3. Bila mungkin, anggota kelompok juga berasal dari ras, budaya, suku dan
jenis yang berbeda. 4.
Penghargaan lebih berorienasi pada kelompok daripada individual.
Dalam kelompok mereka dapat melatih dan mengembangkan keterampilan- keterampilan yang diperlukan dalam pembelajaran. ada 3 tujuan pembelajaran
koperatif yang akan dicapai yaitu : 1 hasil belajar akademik; 2 penerimaan terhadap keberagaman; 3 pengembangan keterampillan sosial Ibrahim, 2000:
7. Hasil belajar akademik yang dimaksudkan dakan pembelajaran kooperatif
meliputi pemahaman konsep yang sulit serta peningkatan kinerja ilmiah dalam tugas akademik. Heterogenitas kelas menyebabkan adanya kelompok atas dan
kelompok bawah dimanfaatkan siswa saling menguntungkan dalam belajar. Kerjasama dan kolaborasi dibutuhkan sehingga dapat terhindar dari rasa
permusuhan antar siswa. Situasi belajar semacam ini memberi dampak nyata kepada siswa ketika berada di masyarakat.
2.4. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan landasan yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan penerapannya di kelas. Melalui
metode pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, maupun mengekspresikan ide.
Menurut Agus Suprijono 2009 : 46, metode pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembalajaran di kelas
maupun tutorial. Pendapat ini diperkuat oleh Yamin 2005 : 58 yang menyatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara untuk menyajikan, menguraikan,
memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak semua metode pembelajaran sesuai digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Pernyataan – pernyataan di atas dapat diartikan
bahwa metode pembelajaran juga sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada berbagai macam metode pembelajaran metode pembelajaran ada tiga,
yaitu : 1 Metode pembelajaran langsung; 2 Metode pembelajaran kooperatif; dan 3 Metode pembelajaran berbasis masalah Suprijono, 2009 : xiv.
2.5. Metode Pembelajaran kooperatif tipe STAD
Pembelajaran koooperatif adalah komsep yang meliputi semua jenis kegiatan kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin olehh guru atau
diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru mengarahkan kepada siswanya untuk menyeselesaikan masalah yang
diberikan oleh guru secara berkelompok. Suprijono : 2012 4 sintak tahapan STAD
Tahap 1 : Pengajaran Pada tahap pengajaran, guru menyajikan maeri pelajaran, guru memberikan
motivasi tentang pentingnya belajar materi yang sedang diajar.
Tahap 2 : Tim Studi Pada tahap ini, para anggota kelompok bekerja secara kooperatif untuk
menyelesaikan lembar tugas yang diberikan oleh guru. Tahap 3 : Tes
Pada tahap ini setiap siswa secara individual menyelesaikan kuis. Guru menilai kuis tersebbut dan mencatat perolehan hasilnya saat itu serta hasil kuis pada
pertemuan sebelumnya. Hasil dari tes individu akan diakumulasikan untuk skor tim.
Tahap 4 : Rekognisi Setiap tim menerima penghargaan atau reward bergantung pada nilai rata-rata
tim. Kelebihan dan kekurangan menurut Hamdayana 2014, 117 metode
pembelajaran STAD. Kelebihan metode pembelajaran STAD adalah sebagai berikut :
1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi
norma-norma kelompok 2.
Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasi bersama. 3.
Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
4. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka
dalam berpendapat. 5.
Meningkatkan kecepatan individu. 6.
Menigkatkan kecakapan kelompok. 7.
Tidak bersifat kompetitif 8.
Tidak memiliki rasa dendam.
Kekurangan metode pembelajaran STAD 1.
kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang 2.
siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota pandai lebih dominan
3. membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai
target kurikulum. 4.
Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.
5. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat
melakukan pembelajaran kooperatif. 6.
Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
2.6. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya