60 dalam penentuan titik tanam di lapangan dapat digunakan sistem grid. Pada shop
drawing dibuat grid dengan ukuran tertentu. Kemudian di lapangan dibuat grid dengan ukuran yang sama pada peta setelah disesuaikan skalanya. Pembuatan grid
ini dapat dilakukan dengan menggunakan patok bambu dan tali rafia. Dengan sistem grid ini, akurasi penentuan titik tanam lebih tinggi.
Pengurugan tanah subur berfungsi sebagai media tanam yang baik untuk tanaman yang akan ditanam pada lahan tersebut. Perataan dan pemadatan tanah
dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul. Idealnya sebelum proses pengurugan tanah, batu-batu besar yang terdapat pada lahan disingkirkan pada
tahap pembersihan lahan karena dapat mengganggu pertumbuhan akar. Kontraktor kadang tidak melakukan pembersihan batu-batu yang cukup besar dengan alasan
batu tersebut digunakan sebagai drainase agar air dapat meresap dengan baik dan tidak menggenang pada dasar tanah. Namun, batu-batu yang dibiarkan berukuran
cukup besar sehingga dapat beresiko merusak perakaran tanaman, khususnya pada pohon. Sebaiknya dipilih batu dengan ukuran yang lebih kecil yang tidak
menghambat perakaran tanaman. Dengan pemilihan batu yang berukuran lebih kecil, akar pohon tidak terhambat pertumbuhannya dan resapan air ke dalam tanah
dapat berjalan dengan lancar sehingga tidak menyebabkan genangan air pada dasar tanah yang dapat menyebabkan busuknya akar tanaman.
4.6.3 Penanaman Pohon
Idealnya pekerjaan penanaman pohon dilakukan setelah pekerjaan pembersihan lahan, pematokan dan pembentukan lahan selesai dikerjakan. Hal ini
dimaksudkan agar lahan yang akan ditanami disiapkan terlebih dahulu sehingga penanaman tanaman yang dilakukan pada tahap selanjutnya akan memberikan
hasil yang optimal. Namun pada beberapa area, kontraktor melakukan penanaman pohon sebelum dilakukan pembentukan lahan. Hal ini dinilai kurang efektif
karena lahan belum ditambahi tanah subur top soil sedangkan tanah pada lahan yang akan ditanami memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah dibandingkan
tanah urugan. Pekerjaan penanaman pohon dilakukan berdasarkan titik-titik tanam yang
telah ditandai dengan patok. Penanaman pohon diawali dengan pembuatan lubang
61 tanam. Lubang tanam yang dibuat berukuran 80cm x 80cm x 60cm untuk pohon
besar seperti Trembesi Samanea saman, Sengon Paraserianthes falcataria, Palem Sadeng Livistona chinensis dan Palem Washington Washingtonia
robusta. Setelah dibuat lubang tanam, kemudian pohon dimasukkan ke dalam lubang tanam secara hati-hati. Kemudian lubang tanam diisi kembali dengan tanah
dan diberi steigerpenahan dari bambu dengan ukuran 150 cm yang ditanam ke dalam tanam sedalam 50 cm. Pemasangan steiger bertujuan untuk menopang
tanaman agar tidak roboh, karena selain akar tanaman yang belum kuat menahan bobotnya sendiri, kecepatan angin di area pekerjaan cukup kuat untuk membuat
posisi pohon menjadi miring. Oleh karena itu, pemasangan steiger harus diperhatikan agar posisinya kokoh dan menopang bobot tanaman dengan baik.
Pada penanaman pohon di bagian tengah dan teras depan Orchard Walk Mall, pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara pembobokan dengan
menggunakan linggis karena titik yang akan ditanami telah dilakukan pengecoran Gambar 18a. Seharusnya ada koordinasi antara kontraktor lanskap dengan
kontraktor bangunan sehingga kontraktor bangunan dapat menyediakan lubang tanam bagi kontraktor lanskap, sehingga tidak perlu melakukan pembobokan pada
area yang telah di cor. Bagian teras depan dari Orchard Walk Mall ditanami oleh 8 Palem Sadeng
Livistona chinensis Gambar 18c. Pada bagian tengah Orchard Walk Mall ditanami oleh 8 Palem Washington Washingtonia robusta. Sebelum ditanam di
teras depan, Palem Sadeng ditanam di bagian tengah Orchard Walk Mall. Hal ini dilakukan karena Palem Washington yang diperlukan untuk bagian tengah belum
tersedia. Penanaman sementara Palem Sadeng ini juga dimaksudkan agar tanaman tidak mati apabila dibiarkan begitu saja di tempat penampungan tanpa ditanami.
Penurunan Palem Washington dari truk dilakukan dengan menggunakan takelkatrol Gambar 18b. Pada penanaman Palem Washington ini terjadi
perbedaan spesifikasi tanaman yang disediakan oleh kontraktor dengan spesifikasi tanaman menurut konsultan. Palem Washington yang disediakan oleh kontraktor
memiliki spesifikasi tinggi 8 m, sedangkan berdasarkan spesifikasi konsultan, Palem Washington yang akan ditanam memiliki tinggi 4 m. Hal ini dikarenakan
pihak CBDO meminta kepada kontraktor untuk menyediakan spesifikasi tanaman
62 yang tinggi. Pada awal penanaman, seluruh jenis palem tersebut diikat tajuknya
dengan tujuan untuk mengurangi penguapan, karena akar tanaman belum stabil sehingga belum dapat mencari sumber air.
Welcome area Orchard Walk Mall juga ditanami oleh 10 Palem Washington Lampiran 7. Sedangkan pada bagian tangga belakang Orchard Walk
Mall ditanami oleh 5 Palem Kurma Phoenix dactalyfera. Palem kurma yang akan ditanam diangkut dengan cara dipanggul oleh pekerja, kemudian bagian
tangga diberi alas berupa karung-karung yang berisi pupuk. Pemberian alas ini dimaksudkan untuk memudahkan pengangkutan palem kurma yang memiliki
bobot yang berat. Pengangkutan dengan dipanggul akan mengalami kesulitan ketika menuruni tangga, maka tangga diberi alas agar tanaman dapat diturunkan
dan dimasukkan ke bak tanaman dengan lebih mudah Gambar 18d.
a b
c d
Gambar 18. Pembobokan lubang tanam pada bagian tengah Orchard Walk Mall a, Pengangkutan Palem Washington dengan menggunakan takel b, Penanaman
Palem Sadeng pada teras depan Orchard Walk Mall c, dan Penanaman Palem Kurma pada tangga belakang d
63 Pada Orchard Walk Arcade, penanaman yang dilakukan adalah
penanaman pohon peneduh pada pedestrian track. Pohon yang ditanam adalah jenis pohon Sengon Paraserianthes falcataria dan Trembesi Samanea saman.
Penanaman juga dilakukan pada bagian belakang Orchard Walk Arcade yang berbatasan dengan Cluster Padma Nirwana dan Tirta Nirwana. Pada bagian
belakang ini akan ditanami oleh Bambu Pagar Bambusa vulgaris yang berfungsi sebagai screen. Namun penanaman Bambu Pagar ini belum sempat terlaksana
hingga kegiatan magang berakhir. Terdapat 54 pohon Trembesi dan 44 pohon Sengon yang ditanam pada Orchard Walk Arcade. Idealnya terdapat gambar titik
penanaman pohon planting plan untuk Orchard Walk Arcade ini, namun pada kenyataannya planting plan hanya ada untuk Orchard Walk Mall. Penentuan titik
tanam ini berguna bagi pihak BNR dalam pemasangan lighting pada area tersebut. Pekerjaan penanaman pohon ini dicatat dalam lembar pencatatan progress
pekerjaan. Lembar pencatatan progress penanaman dibuat berdasarkan zona-zona yang terdapat pada gambar kerja dari PT. Lisakonsulindo. Pada lembar pencatatan
ini tercantum jenis tanaman, zona yang diamati, spesifikasi tanaman, jumlah tanaman sesuai design, jumlah tanaman yang telah tertanam, dan urutan minggu
dalam 1 bulan Lampiran 17. Lembar pencatatan ini dilaporkan setiap bulannya kepada Kepala Divisi Planning and Design sebagai pegangan mereka atas
progress pekerjaan lanskap yang telah dilakukan oleh kontraktor. Klasifikasi tanaman yang dilakukan pada lembar ini adalah berdasarkan klasifikasi yang
dilakukan konsultan pada shop drawing. Menurut Carpenter et al 1975, tanaman di klasifikasikan menjadi pohon, perdu, semak, herba dan penutup tanah
groundcover. Pada shop drawing vegetasi hanya diklasifikasikan menjadi pohon dan semak. Jenis-jenis groundcover seperti Axonopus compressus dwarf pun
masuk ke dalam kategori semak pada shop drawing dari konsultan. Dalam kkasifikasi menurut Carpenter, Axonopus compressus dwarf masuk ke dalam
kategori groundcover atau penutup tanah. Kapasitas kerja penanaman pohon di area ini adalah 0,3 pohonjam. Nilai
kapasitas kerja ini lebih rendah dari nilai kapasitas kerja penanaman pohon di Cluster Padma Nirwana. Hal ini dikarenakan area ini berbatasan langsung dengan
area waterpark sehingga banyak pengunjung yang lalu lalang di area ini sehingga
64 pekerjaan penanaman menjadi terganggu. Banyaknya pengunjung ini juga
membuat mobilitas kendaraan pengangkut pohon menjadi terhambat.
4.6.3 Penanaman Perdu, Semak dan Groundcover