tidak ada perbedaan tingkat disiplin kerja pada subjek dengan tingkat pendidikan SD, SMP dan SMA.
D. Deskripsi Subjek Penelitian
Berdasarkan skor yang diperoleh, maka didapat gambaran umum mengenai kondisi disiplin kerja dan persepsi terhadap kompensasi pada subjek yang diteliti.
Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 15. Gambaran Umum Skor Variabel-Variabel Penelitian
Variabel Statistik Hipotetik Empirik
Skor minimum 26
56 Skor maksimum
104 91
Mean 65 71,42
Disiplin Kerja
Standar deviasi 13
9,157 Skor minimum
34 58
Skor maksimum 136
103 Mean
85 79,85 Persepsi
terhadap Kompensasi
Standar deviasi 17
10,507 Sesuai dengan gambaran umum tentang skor disiplin kerja dan persepsi
terhadap kompensasi tersebut, kemudian dibuat kategorisasi. Menurut Azwar 2003, h.107-109 tujuan kategorisasi adalah untuk menempatkan individu ke
dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kategorisasi tersebut bersifat relatif, sehingga
luasnya interval yang mencakup setiap kategorisasi boleh ditetapkan oleh peneliti selama penetapan tersebut berada dalam batas kewajaran. Penyusun skala dapat
menetapkan untuk membuat lima atau enam kategorisasi sesuai dengan tingkat diferensiasi yang dikehendaki akan tetapi semua itu ditetapkan lebih dahulu
batasannya berdasarkan satuan deviasi standar tersebut di atas dengan
memperhitungkan rentangan skor minimum-maksimum hipotetiknya. Penetapan kategorisasi tersebut didasarkan pada satuan standar deviasi dalam tabel 15 di
atas, dengan rentangan angka-angka minimal dan maksimal secara teoritis. Kategorisasi variabel-variabel penelitian dapat dilihat dalam Tabel 16 dan
Tabel 17.
Tabel 16. Kondisi Empiris Disiplin Kerja Pengemudi
Sangat Rendah Rendah
Sedang Tinggi
Sangat Tinggi -
6 subjek 8,22
33 subjek 45,20
28 subjek 38,35
6 subjek 8,22
45,5 58,5
71,5 84,5
Tabel 15 mengenai gambaran umum skor variabel-variabel penelitian menunjukkan bahwa mean empirik variabel disiplin kerja pada penelitian ini
sebesar 71,42 dengan skor minimum 56 dan skor maksimum 91 dimana mean hipotetik sebesar 65 dengan standar deviasi hipotetik 13. Skor total variabel
disiplin kerja dari masing-masing subjek tersebar dari kategori rendah sebanyak 6 subjek, sedang sebanyak 33 subjek, tinggi sebanyak 28 subjek, sangat tinggi
sebanyak 6 subjek dan tidak ada subjek yang masuk dalam kategori sangat rendah. Sebaran tersebut dominan terletak pada kategori sedang yakni diantara
58,5 – 71,5 mengindikasikan bahwa disiplin kerja pengemudi Perum Damri UABK Semarang pada saat diadakan penelitian berada dalam kategori sedang.
Kategorisasi selanjutnya dilaksanakan atas variabel persepsi terhadap kompensasi, dan hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 17.
Tabel 17. Kondisi Empiris Persepsi terhadap Kompensasi Pengemudi
Sangat Buruk Buruk Sedang Baik Sangat Baik
3 subjek 4,11
25 subjek 34,24
39 subjek 53,42
6 subjek 8,22
- 59,5
76,5 93,5
110,5 Mengacu pada Tabel 15, telah diketahui bahwa mean empirik variabel
persepsi terhadap kompensasi dalam penelitian ini adalah sebesar 79,85 dengan skor minimum 58 dan skor maksimum 103 dimana mean hipotetik sebesar 85
dengan standar deviasi hipotetik sebesar 17. Skor total variabel persepsi terhadap kompensasi dari masing-masing subjek tersebar dari kategori sangat rendah
sebanyak 3 subjek, rendah sebanyak 25 subjek, sedang sebanyak 39 subjek, tinggi sebanyak 28 subjek dan tidak ada subjek yang masuk pada kategori sangat tinggi.
Sebaran tersebut dominan terletak pada kategori sedang yakni diantara 76,5 – 93,5 yang mengindikasikan bahwa persepsi terhadap kompensasi pengemudi UABK
Perum Damri Semarang pada saat diadakan penelitian berada pada kategori sedang.
BAB V PENUTUP
A. Pembahasan
Pengujian Hipotesis dengan teknik analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa ada hubungan yang nyata antara persepsi terhadap
kompensasi dengan disiplin kerja pengemudi UABK Perum Damri Semarang sebagaimana ditunjukkan oleh angka korelasi r
xy
= 0,578 dengan tingkat signifikansi korelasi sebesar p = 0,000 p0,05. Tidak adanya tanda negatif pada
angka 0,578 mengindikasikan arah hubungan yang positif, yaitu setiap kenaikan skor persepsi terhadap kompensasi pengemudi UABK Perum Damri Semarang,
akan diikuti dengan kenaikan skor disiplin kerja pengemudi. Penelitian ini menunjukkan hasil yang sesuai dengan hipotesis yang
diajukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap kompensasi dengan disiplin kerja petugas pengemudi UABK Perum Damri
Semarang. Korelasi antara dua variabel tersebut signifikan dengan arah hubungan yang positif. Semakin baik persepsi terhadap kompensasi pengemudi maka akan
cenderung diikuti dengan semakin tingginya disiplin kerja. Hasil penelitian berdasarkan analisis data dan kategori menunjukkan
bahwa secara umum disiplin kerja pengemudi UABK Perum Damri Semarang termasuk pada tingkat sedang, yaitu antara 58,5 sampai dengan 71,5. Artinya,
bahwa ketika diadakan penelitian, subjek memiliki disiplin kerja pada tingkat sedang. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Nuwanti 2001, h.37 pada