Klasifikasi kriteria skor untuk setiap indikator keterampilan guru maupun aktivitas siswa adalah sebagi berikut:
Tabel 3.7
Kriteria Skor untuk setiap Indikator
Skor Kriteria
3,5 ≤ skor ≤ 4
Sangat Baik 2
≤ skor 3,5 Baik
0, 5 ≤ skor 2
Cukup ≤ skor 0,5
Kurang
3.8. INDIKATOR PENELITIAN
Model Numbered Head Together NHT berbantu Multimedia dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn siswa kelas V SDN Tambakaji 03 Kota
Semarang dengan indikator sebagai berikut:
a. Keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model Numbered Head
Together NHT berbantu Multimedia meningkat dengan kriteria sekurang- kurangnya 18
≤ skor 27,5 dengan kriteria baik B b.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui model Numbered Head Together NHT berbantu Multimedia meningkat dengan kriteria sekurang-
kurangnya 1 6 ≤ skor 24,5 dengan kriteria baik B
c. Hasil belajar siswa secara klasikal ≥ 75 dan hasil belajar siswa secara
individual 63 dalam pembelajaran PKn melalui model Numbered Head
Together NHT berbantu Multimedia.
211
BAB V PENUTUP
5.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadapt keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar pada pembelajaran PKn melalui model Numbered Head Together NHT
berbantu multimedia pada siswa kelas V SDN Tambakaji 03 Kota Semarang diperoleh hasil sebagai berikut.
a. Model Numbered Head Together NHT berbantu multimedia dapat
meningkatkan keterampilan guru. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya keterampilan guru setaip sikulsnya. Siklus I mendapatkan skor 17 dengan kriteria
cukup, dan meningkat pada siklus II dengan memperoleh ksor 25 dengan kriteria baik dan meningkat pada siklus III dengan perolehan skor 33 dengan kriteria
sangat baik. Dengan demikian keterampilan guru telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu keterampilan guru dalam
pembelajaran PKn melalui model Numbered Head Together NHT berbantu Multimedia meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya 18
≤ skor 27,5 dengan kategori baik B.
b. Model Numbered Head Together NHT berbantu multimedia dapat
meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata skor aktivitas siswa setiap siklusnya. Siklus I memperoleh rata-rata skor 15