Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Teman Sebaya
17
Feldman 2014: 366 dampak positif hubungan anak dengan teman sebayanya yaitu:
a. Melalui kelompok sebayanya anak dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk bersosialisasi dan menjalin
keakraban. b. Anak juga mendapatkan rasa kebersamaan dengan teman
sebayanya. c. Termotivasi untuk mencapai prestasi akademik
d. Dari kelompok sebayanya anak akan mendapatkan identitas dirinya.
e. Memperoleh keterampilan kepemimpinan dan keterampilan berkomunikasi, bekerja sama, beragam peranan, dan aturan.
f. Kelompok sebaya
membantu anak
belajar bagaimana
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. g. Kelompok sebaya dapat mengontrol emosi anak. Melalui interaksi
dengan teman sebaya, anak menemukan bahwa mereka tidak sendirian menyimpan pikiran yang mungkin melawan orang
dewasa. Sedangkan berdasarkan pendapat Fawzia Aswin Hadis 1996: 142
akibat positif yang ditimbulkan dari pergaulan anak dengan teman sebayanya yaitu:
a. Kelompok sebaya dapat berperan sebagai sumber informasi dan bahan pembanding di luar lingkungan keluarga.
18
b. Anak memperoleh umpan balik tentang kemampuan yang dimilikinya.
c. Anak dapat menilai apakah ia lebih baik, sama baiknya, atau kurang dari teman sebayanya.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dampak positif yang ditimbulkan dari pergaulan anak dengan kelompok sebayanya yaitu:
a. Anak dapat mengembangkan keterampilan bersosialisasi dan keakraban.
b. Anak mendapatkan rasa kebersamaan. c. Anak mendapatkan motivasi untuk mencapai prestasi akademik
yang baik. d. Anak mendapatkan idendtitas dirinya.
e. Anak belajar keterampilan kepemimpinan, berkomunikasi dan kerjasama.
f. Anak belajar bagaimana menyesuaikan diri dengan kelompok. g. Anak belajar bagaimana mengontrol emosi.
h. Anak mendapatkan sumber informasi di luar keluarga. i. Anak dapat menilai dirinya sendiri.
j. Anak dapat membandingkan dirinya dengan teman sebayanya. Kelompok sebaya juga dapat menimbulkan akibat yang kurang
baik bagi anak, bahkan dapat menggangu proses sosialisasi. Hurlock 1980: 157 mengemukakan beberapa dampak negatif yang timbul dari
hubungan dengan teman sebaya. Pertama, dengan menjadi anggota
19
kelompok sebaya atau geng, anak akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan anggota geng daripada dengan keluarga, sehingga anak tidak
melakukan tugas-tugas rumah. Kedua, permusuhan antara anak laki-laki dan anak perempuan semakin meluas. Anak perempuan lebih bersifat
emosional daripada anak laki-laki. Hal ini disebabkan karena kebenciannya terhadap kebebasan yang lebih banyak dimiliki anak laki-
laki. Ketiga, kecenderungan anak yang lebih tua untuk mengembangkan sikap kurang baik terhadap anak yang berbeda. Keempat, anak
memperlakukan anak lain yang bukan anggota kelompok secara kasar dan sering bersikap kejam. Selain keempat dampak negatif yang dikemukakan
di atas, dampak negatif menurut Santrock 2007: 206 sebaya dapat memperkenalkan pada alkohol, obat-obatan, kenakalan dan tindakan
kriminal lainnya. Selain dampak positif yang ditimbulkan dari hubungan anak
dengan kelompok sebayanya, ada dampak negatifnya seperti yang diungkapkan oleh Hurlock 1980: 157 dan Santrock 2007: 206 di atas
dan dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Karena terlalu banyak waktu yang dihabiskan dengan kelompok
teman sebaya, maka anak lupa untuk membantu orang tua. b. Diskriminasi dan penolakan terhadap anak yang berbeda dari anggota
kelompok lain. c. Perlakuan buruk terhadap anak yang bukan anggota kelompok.
d. Memperkenalkan anak pada tindakan kriminal seperti mencuri.