Pelaksanaan Pekerjaan Lanskap TINJAUAN PUSTAKA

8 sehingga semua elemen yang banyak variasinya ini menjadi kesatuan yang harmonis. Untuk mendapatkan hasil rancangan yang baik, maka dalam kegiatan perancangan harus berpedoman kepada prinsip perancangan yang terdiri dari kesatuan unity, keseimbangan balance dan penekanan emphasize. Kesatuan dapat diciptakan melalui pengulangan bentuk, penggunaan modul dan grid serta adanya tema. Keseimbangan diciptakan melalui pengulangan bentuk secara simetri, asimetri maupun radial. Penekanan dapat diciptakan melalui pengarahan letak dan kontras terhadap elemen serta variasi dalam ukuran dan jumlah elemen. Menurut Rachman 1984, tema merupakan unsur penyatu, gradasi sebagai pencipta variasi lembut, kontras sebagai pencipta variasi semarak dan kontrol sebagai unsur penyeimbang. Elemen-elemen perancangan harus diperhatikan untuk mewujudkan suatu rancangan yang lengkap agar tercapai suatu komposisi yang serasi dan ideal dalam rancangan yang diinginkan. Elemen-elemen perancangan tersebut adalah bentuk, skala, tekstur dan warna. Bentuk merupakan elemen perancangan yang memberikan kesan statis, stabil, labil, formal, informal, dan lain-lain. Skala dapat menunjukkan perbandingan antara ruang dengan elemen tertentu yang ukurannya sesuai dengan jarak pandang penglihatan. Tekstur berfungsi untuk memberikan suatu kesan pada persepsi manusia melalui penglihatan visual. Warna berperan dalam memperjelas suatu objek, memberi kesan pada bentuk dan bahannya Hakim, 1987.

2.5. Pelaksanaan Pekerjaan Lanskap

Tahap pelaksanaan pekerjaan Lanskap merupakan realisasi dan bentuk tindak lanjut dari kegiatan perancangan yang meliputi pekerjaan penyerahan kontrak, pengawasan, sanksi pelanggaran dan batas-batas pelaksanaan Simonds dan Starke, 2006. Selanjutnya Rachman 1986 menambahkan bahwa di dalam proses pelaksanaan pekerjaan lanskap hal yang sangat penting dilakukan adalah pengawasan dan evaluasi secara sinambung dan fleksibel serta peka terhadap penyempurnaan sejauh waktu dan dana memungkinkan. 9 Pelaksanaan construction merupakan tahap yang dilakukan setelah proses perencanaan dan perancangan selesai. Menurut Harris dan Dines 1988, tahap pelaksanaan terdiri dari: 1. Pekerjaan pembangunan, pengawasan, dan koordinasi yang mencakup administrasi, jadwal kerja, laporan, dokumentasi, pengawasan, serta kontrol biaya. 2. Penyelesaian pekerjaan dan pembayaran. Pelaksanaan merupakan kumpulan proses atau sistem dan kegiatan berupa organisasi atau prosedur yang melibatkan unsur manusia. Kegiatan-kegiatan pelaksanaan harus menuju ke arah tujuan yang hendak dicapai dan tetap dalam arah kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan fisik pekerjaan lanskap antara lain meliputi pekerjaan pengukuran dan pematokan, pengolahan tanah, pelaksanaan hard material, pelaksanaan soft material dan pemeliharaan Rachman, 1984. Arifin dan Arifin 2005 mengatakan bahwa pemborong pembuatan taman disebut juga sebagai kontraktor taman. Kontraktor taman terpilih harus melaksanakan pekerjaan sesuai gambar rencana dan dokumen lain yang ditetapkan perencana. Oleh karena itu, seorang kontraktor taman harus berhubungan dan berkomunikasi secara langsung dengan arsitek taman, baik sebelum penawaran kontrak atau sesudahnya. Selanjutnya, Arifin dan Arifin 2005 menambahkan bahwa seorang kontraktor taman tidak dapat mengubah rencana dan rancangan taman sekehendak hatinya sendiri, tetapi harus berkonsultasi dengan perancang taman atau paling tidak dengan pemiliknya.

BAB 3 METODOLOGI