dan dokumen foto maupun video untuk menggambarkan proses
kegiatan pembelajaran selama pelaksanaan tindakan berlangsung. 3.6.3.2.3
Catatan Lapangan Catatan lapangan sebagai salah satu wujud dari pengamatan digunakan
untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa, atau melukiskan suatu proses Kunandar, 2013: 143. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk
mencatat hal-hal yang tidak tercantum dalam lembar observasi berupa keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model
Discovery Learning berbantuan media audiovisual. 3.6.3.2.4
Wawancara Menurut Arikunto 2010: 198 wawancara adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Sanjaya 2013: 96 mengartikan wawancara sebagai teknik mengumpulkan data
dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka maupun media tertentu. Kegiatan wawancara dalam penelitian ini dilakukan bersama guru kolaborator di
SDN Ngaliyan 01 Semarang untuk memperoleh informasi dari kolaborator tentang tingkat keberhasilan guru dalam mengajar, aktivitas siswa selama proses
pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan, dan lain-lain. Berdasarkan uraian tentang teknik-teknik pengumpulan data tersebut,
dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data untuk menghasilkan informasi yang akurat agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Sanjaya 2013: 112 teknik triangulasi data adalah suatu cara untuk
104
mendapatkan informasi yang akurat dengan menggunakan berbagai metode agar informasi yang diperoleh dapat dipercaya kebenarannya sehingga peneliti tidak
salah dalam mengambil keputusan.
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA