Pengaruh antara Gaya Kognitif Kecerdasan Linguistik dengan Prestasi
berbagai kegiatan sehingga macam-macam tulisan yang dibuat siswa mampu dipublikasikan diharapkan dapat meningkatkan minat mereka terhadap bahasa.
Hubungan dan pengaruh yang positif dan signifikan antara keduaa variabel tersebut menuntut guru dan sekolah agar mampu mengembangkan kecerdasan
linguistik siswanya dengan harapan selain mampu meningkatkan prestasi belajar kewirausahaan juga pada mata pelajaran lainnya.
Thomas Armstrong 2002 menuliskan beberapa strategi yang dapat digunakan dalam pembalajaran untuk mengembangkan kecerdasan linguistik.
Strategi yang dipaparkan merupakan strategi untuk berbagai jenis siswa karena menekankan kegiatan berbahasa terbuka yang dapat membangkitkan kecerdasan
linguistik dalam diri setiap siswa. Lima strategi yang dituliskan, yaitu: 1 Bercerita
Guru menggabungkan konsep, gagasan dasar, dan tujuan pembelajaran menjadi sebuah cerita untuk disampaikan secara langsung
kepada siswa. Guru membuat daftar elemen penting yang ingin dimasukkan untuk mempersiapkan cerita. Kemudian guru menggunakan
imajinasinya untuk membuat kisah sehingga semua pesan dapat disampaikan. Cerita yang disampaikan tidak harus orisinil atau hebat.
Siswa lebih terkesan dengan kesungguhan guru untuk berkreasi dan berbicara secara tulus tentang suatu topik. Misalnya, untuk mengajarkan
perkalian, guru dapat menceritakan kisah kakak beradik yang memiliki kekuatan magis: apapun yang mereka sentuh akan bertambah secara
berlipat untuk anak sulung akan berlipat dua; untuk anak kedua akan
berlipat tiga dan kemudian memberikan pertanyaan pada siswa dari cerita tersebut.
2 Curah Gagasan Siswa diminta untuk mencurahkan setiap gagasan relevan yang
melintas dibenak mereka. Guru tidak menolak atau mengkritik gagasan yang dikemukakan, dan tidak mempertimbangkannya Kemudian guru
menuliskan gagasan secara acak dengan sistem khusus seperti rancangan garis
besar, pemetaan
pikiran, atau
diagram venn
untuk mengorganisasinya. Guru mempolakan atau mengelompokkan gagasan
dan meminta siswa untuk mempertimbangkannya. Strategi ini membuat semua siswa yang mengemukakan gagasan memperoleh penghargaan
khusus untuk pemikiran mereka. 3 Merekam dengn Tape Recorder
Tape recorder dapat menjadi media siswa untuk menggunakan kecerdasan lisnguistik mereka dalam berkomunikasi, memecahkan
masalah, dan mengemukakan penadapat. Siswa dapat menggunakan tape recorder untuk mempersiapkan tulisan, mengolah gagasan, sekaligus
membicarakan topik dalam sebuah pemecahan masalah. Siswa yang kurang bisa menulis juga dapat merekam pemikiran mereka sebagai model
ekspresi alternatif. Selain itu, tape recorder dapat digunakan untuk menyampaikan informasi maupun pengumpul informasi terhadap suatu
masalah.
4 Menulis Jurnal Menulis jurnal akan mendorong siswa membuat catatan tentang
suatu bidang tertentu. Bidang ini dapat berupa bidang yang luas dan terbuka, misalnya dengan siswa menuliskan apa yang mereka pikir atau
rasakan selama sehari. Jurnal juga dapat berupa catatan matemtika, catatan ilmu pasti, sastra, atau mata pelajaran lain. Jurnal ini dapat juga untuk
merangkum kecerdasan majemuk dengan memperbolehkan menggunakan gambar,sketsa, foto, dialog, dan data non-verbal lain. Strategi ini juga
dapat memanfaatkan kecerdasan intrapersonal jika siswa bekerja sendiri- sendiri dan menggunakannya untuk merefleksikan kehidupan mereka.
5 Publikasi Siswa mengumpulkan tugas kepada guru, dinilai, kemudian tulisan
siswa tersebut dibuang begitu saja. Hal ini menjadikan siswa akan beranggapan bahwa menulis hanya sebagai pemenuhan kewajiban yang
membosankan. Thomas Armstrong menerangkan bahwa menulis merupakan suatu alat yang sangat berharga untuk mengomunikasikan
gagasan dan mempengaruhi orang lain. Publikasi dapat dilakukan melalui berbagai macam cara. Tulisan
siswa dapat difotokopi dan disebarkan melalui majalah dinding, surat kabar, majalah anak-anak, website sekolah atau penerbitan lain yang
menerima tulisan tersebut. Setelah tulisan siswa dipublikasikan, guru mendorong interaksi
antara penulis serta pembaca dengan membuat kelompok khusus penulis
dan diskusi untuk mendiskusikan tulisan mereka. Apabila siswa mengetahui bahwa orang lain menggandakan, mendiskusikan, dan bahkan
memperdebatkan tulisannya, maka mereka akan menyadari bakat mereka dan termotivasi untuk terus mengembangkan kemampuan linguistik
mereka. Selain dari guru, untuk mengembangkan gaya kognitif kecerdasan
linguistik juga dapat dilakukan oleh siswa sendiri. Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
1 Bergabung dengan seminar kebahasaan. 2 Melakukan permainan kata misalnya anagram, scrabble, TTS
3 Bergabung dengan klub pecinta buku. 4 Menghadiri konferensi pengarang, ceramah atau lokakarya tentang
mengarang. 5 Menghadiri penandatangan buku atau peristiwa lain yang menampilkan
penulis ternama . 6 Merekam pembicaraan sendiri dan diputar kembali untuk didengarkan.
7 Mengunjungi perpustakaan danatau toko buku secara teratur. 8 Berlangganan koran yang bermutu danatau majalah sastra.
9 Membaca buku setiap minggu dan membuat perpustakaan pribadi. 10 Bergabung dengan kelompok pidato.
11 Belajar menggunakan program pengolah kata. 12 Mendengarkan rekaman ahli pidato, penyair, pendongeng, dan pembicara
lain yang sudah terkenal.
13 Membuat buku harian atau usahakan untuk menulis tentang apa saja yang ada dalam pikiran setiap harinya sebanyak 250 kata.
14 Memperhatikan berbagai gaya verbal dialek, bahasa gaul, intonasi, kosa kata, dan sebagainya dan berbagai orang yang dijumpai setiap harinya.
15 Menyediakan waktu untuk bercerita secara teratur dengan keluarga atau sahabat.
16 Menciptakan lelucon, teka-teki, atau permainan kata. 17 Menghadiri seminar membaca cepat.
18 Mengajari seseorang yang kemampuan membacanya rendah. 19 Menghafalkan puisi atau prosa kegemaran anda.
20 Menyewa, meminjam, atau membeli kaset sastrawan besar dan mendengarkannya sewaktu pergi atau pulang kerja, atau dalam waktu yang
lain. 21 Melingkari kata asing yang dijumpai selama membaca dan mencari artinya
dikamus. 22 Membeli kamus bahasa, kamus sajak, buku asal-usul kata, dan pedoman
gaya penulisan, kemudian gunakan buku itu secara teratur ketika menulis. 23 Mengunjungi festival dongeng dan pelajari cara mendongeng.
24 Menggunakan salah satu kata baru dalam percakapan anda sehari-hari.