Berdasarkan hasil analisis statistik dengan chi-square diperoleh nilai p0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kerapatan dinding dengan
kejadian malaria
4.3.2.3. Hubungan Langit-Langit Flafon Rumah Dengan Kejadian Malaria
Hubungan langit-langit rumah dengan kejadian malaria pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut ini.
Tabel 4.21 Hubungan Langit-Langit Rumah Dengan Kejadian Malaria di Desa Rantau Panjang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.
N o
Langit-Langit Rumah
Kejadian Malaria Total
Persentase Prob
Sakit Tidak Sakit
n n
1 Ada
9 9
36 36
45 45
0,004 2
Tidak ada 26
26 29
29 55
55
Total 35
35 65
65 100
100
Berdasarkan tabel 4.21 dapat dilihat bahwa hasil penelitian yang didapatkan dari variabel langit-langit rumah menunjukan bahwa dari 55 rumah yang tidak ada
langit-langit rumah sebanyak 26 orang 26 menderita malaria, sedangkan dari 45 rumah yang ada terdapat langit-langit rumah sebanyak 9 orang 9 menderita
malaria. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan chi-square diperoleh nilai p0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara langit-langit rumah
dengan kejadian malaria.
4.3.3. Hubungan Tindakan Responden Dengan Kejadian Malaria
Hubungan tindakan responden dengan kejadian malaria pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22 Hubungan Tindakan Responden Dengan Kejadian Malaria di Desa Rantau Panjang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.
No Tindakan
Kejadian Malaria Total
Persentase Prob
Sakit Tidak Sakit
n n
1 Baik
8 8
35 35
43 43
0,003 2
Kurang baik 27
27 30
30 57
57
Total 35
35 65
65 100
100
Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa hasil penelitian yang didapatkan dari variabel tindakan responden menunjukan bahwa dari 57 orang 57 yang
dikategorikan tindakan kurang baik sebanyak 27 orang 27 menderita malaria, sedangkan dari 43 orang 43 yang dikategorikan tindakan baik sebanyak 8 orang
8 menderita malaria. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan chi-square diperoleh nilai p0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara tindakan responden dengan kejadian malaria.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Kejadian Malaria
Berdasarkan hasil penelitian, angka kejadian malaria di desa Rantau Panjang ditemukan sebanyak 35 orang 35 menderita malaria. Hal ini disebabkan oleh
faktor lingkungan yang menjadi peranan utama, karena lingkungan luar rumah responden sangat berpotensi sebagai tempat perindukan dan perkembangbiakan
nyamuk malaria, seperti terdapatnya rawa-rawa yang tidak jauh dari rumah responden, terdapatnya genangan air disekitar rumah. Sementara itu, lingkungan
dalam rumah responden juga belum memenuhi syarat kesehatan seperti tidak dipasangnya kawat kasa pada ventilasi, tidak adanya langit-langit pada rumah dan
keadaan dinding rumah responden belum rapat serta tindakan masyarakat dalam mencegah penularan malaria belum diterapkan sepenuhnya.
Desa Rantau Panjang secara geografis hampir seluruh wilayahnya berada pada kawasan pesisir pantai dan merupakan salah satu desa yang endemis malaria di
Kecamatan Pantai Labu. Malaria masih menjadi masalah kesehatan yang prioritas bagi masyarakat Indonesia, umumnya pada daerah pesisir pantai dan khususnya pada
daerah-daerah yang endemis malaria yang saat ini masih ditemukan kejadian malaria. Menurut Prabowo 2008, keadaan lingkungan berpengaruh besar terhadap
ada tidaknya malaria disuatu daerah, seperti danua air payau, genangan air, persawahan, tambak ikan, pembukaan hutan, dan pertambangan disuatu daerah akan
meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit malaria kerana tempat-tempat tersebut merupakan tempat perindukan nyamuk malaria.
Universitas Sumatera Utara