21 Selain sebagai suatu nilai tambah, hal ini juga merupakan suatu tantangan dan
tuntutan bagi pihak pengembang untuk menjadikan kawasan permukiman ini tetap alami, asri dan tidak menimbulkan dampak lingkungan yang negatif dalam skala
yang cukup besar bagi lingkungan sekitarnya. Berdasarkan masterplan Bogor Nirwana Residence, kawasan permukiman
ini akan dikembangkan dengan luasan lahan ± 1140 Ha. Pengembangan tahap kedua yang sedang berlangsung terfokus pada pengembangan fasilitas dan sarana
penunjang. Pengembangan tahap II ini memiliki konsep pengembangan kawasan permukiman yang juga dilengkapi dengan Commercial area, Leisure and
entertainment area, dan Educational center area. Pengembangan ini tidak hanya ditujukan bagi penghuni BNR, karena area komersial dan rekreasi yang sedang
dikembangkan juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum. Pengembangan area untuk umum ini antara lain area rekreasi yang terdiri dari
waterpark dan theme park, area komersial yaitu mall dan arcade, serta area residensial yaitu Hotel, Condotel dan Villa.
Pada tahap selanjutnya dari pengembangan kawasan permukiman ini, akan dikembangkan area pendidikan, area bisnis, area rekreasi, dan pengembangan
cluster perumahan baru serta pengembangan-pengembangan lainnya. Selain itu, untuk lebih memudahkan akses menuju kawasan BNR, telah direncanakan
pembangunan future ring road yang langsung menghubungkan kawasan BNR dengan jalan Tol Jagorawi.
4.2 Kondisi Fisik dan Biofisik Kawasan Bogor Nirwana Residence
4.2.1 Iklim
Berdasarkan Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor 2006, suhu rata-rata
tahunan adalah 27,1
o
C dengan suhu minimum rata-rata adalah 22,3
o
C dan suhu maksimum rata-rata adalah 31,9
o
C. Suhu maksimum dicapai pada bulan Oktober 34,1
o
C. Sedangkan suhu minimum dicapai pada bulan Agustus 20,6
o
C. Kelembaban relatif memiliki nilai rata-rata 82 dengan nilai minimum 62 dan
nilai maksimum 93. Curah hujan rata-rata di kawasan ini adalah 249,2 mmbulan dengan curah hujan tertinggi pada bulan Januari 640 mmbulan dan
terendah pada bulan September 28 mmbulan.
22
4.2.2 Topografi dan Tanah
Kawasan Bogor Nirwana Residence secara umum berada pada daerah dengan topografi yang relatif landai dengan kemiringan berkisar antara 0 – 15 .
Hal ini merupakan salah satu potensi dari tapak karena kemungkinan terjadinya erosi sangat kecil sehingga akan memudahkan proses perencanaan dan
perancangan pada tapak. Namun dari proses perencanaan dan perancangan tersebut sebaiknya dapat menciptakan suasana dinamis agar kesan datar tidak
menimbulkan rasa bosan bagi pengguna tapak. Berdasarkan hasil analisis laboratorium service laboratory SEAMEO
BIOTROP, tanah di kawasan Bogor Nirwana Residence termasuk jenis tanah Latosol Coklat Tabel 3. Tanah Latosol Coklat biasanya terdapat pada daerah
dengan curah hujan tinggi dan merupakan daerah vegetasi hutan basah. Tanah Latosol umumnya berasal dari batuan induk vulkanik, sebagai contoh, Latosol
Coklat berasal dari abu vulkanik basa pada daerah berbukit yang agak tinggi.
Tabel. 3. Hasil Analisis Laboratorium Sifat-Sifat Tanah
No Parameter
Satuan Hasil
Kriteria Penilaian Sifat Fisika
1 Tekstur a. Pasir sangat halus 0,005 - 0,1 mm
5,41 b. Pasir 0,1-10 mm
9,12 c. Debu
37,04 d. Liat
48,43 2 Permeabilitas
cmjam 3,7
Lambat - sedang
Sifat Kimia
1 pH 1:1 a. H2O
5,4 b. CaCl
4,2 Masam
2 C Organik 2,78
Sedang 3 N Total
0,28 Sedang
4 CN Ratio 9,9
Rendah 5 P Tersedia
ppm 6,28
Sangat rendah 6 Susunan Kation :
a. Ca me100gr
8,14 Sedang
b. Mg me100gr
2,42 Tinggi
c. K me100gr
0,33 Sedang
d. Na me100gr
0,48 Sedang
7 KTK me100gr
16,6 Rendah-sedang
8 Kejenuhan Basa 68,5
Tinggi
Sumber : Hasil Analisis Laboratorium, Service Laboratory SEAMEO BIOTROP dalam ANDAL BNR 2005
Suripin 2001 dan Jacob, A. 2001
23
4.2.3 Hidrologi