Kewajiban dan Larangan Petugas Pengemudi

jawabnya. Sedangkan arti kesediaan adalah suatu sikap yang diikuti tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah sikap karyawan yang diikuti dengan kesadaran dan kesediaan untuk melakukan aktivitas pekerjaan sesuai dengan peraturan-peraturan dan norma-norma organisasi dengan harapan akan tercapai prestasi kerja yang memuaskan dan bersedia menerima sanksi apabila melanggar peraturan.

2. Kewajiban dan Larangan Petugas Pengemudi

Menurut keputusan Direksi Perum Damri No. SK. 236HK.706Damri-1993 mengenai peraturan disiplin karyawan Perum Damri dalam Bab 19 pasal 15 dijabarkan kewajiban dan larangan bagi petugas pengemudi. Adapun kewajiban petugas pengemudi antara lain : a. Sudah hadir dan melapor siap jalan selambat-lambatnya setengah jam sebelum kendaraan diberangkatkan beroperasi. b. Menerima kendaraan, surat-surat dan perlengkapan operasi. c. Mengemudikan kendaraan dengan baik dan wajar tanpa dipengaruhi rasa sakit, lemah, mengantuk dan atau meminum minuman keras. d. Bertanggung jawab penuh atas keselamatan kendaraan dan penumpang selama dalam perjalanan. e. Bertanggung jawab atas kebersihan kendaraan. f. Bersikap sopan terhadap penumpang, awak bus dan petugas. g. Mengikuti isyarat-isyarat atau tanda-tanda dari kondektur. h. Mengindahkan dan menaati tata tertib lalu lintas. i. Mengikuti time table jadwal jam perjalanan. j. Menghindari menjalankan kendaraan diatas tanah lunak atau diatas galian yang baru ditimbun. k. Memperhatikan semua instrumen atau alat-alat pengontrol pada Dashboard guna meneliti kerja mesin dan mencegah kerusakan-kerusakan. l. Segera memberhentikan dan melakukan checking bilamana terdapat gejala- gejala kerusakan terhadap kendaraan. m. Jika terjadi gangguan kecil selama diperjalanan, wajib memperbaiki hanya dalam waktu paling lama 30 menit. n. Jika gangguan kerusakan tidak dapat diperbaiki sendiri melaporkan kepada pos terdekat untuk mendapatkan perbaikan lebih lanjut. o. Menjaga kendaraan yang rusak diperjalanan dan tidak dibenarkan meninggalkannya sampai kembali ke pool garasi. p. Menghentikan kedaraan jika terjadi kecelakaan terhadap kendaraannya. q. Bilamana kecelakaan tersebut mengakibatkan korban jiwa, luka atau kesehatannya terganggu ataupun menderita kerugian, pengemudi wajib memberikan pertolongan pertama. r. Melaporkan peristiwa kecelakaan tersebut kepada pimpinan perusahaan menurut cara-cara dan bentuk yang telah ditetapkan bersama-sama dengan kondektur. s. Memberikan pertolongan dan bantuan seperlunya jika mendapati kendaraan Damri lainnya yang sedang mogokkecelakaan di tengah perjalanan. t. Diwaktu berhenti pada halte, mengatur posisi kendaraan sejajar dengan trotoar. u. Menbuat suatu jarak yang cukup jika berhenti dibelakang kendaraan lain. v. Mengetahui pengisian muatan penumpang secara benar. Larangan bagi Petugas Pengemudi antara lain : a. Meninggalkan tugas tanpa alasan yang dapat diterima. b. Mengulur waktu pemberangkatan bus. c. Menyerahkan atau menyuruh orang lain yang tidak berhak atau tidak mendapat perintah dari pimpinan untuk mengemudikan bus. d. Mengemudikan kendaraan melebihi dari kecepatan maksimum yang ditentukan. e. Berbicara dengan penumpang atau awak kendaraan lainnya selama dalam perjalanan. f. Berbuat lain yang dianggap tidak sopan atau mengganggu ketertiban dalam kendaraan misalnya bersiul, bernyanyi. g. Melilitkan handuk atau sapu tangan di leher. h. Memungut uang penjual karcis. i. Menerima uang dari kondektur yang bukan haknya menurut hukum dengan dalih apapun dan cara bagaimanapun. j. Jika bus menginap, pengemudi dilarang mempergunakannya. k. Meninggalkan tempat menginap yang ditunjuk tanpa seijin pimpinan. l. Mengisi bahan bakar sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam kupon atau nomor pembelian. m. Menggunakan kondektur tidak resmi liar. n. Melakukan pemukulan atau penyerangan terhadap pegawai atau pengawas Perum Damri. o. Melarikan diri pada saat terjadi kecelakaan tanpa melapor kepada pihak yang berwajib. p. Merubah, memindahkan atau merusak perlengkapan kendaraan tanpa ijin atasan langsung. q. Meninggalkan bus di jalan tanpa alasan yang dapat dibenarkan. r. Menyimpang dari rute yang telah ditetapkan kecuali atas persetujuan atasan langsung. s. Menambah jumlah rit operasi kecuali seijin atasan langsung. t. Menggelapkan dan tidak menyetorkan hasil pendapatan bus kepada pegawai yang berwenang.

3. Ukuran Disiplin kerja