Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Minuman

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

PEMBELIAN DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP MINUMAN LIDAH BUAYA KAVERA

6.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Minuman

Lidah Buaya Kavera Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian minuman lidah buaya Kavera menggunakan analisis regresi berganda. Variabel-variabel bebas yang diteliti adalah jenis kelamin X 1 , jumlah anggota keluarga X 2 , status perkawinan X 3 , pekerjaan X 4 , pendidikan X 5 , kemudahan memperoleh X 6 , cara pembelian X 7 dan pengetahuan tentang Kavera X 8 . Volume pembelian minuman lidah buaya Kavera merupakan variabel tidak bebas Y. Hasil analisis ini diuji dengan uji F pada taraf nyata 95. Hasil analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian minuman lidah buaya Kavera, diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = -30,04 + 5,35 X 1 + 1,33 X 2 + 15,07 X 3 – 5,16 X 4 + 6,09 X 5 + 10,15 X 6 + 5,218 X 7 + 1,934 X 8 + e Tabel 22. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien t-hitung P-value VIF Jenis kelamin X 1 5,356 1,35 0,183 1,3 Jumlah anggota keluarga X 2 1,330 1,51 0,136 1,1 Status perkawinan X 3 15,074 3,91 0,000 1,4 pekerjaan X 4 -5,167 -1,00 0,321 2,6 pendidikan X 5 6,098 2,47 0,016 2,3 Kemudahan memperoleh X 6 10,159 2,84 0,006 1,2 Cara pembelian X 7 5,218 1,27 0,210 1,2 Pengetahuan tentang Kavera X 8 1,934 0,46 0,644 1,2 R-Sq = 48,3 R-Sqadj = 41,6 F hitung = 7,13 F tabel = 2,10 t tabel = 2,00 Pada Tabel 22 hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian minuman lidah buaya Kavera, diperoleh koefisien determinasi atau R-Sq sebesar 48,3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 48,3 persen perubahan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera dapat diterangkan oleh variasi peubah-peubah bebas dalam model, sedangkan sisanya diterangkan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam model. Nilai R-Sq dari hasil penelitian ini ternyata kurang dari 50 persen, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel-variabel yang dianalisis belum mewakili secara keseluruhan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian minuman lidah buaya Kavera. Variabel-variabel yang tidak dimasukkan dalam analisis diduga adalah variabel pendapatan, pengeluaran dan frekuensi konsumsi Kavera. Variabel- variabel tersebut tidak dimasukkan kedalam analisis dikarenakan pengeluaran konsumen dan frekuensi konsumsi Kavera tidak ditanyakan kepada responden pada saat menyebarkan kuisoner, sehingga tidak diketahui berapa pengeluaran konsumen untuk membeli minuman ataupun frekuensi konsumsi konsumen terhadap Kavera. Sedangkan variabel pendapatan, tidak diketahui secara jelas berapa pendapatan responden dalam sebulan. Hal ini dikarenakan pada saat pengisian kuisoner responden hanya memilih jawaban rata-rata tingkat pendapatan yang terdapat dalam kuisoner. Oleh karena itu variabel-variabel yang diduga tidak dimasukkan kedalam analsisi inilah yang menyebabkan nilai R-Sq dari hasil penelitian ini dibawah 50 persen. Nilai F hitung diperoleh sebesar 7,13, jika dibandingkan dengan nilai F tabel maka nilai F hitung tersebut lebih besar dari F tabel . Dengan demikian dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel-variabel bebas dalam berpengaruh terhadap variabel tak bebas. Dengan kata lain, variabel bebas dapat menjelaskan variasi perubahan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera. Berdasarkan uji t, diperoleh variabel-variabel yang berpengaruh nyata pada taraf 5 persen signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen terhadap volume pembelian minuman lidah buaya Kavera. Variabel-variabel yang berpengaruh nyata adalah variabel status perkawinan, pendidikan dan kemudahan memperoleh. Sedangkan variabel-variabel yang tidak berpengaruh nyata adalah variabel jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pekerjaan, cara pembelian dan pengetahuan tentang Kavera. Pada analisis regresi berganda terdapat asumsi multikolinieritas. Pada hasil pengolahan analisis regresi berganda dapat terjadi multikolinieritas antar variabel apabila nilai VIF Variance Inflation Factor yang dimiliki oleh suatu variabel lebih besar dari 10. nilai VIF untuk delapan variabel bebas yang dianalisis memiliki nilai kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada analisis ini. Model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi antara data yang dimiliki oleh masing-masing variabel otokorelasi. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan terhadap nilai DW. Pada Lampiran 1 terlihat bahwa nilai DW diperoleh sebesar 2,10 1,65 DW 2,5, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi otokorelasi. Pengolahan data dengan analisis regresi berganda secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 1. Analisis pengaruh variabel-variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian minuman lidah buaya Kavera, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Pengaruh Status Perkawinan Status perkawinan sangat penting dalam perilaku konsumen karena merupakan pemberi pengaruh pada sikap dan perilaku individu pada proses keputusan pembelian minuman lidah buaya Kavera. Konsumen yang mempunyai status sudah menikah dan telah memiliki keluarga sendiri cenderung membeli Kavera dalam jumlah banyak dibandingkan dengan konsumen yang belum menikah. Hal ini karena dipengaruhi juga dari anggota keluarga. Variabel bebas status perkawinan berpengaruh nyata terhadap kenaikan atau penurunan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera karena memiliki t hitung = 3,91 t tabel. Slope untuk hubungan antara variabel status perkawinan dengan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera dalam sebulan bernilai positif, yaitu sebesar 15,074. Apabila konsumen banyak yang statusnya menikah maka akan meningkatkan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera dalam sebulan sebesar 15,07 satuan. Oleh karena itu banyaknya konsumen yang sudah menikah menunjukkan tingginya pembelian terhadap minuman lidah buaya Kavera, sehingga meningkatkan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera. Dari hasil penelitian ini memang kebanyakan konsumen belum menikah tapi volume pembeliannya sedikit. Sedangkan konsumen yang telah menikah cenderung membeli Kavera dalam jumlah banyak. 2 Pengaruh Pendidikan Variabel pendidikan termasuk kedalam pengaruh demografi dalam pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan mempengaruhi keputusan pembelian minuman lidah buaya Kavera. Seseorang yang berpendidikan akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianut, cara berfikir, cara pandang konsumen lebih luas karena sangat responsif terhadap informasi serta adanya kesadaran akan kesehatan tubuh. Pendidikan juga mempengaruhi konsumen dalam pemilihan produk. Pendidikan yang berbeda akan menyebabkan selera konsumen yang berbeda. Semakin rendahnya tingkat pendidikan kosumen akan berdampak pada loyalitas pembelian minuman lidah buaya Kavera. Variabel bebas pendidikan berpengaruh nyata terhadap kenaikan atau penurunan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera, karena memiliki t hitung = 2,47 t tabel . Slope untuk hubungan antara variabel pendidikan dengan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera dalam sebulan bernilai positif, yaitu sebesar 6,098. Pendidikan yang tinggi menunjukkan tingginya daya beli terhadap Kavera, sehingga meningkatkan volume pembelian Kavera. Meningkatnya pendidikan konsumen sebesar satu satuan maka akan meningkatkan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera sebesar 6,098 satuan. Oleh karena itu semakin banyaknya konsumen yang mengetahui akan manfaat minuman lidah buaya Kavera untuk kesehatan akan menunjukkan tingginya pembelian terhadap minuman lidah buaya Kavera, sehingga meningkatkan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera. Dari hasil penelitian ini kebanyakan konsumen berstatus sebagai mahasiswa seperti yang terlihat pada Tabel 7, hal ini dapat dikatakan bahwa kosumen memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengambil keputusan pembelian terhadap minuman lidah buaya Kavera. 3 Pengaruh Kemudahan Memperoleh Variabel kemudahan memperoleh produk dalam pembelian minuman lidah buaya Kavera terkait dengan jarak yang harus ditempuh oleh konsumen dalam memperoleh minuman lidah buaya Kavera, dalam hal ini apakah konsumen mudah atau kesulitan dalam memperoleh produk. Kemudahan memperoleh merupakan variabel yang berpengaruh nyata terhadap kenaikan atau penurunan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera, karena memiliki t hitung = 2,84 t tabel . Slope untuk hubungan antara variabel kemudahan dalam memperoleh produk dengan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera bernilai positif, yaitu sebesar 10,159. Semakin dekat jarak atau semakin mudah konsumen menemukan produk Kavera maka akan meningkatkan volume pembelian minuman lidah buaya Kavera sebesar 10,159 satuan. Jika semakin dekat jarak dan mudah ditemukan ditempat mana saja produk tersebut merupakan hal yang disukai konsumen. Saat ini produk Kavera hanya dijual di tempat-tempat tertentu sehingga konsumen mengalami kesulitan dalam memperoleh produk. Oleh karena itu variabel kemudahan memperoleh penting untuk dipertimbangkan. Kesulitan konsumen dalam memperoleh produk akan mempengaruhi volume pembelian karena produk hanya ditemukan ditempat tertentu tempat produksi, kantin UI dan Koperasi sehingga konsumen tidak bisa membeli ditempat-tempat biasa seperti membeli minuman yang lain. Oleh karena itu pentingnya saluran distribusi penjualan yang dilakukan oleh produsen agar produknya mudah ditemukan oleh masyarakat ditempat yang terjangkau seperti di minimarketsupermarket, pasar ataupun warung-warung. Variabel- variabel yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian minuman lidah buaya Kavera, pada kenyataannya belum seluruhnya mempengaruhi konsumen dalam pembelian minuman lidah buaya Kavera. Hal ini dikarenakan masih terdapat variabel- variabel lain yang berpengaruh dan tidak dimasukkan dalam analisis yaitu sebesar 51,7 persen R-Sq = 48,3 persen.

6.2 Sikap Konsumen Terhadap Minuman Lidah Buaya Kavera