Multiple Intelligences Deskripsi Teori
3 Kecerdasan visual-spasial spatial intelligence Armstrong 2002: 3 menuliskan bahwa kecerdasan visual-spasial
merupakan kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat, membangkitkan kapasitas untuk berpikir dalam cara tiga dimensi seperti
yang dilakukan oleh pelaut, pilot, pemahat, pelukis, dan arsitek. Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan mempersepsi dunia spasial-
visual secara akurat, meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang dan hubungan antar unsur tersebut. Kecerdasan ini diungkapkan dengan
membuat sketsa, gambar, simbol grafik, membuat eksperimen dan sebagainya.
Moch. Masykur dan Abdul Halim Fathani 2007: 106 menyebutkan bahwa kemampuan membayangkan sesuatu bentuk nyata
dan kemudian memecahkan berbagai masalah sehubungan dengan kemampuan ini adalah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan ini. Siswa
dengan kecerdasan ini akan lebih unggul dalam permainan menjcari jejak dalam sebuah kegiatan.
Kecerdasan spasial dicirikan antara lain: a memberikan gambaran visual yang jelas ketika menjelaskan sesuatu, b mudah membaca peta
atau diagram, c menggambar sosok orang atau benda persis aslinya, d senang melihat film, slide, foto, atau karya seni lainnya, e sangat
menikmati kegiatan visual, seperti teka-teki atau sejenisnya, f suka melamun dan berfantasi, g mencoret-coret di atas kertas atau buku tugas
sekolah, h lebih memahamai informasi lewat gambar daripada kata-kata
atau uraian, i menonjol dalam mata pelajaran seni Widyawati, 2010: 20- 21.
4 Kecerdasan kinestetik kinesthetic intelligence Kecerdasan kinestetik merupakan kemampuan menggunakan
seluruh tubuh sebagai ekspresi ide, perasaan dan ketrampilan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu. Kecerdasan ini meliputi kemampuan
fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan, ketrampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan maupun kemampuan menerima
rangsangan dan berkaitan dengan sentuhan. Siswa yang memiliki kecerdasan ini biasanya suka menari, olah raga dan suka bergerak. Siswa
seperti ini biasanya tidak pernah diam dan selalu ingin menggerkakkan tubuhnya Paul Suparno, 2004: 35.
Seseorang dengan kecerdasan kinestetik, memiliki ciri: a banyak bergerak ketika duduk atau mendengarkan sesuatu, b aktif dalam
kegiatan fisik seperti berenang, bersepeda, hiking atau skateboard, c perlu menyentuh sesuatu yang sedang dipelajarinya, d menikmati
kegiatan melompat, lari, gulat atau kegiatan fisik lainnya, e memperlihatkan keterampilan dalam bidang kerajinan tangan seperti
mengukir, menjahit, memahat, f pandai menirukan gerakan, kebiasaan atau prilaku orang lain, g bereaksi secara fisik terhadap jawaban masalah
yang dihadapinya, h suka membongkar berbagai benda kemudian menyusunnya lagi, i berprestasi dalam mata pelajaran olahraga dan yang
bersifat kompetitif Widyawati, 2010: 21.
5 Kecerdasan musik musical intelligence Kecerdasan musik merupakan kemampuan untuk mengembangkan,
mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara Paul Suparno, 2004: 36. Kecerdasan musikal merupakan kemampuan
menangani bentuk-bentuk musikal dengan cara mempersepsi, menggubah dan mengekspresikan. Sesorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung
senang sekali mendengarkan nada dan irama indah, lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan-gagasan apabila
dikaitkan dengan musik Moch. Masykur dan Abdul Halim Fathani, 2007: 107.
Kecerdasan musikal memiliki ciri antara lain: a suka memainkan alat musik di rumah atau di sekolah, b mudah mengingat melodi suatu
lagu, c lebih bisa belajar dengan iringan musik, d bernyanyi atau bersenandung untuk diri sendiri atau orang lain, e mudah mengikuti
irama musik, f mempunyai suara bagus untuk bernyanyi, g berprestasi bagus dalam mata pelajaran musik Widyawati, 2010: 21.
6 Kecerdasan interpersonal interpersonal intelligence. Kecerdasan
interpersonal merupakan
kemampuan untuk
memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Selain itu, seseorang dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk memimpin,
mengorganisasi, menangani perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari orang lain, dan sebagainya. Intelegensi interpersonal dapat
dikembangkan melalui kegiatan sharing, diskusi kelompok, kerjasama dalam praktikum, dan simulasi bersama Armstrong, 2002: 4.
Widyawati 2010 dalam tulisannya menyebutkan kecerdasan interpersonal memiliki ciri antara lain: a mempunyai banyak teman, b
suka bersosialisasi di sekolah atau di lingkungan tempat tinggalnya, c banyak terlibat dalam kegiatan kelompok di luar jam sekolah, d berperan
sebagai penengah ketika terjadi konflik antartemannya, e berempati besar terhadap perasaan atau penderitaan orang lain, f sangat menikmati
pekerjaan mengajari orang lain, g berbakat menjadi pemimpin dan berperestasi dalam mata pelajaran ilmu sosial.
7 Kecerdasan intrapersonal intrapesonal intelligence. Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan memahami diri
sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan untuk memahami, menghargai diri, membuat
persepsi tentang diri sendiri, kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, tempramen, serta kemampuan berdisiplin diri Armstrong,
2002:4. Sesorang dengan kecerdasan ini cenderung mampu untuk
mengenali berbagai kelemahan dan kekuatan yang ada pada dirinya. Siswa atau anak semacam ini senang melakukan introspeksi, mengoreksi
kekurangan maupun kelemahan diri, kemudian mencoba untuk memperbaikinya. Siswa dengan tipe ini cenderung menyukai kesunyian
dan kesendirian, merenung dan berdialog dengan dirinya sendiri Moch. Masykur dan Abdul Halim Fathani, 2007: 110.
Kecerdasan intrapersonal memiliki ciri antara lain: a
memperlihatkan sikap independen dan kemauan kuat, b bekerja atau belajar dengan baik seorang diri, c memiliki rasa percaya diri yang
tinggi, d banyak belajar dari kesalahan masa lalu, e berpikir fokus dan terarah pada pencapaian tujuan, f banyak terlibat dalam hobi atau proyek
yang dikerjakan sendiri Widyawati, 2010: 22. 8 Kecerdasan natural natural inteligence
Kecerdasan natural yaitu kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkungan alam. Keahlian mengenai spesies flora dan fauna
disekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap fenomena alam, kemampuan membedakan benda tak hidup, kemampuan mengenal sifat
dan tingkah laku binatang, mencintai lingkungan, tidak merusak lingkungan hidup Armstrong, 2002:4.
Kecerdasan Naturalis, memiliki ciri antara lain: a suka dan akrab pada berbagai hewan peliharaan, b sangat menikmati berjalan-jalan di
alam terbuka, c suka berkebun atau dekat dengan taman dan memelihara binatang, d menghabiskan waktu di dekat akuarium atau sistem
kehidupan alam, e suka membawa pulang serangga, daun bunga atau benda alam lainnya, f berprestasi dalam mata pelajaran IPA, Biologi, dan
lingkungan hidup Widyawati, 2010: 22.
9 Kecerdasan eksistensial Kecerdasan eksistensial menyangkut kepekaan dan kemampuan
seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terkait dengan eksistensi atau keberadaan manusia. Ketidakpuasan terhadap apa yang ada pada
dirinya sehingga secara otomatis tetap mencari jawaban yang lebih mendalam. Pernyataan itu antara lain: mengapa aku ada? mengapa aku
mati? apa makna dari hidup ini? bagaimana kita sampai ke tujuan hidup? Armstrong, 2002: 250.
Anak yang menonjol dengan intelegensi ini akan mempersoalkan keberadaannya di tengah alam raya. Mengapa kita disini? apa peranannya
dalam dunia ini? Mengapa ada di sekolah?. Anak yang menonjol disini sering kali mengajukan pertanyaan yang jarang dipikirkan orang termasuk
gurunya sendiri Paul Suparno, 2003:44. Berdasarkan uraian tentang gaya kognitif dan multiple intelligences
diatas, dapat disimpulkan bahwa gaya kognitif multiple intelligences adalah cara berpikir, menerima, mengingat dan mengolah suatu informasi, relatif tetap
pada diri seseorang yang memiliki dimensi kecerdasan dalam multiple intelligences dan bukan merupakan gambaran dari tingkat kecerdasan orang
tersebut. Gaya kognitif multiple intelligences hanya menjelaskan bagaimana cara atau gaya seseorang yang memiliki dimensi kecerdasan dalam multiple
intelliegnces, bukan tingkat kecerdasan yang dimilikinya.