Profil Greenpeace

3. Struktur Organisasi Greenpeace

  Greenpeace adalah organisasi lingkungan global, yang terdiri dari Greenpeace Internasional (Stichting Greenpeace Council) di Amsterdam, dan 26 kantor nasional dan regional atau yang dikenal dengan nationalregional offices (NROs) independen di seluruh dunia yang mencakup kampanye di lebih dari 55

  negara. 56 NROs tersebut bersifat independen dalam melaksanakan upaya kampanye global dalam konteks lokal dan mencari dukungan finansial dari

  donatur untuk mendanai pekerjaan mereka. 57

  Nama resmi Greenpeace Internasional, yaitu Stichting Greenpeace Council berasal dari istilah Belanda “Stichting” (terjemahan yang mendekati ialah

  yayasan) yang berbasis di Amsterdam, Belanda. 58 Objektif dari Stichting adalah untuk mempromosikan konservasi alam dengan melakukan tugasnya, antara lain:

  (1) mengkoordinir national organizations dalam pelaksanaan objective mereka, (2) untuk meminjamkan bantuan bila diperlukan, dan untuk melayani semua kepentingan mereka di arti luas; serta (3) melakukan semua tugas-tugas lain untuk

  56 Greenpeace, Greenpeace Worlwide dari 57 http:www.greenpeace.orginternationalenaboutworldwide diakses pada 16 Januari 2017.

  Greenpeace, Greenpeace Structure and Organization dari http:www.greenpeace.orginternationalenabouthow-is-greenpeace-structured diakses pada 16 Januari 2017.

  58 Greenpeace, Stichting Greenpeace Council: Rules of Procedure (2016) dari http:www.greenpeace.orginternationalGlobalinternationalpublicationsgreenpeace2014S

  GC-Rules-of-Procedure.pdf diakses pada 16 Januari 2017.

  mencapai objektif-nya. 59 Stichting juga memiliki anggota yang terdiri dari tiga jenis organisasi, antara lain: 60

  a. Organisasi Nasional: ini adalah lembaga-lembaga nasional yang diakui oleh resolusi Board of the Stichting yang disahkan melalui konsensus pada rapat di mana seluruh anggota Board of the Stichting hadir;

  b. Organisasi Regional: Lembaga yang beroperasi di lebih dari satu negara, diakui oleh resolusi Board of the Stichting yang disahkan melalui konsensus pada rapat di mana seluruh anggota Board of the Stichting hadir. Organisasi Regional memiliki hak dan tanggungjawab yang sama dengan Organisasi Nasional;

  c. Organisasi Kandidat: ini adalah anggota yang diakui oleh Board of the Stichting sebagai Organisasi Kandidat.

4. Status Greenpeace di dalam Sistem PBB

  NGO telah aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan di PBB sejak didirikan pada tahun 1945, dengan berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan PBB termasuk penyebaran informasi, peningkatan kesadaran, pengembangan edukasi, advokasi kebijakan, proyek operasional bersama, partisipasi dalam proses antar-pemerintah,

  serta kontribusi jasa dan keahlian teknis. 61 Pasal 71 dari Piagam PBB, yang membentuk UN Economic and Social Council (ECOSOC), menyatakan bahwa:

  “ECOSOC dapat membuat sistem pengaturan yang sesuai untuk konsultasi dengan organisasi-organisasi non-pemerintah yang fokus pada isu-isu dalam

  59 Greenpeace, Stichting Greenpeace Council.

  61 Greenpeace, Stichting Greenpeace Council. UN, Working with ECOSOC: An NGOs Guide Consultative Status (New York: UN, 2011), Hal. 1 61 Greenpeace, Stichting Greenpeace Council. UN, Working with ECOSOC: An NGOs Guide Consultative Status (New York: UN, 2011), Hal. 1

  pemerintah. Hubungan konsultatif dengan ECOSOC diatur pada Resolusi ECOSOC 199631, yang menguraikan persyaratan untuk status konsultatif, hak dan kewajiban dari NGO di status konsultatif, prosedur untuk penarikan atau penangguhan status konsultatif, peran dan fungsi Komite ECOSOC terhadap NGO, serta tanggungjawab dari Sekretariat PBB dalam mendukung hubungan

  konsultatif. 63 Pada tahun 1946, setidaknya sebanyak 41 NGO diberikan status konsultatif oleh ECOSOC, kemudian, pada tahun 1992 lebih dari 700 NGO telah

  mendapatkan status konsultatif dan jumlahnya terus meningkat hingga lebih dari 3.400 organisasi pada saat ini. 64

  Adapun NGO yang telah memiliki status konsultatif dapat berkontribusi dengan menggunakan keahlian dan pengalamannya di dalam sistem PPB, antara lain: (1) menyediakan analisis pakar terkait suatu isu langsung dari pengalaman di lapangan; berperan sebagai early warning agent; (2) membantu pengawasan dan pelaksanaan perjanjian internasional; (3) membantu peningkatan kesadaran publik tentang isu-isu yang relevan; (4) memainkan peran besar dalam memajukan tujuan dan sasaran PBB; (5) berkontribusi dengan informasi penting di acara-acara organisasi. Selain itu, ECOSOC juga memberikan kesempatan NGO yang telah memiliki status konsultatif untuk mendapatkan akses, antara lain: (a) menghadiri

  62 UN, Working with ECOSOC, Hal. 1 63 UN, Economic and Social Council Resolution 199631: Consultative Relationship Between the

  United Nations and Nongovernmental Organizations dari 64 http:www.un.orgdocumentsecosocres1996eres1996-31.htm diakses pada 10 Mei 2016.

  UN, Working with ECOSOC, Hal. 2 UN, Working with ECOSOC, Hal. 2

  serta (e) memiliki kesempatan untuk menambah jaringan dan melakukan lobi. 65

  Status yang diberikan kepada NGO pun dibagi menjadi tiga kategori, antara lain: 66 (1) General Consultative Status, yang dapat diajukan oleh organisasi yang

  wilayah kerjanya melingkupi sebagian besar dari agenda ECOSOC, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi substantif dan secara berkelanjutan, di mana keanggotaannya secara luas mewakili mayoritas masyarakat di banyak negara di berbagai wilayah di dunia; (2) Special Consultative Status, yang dapat diajukan oleh organisasi yang memiliki kompetensi dan lingkup kerja yang terbatas pada beberapa bidang khusus dalam kegiatan ECOSOC; (3) Roster Consultative Status, dapat diajukan oleh organisasi yang tidak memenuhi kriteria di atas, namun dapat memberikan kontribusi dalam satu kesempatan yang berguna

  bagi pekerjaan ECOSOC. 67

  Greenpeace yang merupakan salah satu NGO yang telah mendapatkan “General Consultative Status” pada tahun 1998 di dalam daftar milik ECOSOC 68

  yang memungkinkan beberapa partisipasi langsung dalam proses perundingan

  65 UN, Working with ECOSOC, Hal. 7

  67 Hak istimewa dari tiga jenis status konsultatif dari ECOSOC tersedia di Lampiran 1. Jurij Daniel Aston, The United Nations Committee on Non-Governmental Organizations:

  Guarding the Entrance to A Politically Divided House dalam (European Journal of International Law, 2001) Hal. 947

  68 UN, List of Non-Governmental Organizations in Consultative Status with the Economic and Social Council as of 1 September 2014 (2014) dari http:csonet.orgcontentdocumentsE-2014-

  INF-520Issued.pdf diakses pada 10 Mei 2016.

  antar-pemerintah. 69 Di dalam Resolusi ECOSOC 31 Tahun 1996 (ECOSOCRes E299631), pada Bagian IV: Cosultation with the Council, 70 menjelaskan NGO yang telah terakreditasi sebagai “General Consultative Status” mendapat hak, antara lain: 71

   Mengirimkan delegasi untuk menghadiri pertemuan internasional;  Menyampaikan laporan tertulis dalam penyelenggaraan sidang;  Membuat pernyataan lisan;  Menemui delegasi resmi pemerintah dan perwakilan NGO lainnya;  Mengatur dan menghadiri acara paralel yang berlangsung selama

  penyelenggaraan sidang;  Berpartisipasi dalam debat, dialog interaktif, diskusi panel, dan pertemuan

  informal.

Dokumen yang terkait

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Kajian administrasi, farmasetik dan klinis resep pasien rawat jalan di Rumkital Dr. Mintohardjo pada bulan Januari 2015

19 169 0

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0