Kostum dan Rias Jathilan Festival
Kesenian Jathilan: Identitas dan Perkembangannya di Daerah Istimewa Yogyakarta
Sungguhpun sebenarnya ada perubahan yang terjadi, meskipun lamban, namun kadang juga perubahan itu berlangsung cepat se-
kali, seolah melompat. Perubahan yang cepat ini kadang disebut dengan istilah re-
volusi, yang sebetulnya bukan lawan dari evolusi, tetapi keduanya merupakan bagian dari perubahan. Perubahan itu sendiri bisa be-
rupa hasil inovasi dan kreasi baru yang sebelumnya belum pernah ada Jacob, 1998:11.
Gambar 46. Inovasi Property Jathilan dalam Festival Jathilan Reyog se DIY 2013 di Ponjong Foto: Kuswarsantyo, 2013
Kemampuan melakukan inovasi dan kreasi baru itu adalah hasil karya manusia yang memiliki bekal apresiasi dan pengetahu-
an. Dengan logika seperti ini, maka dengan jelas dapat dilihat bahwa peran masyarakat dalam upaya untuk mengubah sesuatu
yang sudah ada menjadi berubah atau berkembang sangat besar peluangnya. Peluang pengembangan dalam bidang kebudayaan
Perkembangan Bentuk Penyajian Kesenian Jathilan di DIY dan Problematikanya
khususnya kesenian akan memberikan harapan bagi lestarinya seni
pertunjukan di
suatu wilayah. Dengan itu, akan berimbas pula pada makin hidupnya suasanya di dalam komunitas masyarakat di mana
kesenian berada.
Tabel 7. Perbandingan Jenis Jathilan di DIY dalam Era Industri Pariwisata
Aspek yang Dibandingkan
Jathilan untuk RitualSeremonial
Jathilan untuk Hiburan
Jathilan untuk Festival
Pola Pengade- ganstruktur
penyajian Menggunakan pola
baku menyesuaian kebutuhan acara
ritual Dapat dikembang-
kan sesuai keingin-
an penata tari dan atau penanggap
Singkat dan
padat se-
suai petunjuk teknis penyelenggara
Durasi Relatif lama
mat-matan Tergantung kebu-
tuhan penanggap. Menyesuaikan juknis
panitia lomba. Biasa-
nya maksimal 20 me- nit
Dinamika sajian
Monoton Variatif
Sudah memasukkan unsur dramatik
Adegan trance Seiring dengan tu- juan acara ritual
Bisa terjadi kare-
na situasi tempat
bisa terjadi kare- na dibuat di-
stroom
bisa dilakukan
karena kebutuh- Tidak
menyertakan adegan trance karena
aturan main dalam festival
Kesenian Jathilan: Identitas dan Perkembangannya di Daerah Istimewa Yogyakarta
Aspek yang Dibandingkan
Jathilan untuk RitualSeremonial
Jathilan untuk Hiburan
Jathilan untuk Festival
an acting atau berpura-pura
Jumlah adegan Tiga adegan utama,
babak pambuka, inti beksa dan penutup
Bisa lebih tiga bagi- an, di samping ba-
bak pembuka, inti beksa, sebelum pe-
nutup ada babak tambahan
disesuai- kan
dengan ke-
inginan penanggap,
baru penutup Disesuaikan
dengan tema cerita yang di-
ambil, tanpa adegan trance
Ragam Gerak Sangat sederhana
Telah mengalami
modifikasi, namun tetap
berpijak pada tradisi
Gerak secara total di- kembangkan agar ter-
lihat ekspresif Iringan
Sangat sederhana Lebih variatif dan
bebas Dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan
tanpa menyertakan
instrumen drum dan keyboard.
Kostum Sangat sederhana
Memodifikasi yang ada,
dan juga mem-
buat desain baru yang lebih variatif
Dikembangkan sesuai dengan tema cerita