Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan di SD

foto kegiatan, komentar-komentar secara tertulis termasuk perasan, sikap terhadap topik kegiatan, dan keinginan siswa yang perlu diketahui guru yang selanjutnya dimasukkan kedalam folder. Portofolio merupakan alat yang sangat baik sebagai bahan bagi guru ketika bertemu dengan orang tua siswa. Penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes dalam menilai hasil belajar. Teknik tes yang digunakan adalah tes objektif dalam bentuk jawaban singkat dan pilihan ganda. Sedangkan teknik nontes menggunakan observasi atau pengamatan.

2.1.5. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan di SD

2.1.5.1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan adalah upaya untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh Bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia Winarno, 2013:13 Menurut Winarno 2013:13-14 Pendidikan Kewarganegaraan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. materinya berupa pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara b. bersifat interdisipliner; c. bertujuan membentuk warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Berdasarkan ciri-ciri PKn dianalisis maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia merupakan matapelajaran yang mengembangkan nilai kehidupan sebagai warga negara yang bertolak pada bidang studi yang serumpun. Menurut Winarno 2013:18 berdasar Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Pendidikan Kewarganegaraan PKn diartikan sebagai mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki misi sebagai pendidikan kebangsaan Indonesia, pendidikan politik demokrasi di Indonesia dan pendidikan bela negara, pendidikan HAM, pendidikan multikultural, pendidikan lingkungan hidup, pendidikan hukum dan pendidikan anti korupsi. Sebagai sebuah mata pelajaran, pembelajaran PKn merupakan proses pendidikan secara utuh dan menyeluruh terhadap pembentukan karakter individu sebagai warga negara yang cerdas dan baik Cogan dalam Winarno 2013:71. Kaitanya dengan PKn di Indonesia, Kosasih Djahiri dalam Winarno, 2013:71 menyatakan pembelajaran PKn adalah program pendidikan yang secara programik prosedural berupaya memanusiakan humanizing dan membudayakan culturing serta memberdayakan empowering manusiaanak didik diri dan lingkungannya menjadi warga negara yang baik dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI Winataputra dalam Winarto, 2013:24 berpendapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia merupakan bagian integral dari ide, insturmentasi dan praksis kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia. Berdasarkan berbagai pendapat yang telah dikemukan para ahli, dapat disimpulkan bahwa sebagai mata pelajaran PKn diartikan sebagai salah satu mata pelajaran yang digunakan untuk membekali siswa tentang hak-hak dan kewajiban agar menjadi warga negara yang baik sehingga bisa menjadi warga negara yang baik dan berkarakter sesuai Pancasila dan UUD 1945. 2.1.5.2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Winataputra 2009:1.20 tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional indonesia. Partisipasi warna negara yang efektif dan penuh tanggung jawab memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan intelektual serta keterampilan untuk berperan serta. Partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab itu pun ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan disposisi atau watak-watak tertentu yang meningkatkan kemampuan individu berperan serta dalam proses politik dan mendukung berfungsinya sistem politik yang sehat serta perbaikan masyarakat Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik. Sedangkan tujuan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, menurut Mulyasa dalam Ruminiati, 2007:1.26 adalah untuk menjadikan siswa: a. mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya; b. mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan, dan; c. bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Hal ini akan mudah tercapai jika pendidikan nilai moral dan norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini, karena jika siswa sudah memiliki nilai moral yang baik, maka tujuan untuk membentuk warga negara yang baik akan mudah diwujudkan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dan dianalisis, dapat disimpulkan bahwa tujuan PKn di SD adalah menjadikan warga negara yang taat pada pancasila dan Undang-Undang 1945, dalam pengembanganya tujuan PKn ingin menciptakan individu yang mengembangkan nilai luhur bangsa bermoral baik dan kreatif. 2.1.5.3. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Ruminiati 2007:1.26-1.27 ruang lingkup pembelajaran PKn dapat lihat berdasarkan tujuan mata pelajaran tersebut. Ruang lingkup mata pelajaran PKn menurut Mulyasa dalam Ruminiati, 2007:1.27 meliputi aspek- aspek sebagai berikut: a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradilan nasional, dan hukum dan peradilan internasional. c. Hak Asasi Manusia HAM, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, kemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. d. Kebutuhan Warganegara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan rnengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara. e. Konstitusi Negara, meliputi proklamasi kemerdekaañ dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi. f. Kekuasan dan Politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi-pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. g. Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka. h. Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional dan mengevaluasi globalisasi Ruang lingkup PKn untuk jenjang sekolah dasar SD disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan. Dalam kurikulum 2006 KTSP pembelajaran PKn di kelas V Sekolah Dasar menggunakan sistem semester yang terdiri dari dua semester. Berikut ini adalah materi PKn kelas V SD. Tabel 2.1 Materi PKn Kelas V Semester I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI 1.1 Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia 1.2 Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia 1.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundangan-undangan tingkat pusat dan daerah 2.2 Memberikan contoh peraturan perundangan- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lali lintas, larangan merokok Tabel 2.2 Materi PKn Kelas V Semester II Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Memahami kebebasan berorganisasi 3.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi 3.2 Menyebutkan contoh-contoh organisasi di lingkungans ekolah dan masyarakat 3.3 Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi 4. Menghargai keputusan bersama 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama 4.2 Mematuhi keputusan bersama Pada penelitian ini, ruang lingkup atau materi PKn yang digunakan adalah ruang lingkup kebutuhan warga negara. Materi PKn kelas V semester II pada standar kompetensi 4. Menghargai keputusan bersama dengan kompetensi dasar 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama dan 4.2 Mematuhi keputusan bersama.

2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTU MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

0 13 283

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKINTELAN 03 SEMARANG

1 9 213

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 SEMARANG

0 38 380

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

3 21 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE SOSIODRAMA BERBANTU MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

1 32 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN PUZZLE PADA SISWA KELAS IV B SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 4 242

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBER HEAD TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

2 11 231

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8