Teori Belajar yang Mendasari Penerapan Model Discovery Learning

71 Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis media audiovisual berupa video yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Adapun cakupan materi yang ada dalam video yang digunakan, meliputi: peristiwa pertempuran di berbagai daerah di Indonesia, perjanjian menuju pengakuan kedaulatan Indonesia, dan peranan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan beserta sikap yang patut diteladani dari tokoh pahlawan.

2.1.10 Teori Belajar yang Mendasari Penerapan Model Discovery Learning

Berbantuan Media Audiovisual Teori belajar adalah konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah teruji kebenarannya melalui eksperimen. Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar. Teori belajar yang mendasari model Discovery Learning berbantuan media audiovisual adalah teori belajar konstruktivisme, teori belajar bermakna Ausubel, dan teori belajar Bruner yang akan di jelaskan sebagai berikut: 2.1.10.1 Teori Belajar Konstruktivisme Konstruktivisme menurut Trianto 2007: 26-27 adalah teori pembelajaran kognitif yang baru dalam psikologi pendidikan yang berpandangan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan lama dan merevisinya apabila aturan itu sudah tidak sesuai lagi. Prinsip paling penting dalam psikologi pendidikan menurut teori konstruktivisme adalah guru tidak dapat hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, namun siswa harus membangun sendiri 72 pengetahuannya melalui upaya guru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk menemukan konsep-konsep secara mandiri. Menurut Susanto 2014: 134-138 filsafat konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi manusia melalui interaksi dengan obyek, fenomena pengalaman dan lingkungan sekitar. Sehingga berdasarkan pandangan konstruktivisme, belajar merupakan proses rekonstruksi pengetahuan dalam pikiran siswa. Esensi dari terori konstruktivisme adalah siswa harus menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks ke situasi lain dan bila perlu informasi tersebut menjadi milik mereka. Gagasan konstruktivisme mengenai pengetahuan menurut Suprijono 2012:30, antara lain: 1 pengetahuan bukan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek; 2 subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur untuk pengetahuan; 3 pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep seseorang. Struktur konsep membentuk pengetahuan jika konsep itu berlaku dalam berhadapan dengan pengalaman-pengalaman seseorang. Teori konstruktivisme mendukung pembelajaran yang menerapkan model Discovery Learning berbantuan media audiovisual karena dalam proses pembelajaran menekankan pada proses penemuan sendiri pengetahuan baru dan mentransformasikan informasi kompleks yang berlangsung pada diri siswa. Teori ini menekankan pada belajar autentik yang merupakan proses interaksi seseorang dengan obyek yang dipelajari secara nyata dan ilmiah. 73 2.1.10.2 Teori Belajar Bermakna Ausubel meaningful learning Dahar 2011: 95 mengungkapkan inti teori Ausubel adalah belajar bermakna. Bagi Ausubel, belajar bermakna adalah suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang relevan dalam struktur kognitif. Menurut Majid 2014: 16 kebermaknaan belajar sebagai hasil kegiatan mengajar ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep, dan informasi dengan komponen yang relevan dalam struktur kognitif siswa. Sehingga guru harus selalu menggali konsep yang dimiliki siswa untuk dipadukan dengan konsep baru yang akan diajarkan. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna menurut Ausubel dalam Dahar 2011: 98 yaitu struktur kognitif yang ada, stabilitas, dan kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi dan waktu tertentu. Menurut Daryanto 2013: 20-21 memandang teori belajar bermakna Ausubel membagi dua dimensi tipe-tipe belajar, yaitu: 1 dimensi menerima reception learning dan menemukan discovery learning. dalam reception learning semua bahan yang harus dipelajari diberikan dalam bentuk final. sedangkan dalam discovery learning tidak semua yang dipelajari disajikan dalam bentuk final, siswa bertugas untuk mencari dan menemukan informasi sendiri; 2 dimensi menghafal rote learning dan belajar bermakna meaningful learning. jika seseorang berusaha menguasai informasi baru dan menghubungkan dengan konsep yang dimiliki, maka terjadi belajar bermakna. Tetapi jika hanya menghafal informasi baru, maka terjadi rote learning. 74 Teori belajar bermakna Ausubel mendukung pembelajaran yang menerapkan model Discovery Learning berbantuan media audiovisual karena dalam proses pembelajaran, siswa mencoba menghubungkan informasi-informasi baru dengan konsep yang telah dimilikinya yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Siswa dihadapkan pada kondisi yang menuntutnya untuk mampu menghubungkan pengetahuan yang baru didapatkan dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya. 2.1.10.3 Teori Belajar Penemuan Bruner Trianto 2007: 26 menjelaskan pandangan Bruner yang menganggap belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dengan sendirinya memberi hasil yang terbaik. Pembelajaran penemuan adalah suatu model pengajaran yang menekankan pentingnya pemahaman struktur materi yang dipelajari, perlunya belajar aktif sebagai dasar pemahaman, dan nilai berpikir secara induktif. Oleh karena itu guru harus memunculkan masalah yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan penemuan. Susanto 2014: 145-146 juga menyatakan pandangan teori belajar Bruner bahwa proses belajar akan berjalan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh yang ditemui dalam kehidupan. Dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif tiap siswa dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Menurut Daryanto 2013: 10-11 dalam belajar guru harus memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut: 75 1 mengusahakan siswa berpartisipasi aktif, minatnya perlu dikembangkan, dan dibimbing untuk mencapai tujuan tertentu; 2 menganalisis struktur materi yang akan diajarkan sehingga mudah dipahami; 3 menganalisis sequence, guru mengajar berarti membimbing siswa melalui pernyataan suatu masalah sehingga siswa memperoleh pengertian dan mentransfer apa yang dipelajari; 4 memberi umpan balik penguatan. Teori belajar penemuan Bruner mendukung pembelajaran yang menerapkan model Discovery Learning berbantuan media audiovisual karena dalam pembelajaran, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi aktif melalui kegiatan penemuan dan menekankan belajar bermakna melalui pemusatan perhatian siswa untuk memahami struktur materi yang akan dipelajari kemudian melakukan pengembangan kemampuan sesuai dengan lingkungan. Siswa akan memiliki pengalaman dan melakukan eksperimen yang memungkinkan mereka menemukan prinsip untuk diri mereka sendiri.

2.1.11 Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan Media Audiovisual

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 12 354

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI NGALIYAN 01 SEMARANG

1 5 372

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 20 211

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KEMBANGARUM 01 KOTA SEMARANG

0 5 224

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308