Penanaman Pohon Pelaksanaan Fisik Pekerjaan Lanskap

47

4.6.4 Penanaman Pohon

Pekerjaan penanaman pohon secara umum dilakukan setelah lahan yang akan ditanami dibersihkan, diberi patok dan dilakukan pembentukan level serta pola penanaman. Namun pada beberapa bagian lanskap cluster ini, pohon besar seperti Trembesi Samanea saman ditanam sebelum dilakukan proses pembersihan lahan. Sedangkan pohon besar seperti Palem ekor tupai Wodyetia bifurcata dan Palem washington Washingtonia robusta ditanam pada lahan yang telah dibersihkan tetapi belum dilakukan pembentukan lahan. Penanaman pada lahan yang belum disiapkan seperti itu dapat menimbulkan kendala dalam pekerjaan, karena pada saat pembersihan dan pembentukan lahan terdapat resiko pohon terkena cangkul atau alat lain yang digunakan sehingga menyebabkan batang atau bahkan perakaran pohon rusak Gambar 10. Hal ini menyebabkan pekerja harus berhati-hati dalam melakukan pekerjaannya sehingga pekerjaan yang dikerjakan memakan waktu yang lebih lama. Untuk mencegah terjadinya pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lebih lama dari normal, maka diperlukan suatu sistem penjadwalan dalam proses pelaksanaan pekerjaan, termasuk pekerjaan penanaman pohon. Pekerjaan penanaman pohon dimulai dengan pembuatan lubang tanam. Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan menggunakan cangkul pada titik-titik tanam yang telah diberi patok pada tahap pekerjaan sebelumnya. Lubang tanam untuk pohon besar berukuran 80cm x 80cm x 60cm Gambar 11. Lubang tanam tidak dibuat terlalu dalam dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kebusukan akar sehingga dapat menyebabkan kematian pohon. Setelah lubang tanam digali, pohon dimasukkan ke dalam lubang tanam. Sebelum pohon dimasukkan ke dalam lubang tanam, pembungkus bola akar dibuka terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar pembungkus akar tidak menghambat pertumbuhan akar. Pembukaan pembungkus akar ini dilakukan dengan hati-hati karena resiko kerusakan akar cukup tinggi. Setelah pohon berada didalam lubang tanam, kemudian lubang tanam diisi kembali dengan tanah. Tanah di sekitar pohon dibuat cembung untuk mencegah genangan air pada saat penyiraman atau hujan yang dapat mengakibatkan kebusukan pada batang atau akar tanaman. Kemudian setelah penutupan lubang tanam dengan tanah, dibuat 48 penahansteiger yang bertujuan untuk menopang pohon selama perakaran pohon belum kuat untuk menopang bobot pohon itu sendiri. Steiger dibuat dari bambu berukuran 150 cm yang digunakan untuk menahan pohon besar seperti Trembesi, Palem ekor tupai dan Palem washington. Untuk menopang satu pohon diperlukan 3 bambu yang di pasang di sekitar pohon. Bambu kemudian ditancapkan kedalam tanah sedalam 50 cm dengan bagian atas bambu pada posisi menahan pohon. Setelah bambu ditancapkan ke dalam tanah, kemudian bagian atas ketiga bambu yang menahan pohon diikat satu sama lain dengan menggunakan tali rafia. Steiger dilepas setelah perakaran pohon cukup kuat untuk menahan bobot pohon pohon tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya 3 atau 4 daun baru pada pohon. Hal ini berlangsung selama sekitar 1-2 bulan. a b c Gambar 10. Trembesi Samanea saman ditanam sebelum proses pembersihan lahan a , pekerjaan pembuatan kontur yang beresiko merusak akar tanaman yang telah ditanam b, dan lubang tanaman pohon yang telah dibuat c 49 Gambar 11. Gambar Detail Lubang Tanam Pohon Pada neighborhood park, penanaman Trembesi dilakukan dengan menggunakan root barrier Gambar 12b. Root barrier adalah alat yang dipasang pada lubang tanam yang berfungsi untuk menahan pertumbuhan akar agar tidak tumbuh ke segala arah. Biasanya alat ini digunakan pada area dengan perkerasan seperti trotoar. Alat ini hanya digunakan pada pohon besar berakar tunggang. Pemasangannya dilakukan sebelum pohon dimasukkan ke dalam lubang tanam. Penggunaan alat ini pada neighborhood park bertujuan untuk melindungi anak- anak yang bermain dari bahaya tersandung akar tanaman yang tumbuh keluar. a b Gambar 12. Penanaman Palem Ekor Tupai a dan Root Barrier b 50 Menurut Sauter 2007, urutan pekerjaan penanaman dimulai dengan penanaman pohon, kemudian semak dan terakhir adalah penanaman rumput. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan kontraktor telah melakukan urutan pekerjaan penanaman dengan baik dengan memulai pada penanaman pohon. Kapasitas kerja penanaman pohon pada area ini adalah 0,5 pohonjam untuk pohon besar seperti Trembesi Samanea saman. Pekerjaan terkadang terhambat karena adanya pekerjaan bangunan yang ada di sekitar tapak. Untuk meminimalisasi resiko kerusakan tanaman maka kontraktor melakukan penanaman setelah pekerjaan bangunan dan infrastruktur selesai dikerjakan. Pekerjaan penanaman merupakan tahap pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalisasi resiko kematian pada tanaman. Salah satu pekerjaan yang sangat penting adalah memperhatikan keberadaan bola akar pada tanaman. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kontraktor kurang memperhatikan pentingnya bola akar tanaman. Hal ini dapat dilihat pada penanaman pohon sebelum dilakukannya pekerjaan pembersihan lahan dan pembuatan kontur. Pada saat pembersihan lahan dan pembuatan kontur, resiko akar tanaman terkena alat seperti cangkul sangatlah tinggi. Tetapi kontraktor melakukan pekerjaan penanaman pohon seperti ini pada hampir seluruh area penanaman di cluster ini. Sebaiknya sebelum melakukan penanaman, kontraktor melakukan pembersihan lahan dan pembentukan lahan terlebih dahulu agar resiko kerusakan tanaman dapat dihindari.

4.6.5 Penanaman Perdu, Semak dan Groundcover