Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Observasi

85

3.1.1 Perencanaan

Arikunto 2012: 17-18 mengemukakan bahwa dalam tahap perencanaan, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut: 1 menelaah standar kompetensi, kompetensi dasar, menentukan indikator, dan materi pembelajaran IPS kelas V; 2 menyusun perangkat pembelajaran IPS sesuai dengan indikator yang telah ditentukan melalui model discovery learning berbantuan media audiovisual; 3 mempersiapkan sumber dan media pembelajaran yang akan digunakan; 4 mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian meliputi lembar observasi keterampilan guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar catatan lapangan, serta lembar wawancara.

3.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan adalah pengimplementasian isi rancangan PTK yang telah disusun. Arikunto 2012: 126 menyatakan bahwa selama melaksanakan tindakan, guru sebagai pelaksana tindakan mengacu pada program yang telah dipersiapkan dan disepakati bersama dengan teman sejawat. Sedangkan menurut Sanjaya 2013: 79 pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan PTK ini dilakukan 86 dalam 3 siklus, dengan setiap siklusnya terdiri dari 1 kali pertemuan melalui model Discovery Learning berbantuan media audiovisual, kemudian siklus II dan III dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dalam siklus sebelumnya.

3.1.3 Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk mengumpulkan data seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran Arikunto, 2012: 127. Peneliti menguraikan jeni-jenis data yang telah dikumpulkan, cara pengumpulan data, dan alat koleksi data tentang fenomena kelas. Kegiatan observasi dilakukan secara kolaboratif dengan guru kelas untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa pada pembelajaran melalui model Discovery Learning berbantuan media audiovisual menggunakan instrumen yang disediakan, serta memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.

3.1.4 Refleksi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 12 354

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI NGALIYAN 01 SEMARANG

1 5 372

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 20 211

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KEMBANGARUM 01 KOTA SEMARANG

0 5 224

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308