Pengertian Persepsi terhadap Kompensasi

sebuah organisasi. Pada umumnya bentuk kompensasi adalah finansial karena merupakan bentuk pengeluaran moneter yang dilakukan oleh organisasi. Menurut Milkovich Newman 2002, h.7 kompensasi adalah seluruh pendapatan finansial dan tunjangan yang diterima oleh karyawan sebagai bagian dari hubungan kerja. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Bernardin Russell 1998, h.273 yang menyatakan bahwa kompensasi merupakan seluruh bentuk kembalian finansial dan tunjangan yang diterima oleh karyawan sebagai bagian dari hubungan kerja. Berdasarkan berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kompensasi diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang cenderung diberikan secara tetap berupa pendapatan finansial baik langsung maupun tunjangan-tunjangan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh karyawan

3. Pengertian Persepsi terhadap Kompensasi

Persepsi merupakan proses yang terjadi ketika seseorang mengorganisasikan informasi dalam pikirannya, mengalami dan mengolah pertanda atau segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya. Informasi yang diterima oleh indera dapat berasal dari stimulus lain yang ada pada saat melakukan persepsi, atau berdasarkan respon emosional, konseptual atau perilaku yang tersimpan sebelumnya. Hal-hal yang berada dalam lingkungan dapat berupa objek, hubungan antar gejala, maupun peristiwa. Kompensasi merupakan salah satu objek yang dapat dipersepsi. Kompensasi adalah balas jasa atas pekerjaan yang sudah dilaksanakan oleh karyawan. Setiap karyawan akan memberikan penafsiran dan penilaian terhadap kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dengan cara yang berbeda. Gibson, dkk 2001, h.56 menyatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses pemberian arti kepada stimulus, dimana cara seseorang melihat situasi seringkali mempunyai arti yang lebih penting untuk memahami perilaku daripada situasi itu sendiri. Kaitannya dengan kompensasi, dapat diartikan bahwa bagaimana karyawan mempersepsikan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan merupakan hal yang lebih penting daripada kompensasi itu sendiri. Cara pandang dan penilaian karyawan berhubungan dengan jumlah imbalan yang diterima dari perusahaan, keadilan, dan kesesuaian dengan peraturan yang telah disepakati bersama. Bagaimana kompensasi itu diberikan akan menimbulkan persepsi tertentu pada diri karyawan terhadap kompensasi yang diterimanya. Karyawan yang menerima kompensasi yang dipersepsikan terlalu kecil atau terlalu besar akan mengalami ketidakpuasan. Jika kompensasi yang diberikan dipersepsikan adil didasarkan tuntutan-tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu dan standar gaji yang berlaku untuk pekerjaan tertentu, maka akan ada kepuasan kerja Munandar, 2002, h.360 Berdasarkan berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian persepsi terhadap kompensasi dalam penelitian ini adalah suatu proses yang dilakukan individu, yaitu mengorganisasikan, mengalami dan mengolah segala sesuatu yang diberikan oleh organisasi, yaitu kompensasi yang diberikan sebagai balas jasa terhadap kerja yang telah dilakukan oleh karyawan, dalam hal ini adalah pengemudi, yang dirasakan adil berdasarkan tuntutan-tuntutan pekerjaan.

4. Aspek-aspek Persepsi terhadap Kompensasi