Analisis Daya Pembeda Soal Analisis Taraf Kesukaran Soal

3.8. Analisis Instrumen Penelitian

Instrumen tes yang digunakan diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kwalitas butir tessoal. Sebuah tes yang baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, diantaranya adalah daya pembeda, taraf kesukaran soal, validitas soal dan reliabilitas. Sehingga perlu dilakukan uji-uji tersebeut agar soal dapat dipercaya.

3.8.1. Analisis Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk menghitung Daya pembeda soal adalah : �� = � �� − � �� Keterangan : DP = Daya pembeda JA = jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JB = jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JSA = banyaknya siswa pada kelompok atas JSB = banyaknya siswa pada kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda: 0,00 ≤ DP ≤ 0,20 : jelek 0,20 DP ≤ 0,40 : cukup 0,40 DP ≤ 0,70 : baik 0,70 DP ≤ 1,00 : baik sekali Arikunto, 2007: 213 Hasil analisis daya beda, butir soal yang termasuk jelek ada 14 soal yaitu 3, 8, 9, 10, 15, 19, 22, 23, 25, 26, 29, 30, 32, 36. Butir soal yang termasuk cukup ada 11 soal yaitu 7, 11, 12, 13, 16, 20, 21, 27, 28, 37, 39. Butir soal yang termasuk baik ada 13 soal yaitu 1, 4, 5, 6, 14, 17, 24, 31, 33, 34, 35, 38, 40. Butir soal baik sekali ada 2 soal yaitu 2, 18. Dari hasil analisis daya beda soal yang tergolong jelek harus dieliminasi maka soal yang dapat digunakan adalah 26 soal. Analisis daya pembeda selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.

3.8.2. Analisis Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran soal digunakan untuk mengetahui apakan instrumen soal memiliki taraf mudah, sedang dan sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar. Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal adalah : � = �� Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = banyak siswa yang menjawab soal itu benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran sebagai berikut: 0,00 ≤ P 0,30 adalah soal tergolong sukar 0,30 ≤ P 0,70 adalah soal tergolong sedang 0,70 ≤ P ≤ 1,00 adalah soal tergolong mudah Arikunto, 2007 : 209 Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran dari 26 soal diperoleh hasil, 11 butir soal yaitu nomor 1, 4, 7, 14, 16, 18, 21, 27, 28, 33, 37 termasuk soal mudah, 15 butir soal yaitu nomor 2, 4, 5, 11, 12, 13, 17, 20, 24, 31, 34, 35, 38, 39, 40 termasuk soal sedang, 1 butir soal yaitu nomor 6 termasuk soal sukar. Analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.

3.8.3. Uji Validitas

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA SMK AL MUSYAFA’ KELAS X PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DENGAN CERAMAH DAN MPI

8 119 247

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN GAME KOGA DENGAN SISWA YANG DIAJAR TANPA MENGGUNAKAN GAME KOGA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR MATA PELAJARAN KIMIA SMA 1 KRAGAN REMBANG

1 15 122

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Diajar Dengan Menggunakan Modul dan Tanpa Menggunakan Modul Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Kelas X SMK-TI YAPIM Medan.

0 2 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS ANTARA KELAS YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI KARTU ARISAN DENGAN KELAS Perbedaan Hasil Belajar IPS Antara Kelas Yang Diajar Menggunakan Strategi Kartu Arisan Dengan Kelas Yang Diajar Menggunakan Strategi Take And Give Pada

0 1 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS ANTARA KELAS YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI KARTU ARISAN DENGAN KELAS Perbedaan Hasil Belajar IPS Antara Kelas Yang Diajar Menggunakan Strategi Kartu Arisan Dengan Kelas Yang Diajar Menggunakan Strategi Take And Give Pada

0 1 13

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODUL DAN TANPA MODUL PADA MATA PELAJARAN MENGUASAI ALAT UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA KELAS 1 SEMESTER I SMK SWASTA TELADAN MEDAN.

0 1 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS

0 2 15

HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG DIAJAR M

0 0 4

Perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan metode drill dan ekspositori

0 1 8