47
mengetahui bilangan 1 dan lambang penjumlahan. Tes lambang bilangan dan lambang penjumlahan merupakan tes
prasyarat. 2 Tes awal pre test
Tes awal adalah tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa memiliki kemampuan mengenai hal-hal
yang akan dipelajari. 3 Tes akhir post test
Tes akhir adalah tes yang digunakan untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kompetensi tertentu seperti
yang dirumuskan dalam indikator hasil belajar. 4 Tes pengukur kemajuan progress test
Tes ini diberikan kepada siswa secara insidental selama siswa sedang dalam proses mempelajari satu unit pelajaran.
D. Karakteristik Siswa
Siswa yang duduk di kelas III atau sering disebut kelas rendah antara umur 9 tahun termasuk dalam tahap perkembangan masa anak-anak
pertengahan. Menurut Syamsudin, dkk 2004: 87 sifat khusus yang dimiliki anak pada masa kelas rendah Sekolah Dasar adalah:
a. ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani siswa dan prestasi belajar di sekolah,
b. suka memuji dirinya sendiri,
48
c. apabila siswa tidak dapat menyelesaikan suatu pekerjaan, hal tersebut dianggap tidak penting,
d. siswa senang membandingkan dirinya dengan anak lain jika hal tersebut menguntungkan baginya,
e. senang meremehkan orang lain. Pendapat yang sama mengenai karakteristik anak pada masa kelas
rendah dikemukakan oleh Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 116 sebagai berikut. a. Ada hubungan yang kuat antara kesehatan jasmani dan prestasi sekolah.
b. Suka memuji diri sendiri. c. Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas, tugas tersebut dianggapnya
tidak penting. d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal tersebut
menguntungkan dirinya. e. Suka meremehkan orang lain.
Dari dua pendapat di atas dapat diketahui bahwa anak pada masa kelas rendah Sekolah dasar memiliki ciri-ciri:
a. Kesehatan jasmani anak mempunyai peran yang besar dalam prestasi belajar yang didapat anak.
b. Anak senang membanggakan dirinya sendiri. c. Tugas yang sulit bagi anak dianggap tidak penting.
d. Anak senang membandingkan dirinya dengan anak lain. e. Anak senang meremehkan orang lain karena menganggap dirinya hebat.
49
E. Kerangka Pikir
Berikut ini akan dijelaskan mengenai hubungan intensitas pergaulan teman sebaya dengan prestasi belajar PKn, hubungan motivasi belajar dengan
prestasi belajar PKn, dan hubungan intensitas pergaulan teman sebaya dan motivasi belajar dengan prestasi belajar PKn.
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir 1. Hubungan Intensitas Pergaulan Teman Sebaya dengan Prestasi Belajar
PKn Siswa mengalami interaksi dengan individu lain baik di lingkungan
sekolah maupun tempat tinggal dengan teman sebaya. Intensitas pergaulan dengan teman sebaya ini mengakibatkan siswa mudah terpengaruh. Hal ini
dikarenakan siswa menghabiskan waktunya lebih banyak untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Selain itu, siswa akan cenderung
meniru apa yang dilakukan teman sebayanya. Apabila intensitas pergaulan siswa dengan teman sebaya mengarah
pada hal positif misalnya belajar, maka akan ditunjukkan dengan prestasi belajar siswa yang baik. Seperti yang dikemukakan Papalia dan Feldman
2014: 366 siswa yang mempunyai hubungan baik dengan teman
Prestasi Belajar PKn
Intensitas Pergaulan Teman Sebaya
Motivasi Belajar
50
sebayanya akan termotivasi untuk mencapai prestasi akademik. Jika yang menjadi pilihan siswa adalah kekerasan dan kenakalan, akan berpengaruh
pada menurunnya prestasi belajar. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa intensitas pergaulan teman sebaya mempengaruhi
pembentukan dan perubahan sikap siswa untuk berprestasi di sekolahnya dalam hal ini untuk mata pelajaran PKn.
2. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar PKn Prestasi belajar PKn siswa yang maksimal didasari dari faktor
terpenting yang mempengaruhinya yaitu belajar. Kegiatan belajar dapat terlaksana dengan baik apabila ada keinginan dalam diri siswa untuk
melakukannya. Pendorong dalam diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar adalah motivasi.
Seperti telah dijelaskan Syaiful Bahri 2011: 157 bahwa motivasi akan mendorong siswa yang tidak memiliki minat untuk belajar menjadi
berminat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan bersungguh-sungguh dan giat dalam belajar. Dampak dari kegiatan
belajar tersebut yaitu diperolehnya prestasi belajar PKn siswa yang tinggi. Sebaliknya, apabila siswa motivasi belajarnya rendah akan berakibat
malas untuk belajar sehingga prestasi belajar PKn siswa menurun. 3. Hubungan Intensitas Pergaulan Teman Sebaya dan Motivasi Belajar
dengan Prestasi Belajar PKn Prestasi belajar yang dicapai siswa di sekolah dipengaruhi berbagai
faktor. Faktor tersebut dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa.