16
kegiatan dan bukan sekedar hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, namun lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan
hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Menurut Darsono dalam Hamdani, 2011: 22 belajar memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: 1 belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan sebagai arah kegiatan,
sekaligus tolok ukur keberhasilan belajar; 2 belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang
lain, sehingga belajar bersifat individual; 3 belajar merupakan proses interaksi antara individu dengan lingkungannya. hal
ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan pada lingkungan tertentu; 4 belajar mengakibatkan perubahan diri orang yang belajar yang bersifat integral
yaitu perubahan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor saling terpisahkan. Berdasarkan definisi belajar dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa
belajar pada hakikatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan berupa tingkah laku sebagai hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Seseorang dikatakan telah belajar apabila terjadi perubahan tingkah
laku yang dapat diwujudkan dalam peningkatan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran disebut sebagai proses dasar dari pendidikan yang menentukan keberhasilan dan ketercapaian sistem pendidikan yang berlaku dalam
17
suatu negara . Rifa’i dan Anni 2011: 194 menjelaskan pembelajaran merupakan
suatu proses sistematis yang komponennya berperan penting untuk meningkatkan keberhasilan siswa. Komponen sistem tersebut adalah pendidik, siswa, materi
pembelajaran, dan lingkungan belajar yang saling berinteraksi mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan Hosnan 2014: 18 menekankan pembelajaran sebagai
proses interaksi komunikasi antara guru, siswa, dan sumber belajar. Interaksi komunikasi tersebut dapat dilakukan secara langsung melalui tatap muka maupun
tidak langsung melalui media yang sebelumnya telah ditetapkan. Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku siswa
melalui penyediaan lingkungan dan stimulus Hamdani, 2011: 23. Menurut Majid 2014: 15 hakikat pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara siswa
dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan sumber belajar. Proses pembelajaran bersifat individual dan kontekstual, yang berarti disesuaikan dengan
tingkat perkembangan dan lingkungan siswa. Rifa’i dan Anni 2011: 194-96 menjelaskan beberapa komponen
pembelajaran, antara lain: 1 tujuan yang diupayakan pencapaiannya melalui pembelajaran pengetahuan dan
keterampilan yang dirumuskan semakin spesifik dan operasional; 2 selain menjadi subjek, siswa juga menjadi obyek pembelajaran yang
merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran; 3 materi pembelajaran, merupakan komponen utama pembelajaran lainnya yang
memberikan bentuk dari kegiatan pembelajaran;
18
4 strategi pembelajaran, adalah pola umum untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran;
5 media pembelajaran, adalah alat yang digunakan oleh guru dalam penyampaian materi pembelajaran;
6 penunjang yang berfungsi memperlancar, melengkapi, dan mempermudah proses pembelajaran, meliputi: buku sumber, fasilitas belajar, bahan pelajaran,
alat pelajaran, dan sebagainya. Berdasarkan berbagai definisi tentang pembelajaran diatas, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara guru, siswa dan lingkungannya untuk mendukung dan menarik minat siswa sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara optimal dan menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Guru
mengajar dalam perspektif pembelajaran artinya guru menyediakan fasilitas belajar bagi siswanya.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar