Perkembangan Bentuk Penyajian Kesenian Jathilan di DIY dan Problematikanya
Gambar 39. Nampak Properti Kemuceng Sulak Dibawa Penari Jathilan Foto: Kuswarsantyo, 2012
2. Jathilan Hiburan Berpola Tradisional
Jathilan hiburan adalah jathilan yang yang secara fungsional digunakan untuk tontonan masyarakat umum. Jathilan jenis ini
paling banyak dan berkembang di kalangan masyarakatdi wilayah DIY. Di samping bentuk penyajiannya dinamis, jathilan untuk hi-
buran ini dapat dipentaskan dalam even apapun. Variasi penyajian jathilan hiburan ini lebih lengkap dan menarik sehingga diminati
generasi muda. Terlebih lagi dengan masuknya musik campursari sebagai pengiring pertunjukan jathilan. Daya tarik dengan hadir-
nya musik campursari ke dalam penyajian jathilan untuk hiburan ini semakin meningkatkan minat masyarakat untuk menyaksikan
pertunjukan jathilan.
Kesenian Jathilan: Identitas dan Perkembangannya di Daerah Istimewa Yogyakarta
a. Pola Pengadegan
Pola pengadegan dalam jathilan hiburan lebih variatif di banding jathilan untuk seremonial. Banyak muncul sisipan adegan
yang di satu tempat berbeda dengan tempat lain.
Misalnya, adegan singobarong yang menyertakan penari dengan ekspresi dinamis
dengan krincing di kaki. Sisipan adegan setelah adegan ndadi sa- ngat variatif. Di Kabupaten Sleman sebagian grup jathilan menyi-
sipkan adegan akrobatik seperti tidur di atas duri, makan pecahan kaca, membuka kelapa dengan gigi, dan sejenisnya dalam rangkai-
an pertunjukan jathilan. Adegan-adegan ini tidak terkait dengan isi cerita jathilan, namun lebih ke arah atraksi hiburan. Dengan demi-
kian cerita untuk jenis jathilan ini tidak terlalu penting diungkap- kan.
b. Pola Gerak
Pola gerak jathilan untuk hiburan sudah diubah sedemikain rupa sehingga tambah variatif. Sungguhpun kualitas ungkapan
geraknya tidak maksimal, namun ekspresi seniman jathilan untuk hiburan ini sangat unik dan menarik dilihat. Pola gerak yang mayo-
ritas diikuti oleh grup jathilan di DIY saat ini mengikuti pola gerak dengan irama
ndangdutan. Hal ini tidak saja dilakukan penari putri, penari putrapun ikut menari dengan gaya ndangdutan atau cam-
pursarinan sehingga penari lak-laki akan lebih kelihatan feminin.