3.2.2.1.2. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah perilaku atau perbuatan remaja yang menyimpang dari norma, hukum, serta agama yang ada dan menimbulkan
kerusakan pada diri sendiri maupun kerisauan pada orang lain. Bentuk-bentuk kenakalan remaja adalah kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang
lain berupa perkelahian, tawuran antar pelajar. Kenakalan yang menimbulkan korban materi berupa pemerasan, perusakan, pencurian, perjudian. Kenakalan
sosial yang tidak menimbulkan korban dipihak orang lain berupa perilaku merokok, penggunaan obat-obatan terlarang, perilaku minum-minuman keras,
hubungan seks diluar nikah dan balap liar. Terakhir adalah kenakalan yang melawan status yaitu membolos sekolah, membantah perintah guru, kabur dari
rumah, dan membantah perintah orang tua.
3.3. Hubungan Antar Variabel Penelitian
Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto 2006: 130. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 SMK
Sukawati Sragen yang berjumlah 313 siswa yang memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
Kenakalan remaja Variabel Y
Persepsi remaja laki-laki terhadap peran ayah
a. Siswa kelas XI SMK Sukawati Sragen
b. Masih memiliki ayah
c. Berdasarkan data dari guru BK siswa sering melanggar tata tertib sekolah
3.4.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2006: 131.
Dinamakan penelitian
sampel apabila
kita bermaksud
untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Menggeneralisasikan adalah
mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random
Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel, peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Cara demikian
dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen, sehingga semua populasi akan diambil sebagai subyek penelitian dengan cara melakukan pengundian
terhadap siswa yang sering melakukan pelanggaran tata tertib sekolah berdasarkan data dari guru BK. Jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15 atau
20-25 atau lebih Arikunto, 2006: 134. Peneliti mengambil 25 dari seluruh populasi sebagai sampel penelitian karena populasi yang tersedia 313 siswa, maka
peneliti mengambil sampel sebanyak 78 siswa atau 25 dari populasi yang ada agar lebih representatif.
3.5. Metode dan Alat Pengumpul Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini akan menggunakan skala psikologi. Skala psikologi berupa konstrak atau konsep
psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. Satu skala psiklogi
hanya diperuntukkan guna mengungkap suatu atribut tunggal Azwar, 2011: 5-6. Skala ini akan mengukur variabel bebas yaitu persepsi remaja laki-laki terhadap
peran ayah dan variabel terikat yaitu kenakalan remaja.
3.5.1. Skala Persepsi Remaja Laki-laki Terhadap Peran Ayah
Skala ini mengungkap bagaimana persepsi remaja laki-laki terhadap peran ayah dengan menggunakan aspek-aspek dari peran ayah yaitu: aspek fisik, aspek
sosial, aspek spiritual aspek intelektual dan aspek afektif.
Tabel 3.1 Blue Print Skala Persepsi Remaja Laki-laki Terhadap Peran Ayah
No Aspek indikator
Pernyataan Total
Favorable Unfavorable
1. fisik
Melakukan kontak- kontak fisik dengan
anaknya baik dalam bentuk
sentuhan ataupun permainan
11,12 21,36
4
2. Sosial
menunjukkan attachment
yang menimbulkann
perasaan aman dan mempercayai
lingkungan 31,2,22
8,1 5
memberikan pengalaman positif
yang mengarahkan anak
memiliki penghargaan positif
pada diri sendiri yang
mendukung penyesuaian
9,27 2
3. Spiritual
Ayah peduli
terhadap pendidikan anak secara religi
3,32 5,29
4
Ayah mengajarkan 10,4 19
3
nilai serta norma sehingga
anak memiliki moralitas
yang baik Intelektual
memberi wawasan pada anak mengenai
dunia sehingga
dapat membangun penghargaan
dan perbedaan
6,24 2
terlibat dalam
pendidikan anak 14,17,20,3
3 15,18
6 penggunaan disiplin
yang konstruktif 13,34
23 3
5 afektif
terlibat hangat dalam interaksi
dengan anak 26,16,7
25 4
menjadi teman bagi anak dengan
memanfaatkan afeksinya
35,30,28 3
Jumlah 25
11 36
Skala peran ayah ini terdiri dari pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable, dimana pernyataan-pernyataan tersebut mengarah kepada keadaan
sebenarnya diri individu atau penilaian diri sendiri self report. Skala ini menggunakan pengskalaan model likert dengan menggunakan empat kategori
jawaban yang tertutup yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skoring masing-masing item pernyataan peran
ayah dapat dilihat dalam tabel 3.2 dibawah ini:
Tabel 3.2 Skoring Item Skala Persepsi Remaja Laki-laki Terhadap peran ayah
Item Favorable Item Unfavorable
Alternatif jawaban Skor
Alternatif jawaban Skor
Sangat Sesuai SS 4
Sangat sesuai SS 1
Sesuai S 3
Sesuai S 2
Tidak Sesuai TS 2
Tidak sesuaiTS 3
sangat tidak sesuai STS 1
Sangat Tidak Sesuai STS 4
3.5.2.
Skala Kenakalan Remaja
Skala ini mengungkap tingkatan kenakalan remaja. Skala ini menggunakan aspek kenakalan yang menimbulkan korban fisik dengan indikator perkelahian,
tawuran antar pelajarremaja. Kenakalan yang menimbulkan korban materi dengan indikator pemerasan, pencurian, perjudian. Kenakalan sosial yang tidak
menimbulkan korban dipihak orang lain dengan indikator perilaku merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, hubungan seks diluar nikah dan kenakalan
yang melawan status dengan indikator kabur dari rumah, membolos sekolah. Berdasarkan indikator-indikator tersebut, maka disusunlah blue print skala
kenakalan remaja sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 3.3 dibawah ini:
Tabel 3.3. Blue Print Skala Kenakalan Remaja
No Aspek Indikator
No Item total
F UF
1. kenakalan
yang menimbulkan korban
fisik Perkelahian
20,30,40 2,4,46
10 Tawuran
antar pelajarremaj
a 21,31
41,49
2. kenakalan yang
menimbulkan korban materi
pemerasan 39,22
36,26 15
perjudian 27,1
3 pencurian
48,19 23,33
perusakan fasilitas
umum 32,38
24,54
3. kenakalan sosial
yang tidak menimbulkan
korban dipihak orang lain
perilaku merokok
13,37,47 10,53,63 20
penggunaan obat-obatan
terlarang 8,11
57
perilaku minum-
minuman keras
28,35 14,55
hubungan seks diluar
nikah
29,34 9
balapan liar 12,59
43,62 4.
kenakalan yang melawan status
membolos sekolah
44,54,17 15,61,7 18
membantah
perintah guru
45,6 60,51
kabur dari rumah
25,58,42 5,16,50
membantah perintah
orang tua 52
18
Jumlah 33
30 63
Skala kenakalan remaja ini terdiri dari pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable, dimana pernyataan-pernyataan tersebut mengarah kepada keadaan
sebenarnya diri individu atau penilaian diri sendiri self report. Skala ini menggunakan pengskalaan model likert dengan menggunakan empat kategori
jawaban yang tertutup yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skoring masing-masing item pernyataan peran
ayah dapat dilihat dalam tabel 3.4 dibawah ini:
Tabel 3.4 Skoring Item Skala Kenakalan Remaja
Item Favorable Item Unfavorable
Alternatif jawaban Skor
Alternatif jawaban Skor
Sangat Sesuai SS 4
Sangat sesuai SS 1
Sesuai S 3
Sesuai S 2
Tidak Sesuai TS 2
Tidak sesuai TS 3
sangat tidak sesuai STS 1
Sangat Tidak Sesuai STS 4
3.6. Validitas dan Reliabilitas
3.6.1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
Azwar, 2006: 5. Validitas juga dapat didefinisikan sebagai ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan Arikunto, 2006: 168. Untuk menguji validitas tiap
– tiap item dalam skala akan digunakan teknik korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows
karena item yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan korelasi antara skor item dan skor total item.
Rumus teknik analisis Product Moment yaitu:
√
Keterangan : Rxy
= koefisien korelasi antara skor tiap item dengan skor total ΣΧ
= jumlah nilai masing-masing item ΣΥ = jumlah nilai total
ΣΧΥ = jumlah nilai item dengan skor total N
= jumlah subjek
3.6.2. Reliabilitas
Selain validitas, instrumen juga harus diukur reliabilitasnya. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran
dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama
aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Azwar, 2010: 4. Reliabilitas skala peran ayah dan skala kenakalan remaja akan
menggunakan pendekatan reliabilitas konsistensi internal karena hanya melakukan perhitungan berdasarkan data dari instrumen saja. Menurut Azwar 2011: 42
pendekatan reliabilitas konsistensi internal bertujuan untuk melihat konsistensi antaritem atau antar bagian dalam tes itu sendiri. Analisis reliabilitas skala
persepsi remaja laki-laki terhadap peran ayah dan skala kenakalan remaja akan
menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS Versi 17.0 For Windows.
RumusAlpha Cronbach adalah: α =
Keterangan : a
= koefisien alpha cronbach = varian antar butir
= varian total K
= jumlah item 1
= bilangan konstan
3.7. Uji Coba
3.7.1. Persiapan Uji Coba Instrumen
Suatu penelitian membutuhkan suatu alat pengumpul data atau instrumen yang tepat supaya mendapatkan hasil yang akurat dan terpercaya sesuai dengan
tujuan penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam membuat instrumen penelitian ini , yaitu:
1. Menyusun layout penelitian
Pengembangan instrumen yaitu dilakukan dengan cara mendefinisikan macam keterlibatan peran ayah dan kenakalan remaja. Berdasarkan hal
tersebut kemudian disusun indikator-indikator yang mewakili variabel
penelitian ke dalam blue print. Indikator-indikator inilah yang kemudian direpresentasikan dalam bentuk butir-butir item pernyataan yang disusun
sedemikian rupa dalam skala penelitian sesuai dengan blue print. 2.
Menentukan karakteristik jawaban yang dikehendaki Menentukan jawaban dari masing
– masing butir item dibuat menurut skala kontinum yang terdiri dari 4 alternatif jawaban, yaitu 4, 3, 2, 1 untuk item
favorable dan 1, 2, 3, 4 untuk item unfavorable. 3.
Menyusun format instrumen Format skala persepsi remaja laki-laki terhadap peran ayah dan kenakalan
remaja disusun secara jelas untuk memudahkan siswa SMK Sukawati dalam mengisi skala penelitian. Skala penelitian disusun berbentuk booklet atau
buku kecil. Alasan pemilihan bentuk booklet ini adalah untuk memudahkan subjek mengisi keseluruhan item yang dibagi menjadi 2 bagian skala
persepsi remaja laki-laki terhadap peran ayah dan skala kenakalan remaja dalam satu wadah, sehingga tidak terpisah- pisah.
Adapun format atau urutan isi instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Halaman Sampul Skala Halaman sampul berisi judul skala yang digunakan dalam penelitian ini,
namun judul tidak ditulis secara eksplisit mengenai variabel apa yang diukur melainkan hanya ditulis Skala Psikologi, Logo UNNES dan identitas institusi
asal peneliti.
2. Kata Pengantar
Kata pengantar diawali dengan pemberian salam pembuka. Kemudian diikuti dengan penjelasan mengenai tujuan pembuatan skala tersebut, penjelasan
singkat cara mengisi skala, permohonan kerjasama subjek untuk mengisi skala secara individual dan jujur sesuai dengan keadaan subjek, dan ucapan
terima kasih. Diakhiri dengan salam penutup dan nama lengkap peneliti. 3.
Identitas Subjek Identitas subjek terdiri dari nama atau inisial, jenis kelamin, dan kelas.
4. Petunjuk Pengisian
Petunjuk pengisian terbagi menjadi 2 bagian dimana masing-masing bagian memiliki format pengisian jawaban yang sama. Namun setiap bagian selalu
diawali dengan petunjuk pengisian yang sesuai dengan formatnya. Petunjuk pengisian memberikan informasi jumlah item pernyataan, meminta subjek
untuk membaca dengan seksama, cara mengisi instrumen, alternatif pilihan jawaban yang tersedia, contoh mengisi instrumen yang benar, cara
mengoreksi jawaban yang keliru dan contoh mengoreksi jawaban yang keliru. 5.
Butir-butir Item Instrumen Butir-butir item instrumen adalah serangkaian pernyataan yang merupakan
representasi indikator-indikator dari variabel yang hendak diteliti. Total item instrumen yang di uji cobakan sebanyak 108 item terdiri item skala persepsi
remaja laki-laki terhadap peran ayah sebanyak 44 item dan skala kenakalan remaja sebanyak 64 item.
3.7.2. Pelaksanaan Uji Coba
Pelaksanaan uji coba dilakukan tanggal 24 maret 2014 diberikan pada siswa kelas XI SMK Sukawati Sragen sebanyak 65 orang dengan menggunakan
skala dengan jumlah total 108 item. Pelaksanaan uji coba terhadap skala penelitian dilakukan dalam satu tahap, yaitu uji validitas dan reliabilitas skala
penelitian. skala persepsi remaja laki-laki terhadap peran ayah dan skala kenakalan remaja kemudian disusun dalam bentuk booklet dan diuji cobakan
kepada 65 siswa kelas XI SMK Sukawati Sragen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas baik skala persepsi remaja laki-laki terhadap peran ayah dan kenakalan
remaja. Pemilihan subjek uji coba didasarkan karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan populasi.
3.7.3. Hasil Uji Coba Validitas 3.7.3.1. Skala Persepsi Remaja Laki-laki Terhadap Peran Ayah
Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh hasil bahwa skala persepsi remaja laki-laki terhadap peran ayah yang terdiri dari 44 item terdapat 36 item yang valid
dan 8 item yang tidak valid. Item dinyatakan valid pada skala persepsi remaja laki-laki terhadap peran ayah mempunyai koefisien validitas berkisar dari 0,264
sampai dengan 0,678 dengan taraf signifikansi 5. Hasil uji coba skala persepsi remaja laki-laki terhadap peran ayah dapat dilihat dalam tabel 3.5 dibawah ini:
Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Skala Persepsi Remaja Laki-laki Terhadap Peran Ayah
no Aspek
indikator Pernyataan
Total Favorable
nfavorable 1.
fisik Melakukan kontak-
kontak fisik dengan anaknya baik dalam
bentuk sentuhan
ataupun permainan 1,2,3
11,12 5
2. Sosial
menunjukkan attachment
yang menimbulkan
perasaan aman dan mempercayai
lingkungan 4,5,6
13,14 5
memberikan pengalaman positif
yang mengarahkan anak
memiliki penghargaan positif
pada diri sendiri yang
mendukung penyesuaian
15,16 7,8
4
3. Spiritual
menunjukkan attachment
yang menimbulkann
perasaan aman dan mempercayai
lingkungan 19,18
17,20 4
memberikan pengalaman positif
yang mengarahkan anak
memiliki penghargaan positif
pada diri sendiri yang
mendukung penyesuaian
9,10 21
3
4. Intelektual
memberi wawasan pada anak mengenai
dunia sehingga
dapat membangun penghargaan
dan perbedaan
22, 24 23,25
4
terlibat dalam
pendidikan anak 31,32,26,2
7 15,34
6
penggunaan disiplin yang kontruktif
28,29 30,35
4 5
afektif terlibat hangat
dalam interaksi dengan anak
37,38,40 39,41
5 menjadi teman bagi
anak dengan memanfaatkan
afeksinya 36,44,42
43 4
Jumlah 26
18 44
Tanda bintang :nomor item yang tidak valid Item yang dinyatakan valid kemudian disusun kembali untuk digunakan
sebagai alat pengumpulan data penelitian, sedangkan item yang dinyatakan tidak valid dibuang, sehingga terdapat 36 item pada skala persepsi remaja laki-laki
terhadap peran ayah. Sebaran baru item untuk skala persepsi remaja laki-laki terhadap peran ayah dapat dilihat dalam tabel 3.6 dibawah ini:
Tabel 3.6 Sebaran Baru Item Skala Persepsi Remaja Laki-laki Terhadap Peran Ayah
No Aspek
indikator Pernyataan
Total Favorable Unfavorable
1. fisik
Melakukan kontak- kontak fisik dengan
anaknya baik dalam bentuk
sentuhan ataupun permainan
11,12 21,36
4
2. Sosial
menunjukkan attachment
yang menimbulkan
perasaan aman dan mempercayai
lingkungan 31,2,22
8,1 5
memberikan pengalaman positif
yang mengarahkan anak
memiliki penghargaan positif
pada diri sendiri 9,27
2
yang mendukung
penyesuaian 3.
Spiritual ayah peduli dengan
pendidikan anak
secara religi 3,32
5,29 4
mengajarkan nilai serta
norma sehingga memiliki
moralitas yang baik 10,4
19 3
4. Intelektual
memberi wawasan pada anak mengenai
dunia sehingga
dapat membangun penghargaan
dan perbedaan
6,24 2
terlibat dalam
pendidikan anak 14,17,20,3
3 15,18
6 penggunaan disiplin
yang kontruktif 13,34
23 3
afektif terlibat hangat
dalam interaksi dengan anak
26,16,7 25
4
menjadi teman bagi anak dengan
memanfaatkan afeksinya
35,30,28 3
Jumlah 25
11 36
3.7.3.2. Skala Kenakalan Remaja
Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh hasil bahwa skala kenakalan remaja yang terdiri dari 64 item terdapat 63 item yang valid dan 1 item yang tidak valid.
Item dinyatakan valid pada skala kenakalan remaja mempunyai koefisien validitas berkisar dari 0,262 sampai dengan 0,763 dengan taraf signifikansi 5. Hasil uji
coba skala kenakalan remaja dapat dilihat dalam tabel 3.7 dibawah ini:
Tabel 3.7 Hasil Uji Coba Skala Kenakalan Remaja No
Aspek Indikator
No Item total
F UF
1. kenakalan yang
menimbulkan korban fisik
Perkelahian 1,2,3
11,12,13 10
Tawuran antar pelajarremaja
21,22 4,5
2. kenakalan yang
menimbulkan korban materi
pemerasan 6,7
17,18 15
perjudian 14,15
39 pencurian
16,19 23,33
perusakan fasilitas umum
8,9 24,25
3. kenakalan sosial
yang tidak
menimbulkan korban dipihak
orang lain perilaku
merokok 54,30,47
43,53,63 20
penggunaan obat-obatan
terlarang 26,46
57
perilaku minum-
minuman keras 28,35
45,55
hubungan seks
diluar nikah
29,34 38
balapan liar 48,59
49,64 4.
kenakalan yang melawan status
membolos sekolah
44,51,17 27,61,20
19
membantah
perintah guru
56,32 60,62
kabur dari rumah
58,40,42 31,52,50
membantah perintah orang
tua 36,37
41
Jumlah 34
30
64 Tanda bintang : nomor item yang tidak valid
Item yang dinyatakan valid kemudian disusun kembali untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data pada penelitian yang sebenarnya, sedangkan item
yang dinyatakan tidak valid dibuang, sehingga terdapat 63 item pada skala kenakalan remaja. Sebaran baru item untuk skala kenakalan remaja dapat dilihat
dalam tabel 3.8 dibawah ini:
Tabel 3.8 Sebaran Baru Item Skala Kenakalan Remaja No
Aspek Indikator
No Item total
F UF
1. kenakalan yang
menimbulkan korban fisik
Perkelahian 20,30,40
2,4,46 10
Tawuran antar pelajarremaja
21,31 41,49
2.
kenakalan yang menimbulkan
korban materi
pemerasan 39,22
36,26 15
perjudian 27,1
3 pencurian
48,19 23,33
perusakan fasilitas umum
32,38 24,54
3. kenakalan sosial
yang tidak
menimbulkan korban dipihak
orang lain perilaku
merokok 13,37,47
10,53,63 20
penggunaan obat-obatan
terlarang 8,11
57 perilaku
minum- minuman keras
28,35 14,55
hubungan seks
diluar nikah
29,34 9
balapan liar 12,59
43,62
4. kenakalan yang
melawan status membolos
sekolah 44,54,17
15,61,7 18
membantah
perintah guru
45,6 60,51
kabur dari rumah
25,58,42 5,16,50
membantah perintah orang
tua 52
18
Jumlah 33
30 63
3.7.4 Hasil Uji Coba Reliabilitas
Berdasarkan analisis menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS Versi 17.0 For Windows diperoleh hasil untuk reliabilitas persepsi
remaja laki-laki terhadap peran ayah diperoleh koefisien sebesar 0,910. Sedangkan untuk skala kenakalan remaja diperoleh koefisien sebesar 0,960.
Kedua skala tersebut dinyatakan reliabel dalam kategori tinggi. Interpretasi reliabilitas kedua skala didasarkan pada tabel 3.9 Arikunto, 2006: 245 dibawah
ini:
Tabel 3.9 Interpretasi Reliabilitas Besarnya Linier r
Interpretasi
0,800 – 1,000
Tinggi 0,600
– 0,800 Cukup
0,400 – 0,600
Agak Rendah 0,200
– 0,400 Rendah
0,000 – 0,200
Sangat Rendah
3.8 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik karena untuk menghitung antara dua atau lebih variabel
Arikunto, 2006:314. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi produk moment, menggunakan teknik analisis produk moment
karena menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen Sugiyono, 2009:153. Teknik analisis data product moment ini
kemudian didukung menggunakan program komputer SPSS versi 17.0.
Hasilnya akan dibandingkan dengan cara pemberian kriteria yang sesuai dalam Azwar 2010: 109, sehingga diperoleh sebagai berikut:
Tabel 3.10 Penggolongan Kriteria Analisis Berdasarkan Mean Hipotetik
Interval skor Kriteria
µ + 1 σ ≤ X Tinggi
µ - 1 σ ≤ X µ + 1 σ Sedang
X µ - 1 σ
Rendah
Keterangan: µ: mean teoritis
σ: mean deviasi
72
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas hal yang berkaitan dengan proses penelitian, hasil analisis data dan pembahasan mengenai hubungan antara persepsi remaja laki-laki
terhadap peran ayah dengan kenakalan remaja pada Siswa SMK Sukawati Sragen. Penelitian ini diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan analisis data yang tepat serta pembahasan mengenai analisis data tersebut secara jelas agar tujuan dari penelitian yang telah
ditetapkan dapat tercapai. Data yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan
skala psikologi. Data tersebut akan dianalisis menggunakan metode yang telah ditentukan, hal yang berkaitan dengan proses, hasil dan pembahasan akan
diuraikan sebagai berikut.
4.1
Persiapan Penelitian
4.1.1 Orientasi Kancah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Sukawati Sragen. Subjek penelitian adalah siswa yang masih aktif menjadi siswa di SMK Sukawati Sragen. Subjek
penelitian secara keseluruhan berjumlah 313 siswa, dengan sampel subjek sebanyak 78 siswa yang diambil dengan teknik simple random sampling.