Dimensi Konsep Diri Konsep Diri 1. Pengertian Konsep Diri

21 dengan Tuhan, kepuasan seseorang akan kehidupan keagamaannya serta nilai dan norma moral yang dipegangnya. 3 Pribadi personal self Pribadi meliputi perasaan dan persepsi seseorang tentang keadaan pribadinya. Pribadi diri dipengaruhi oleh sejauhmana individu merasa puas terhadap dirinya. 4 Keluarga family self Keluarga meliputi pandangan dan penilaian seseorang dalam kedudukan sebagai anggota keluarga yang memiliki peran dan fungsi di dalamnya. 5 Sosial social self Sosial berhubungan dengan bagaimana individu melakukan interaksi sosialnya dengan orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis akan memilih dan menggunakan pendapat Calhoun dan Acocella karena pendapat tersebut mencakup dimensi dalam konsep diri secara lebih luas dan penjelasan masing-masing dimensinya juga lebih jelas, yang terdiri dari dimensi pengetahuan, harapan dan penilaian. Pengetahuan meliputi semua hal yang diketahui tentang diri. Harapan meliputi pandangan individu tentang kemungkinan harapan atau sesuatu yang diinginkan di masa depan. Sedangkan penilaian meliputi penilaian mengenai diri dengan standar yang ditetapkannya sehingga menghasilkan rasa harga diri yang sesuai. 22

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut Argyle Malcolm Steve, 1988: 77-78, antara lain: a. Reaksi dari orang lain Mempelajari tentang keadaan diri sendiri dapat dilakukan melalui pencerminan perilaku diri terhadap respon dari orang lain. Balwin dan Holmes juga menyatakan bahwa konsep diri adalah hasil belajar individu melalui hubungannya dengan orang lain Calhoun Acocella, 1990: 77. Yang di maksud dengan orang lain, antara lain: 1 Orang tua Orang tua adalah kontak sosial yang paling awal yang dialami oleh seseorang dan yang paling kuat. Setiap orang tua dalam memberikan informasi, bimbingan, arahan, pengawasan serta kebebasan yang beragam pada anak-anaknya. Perlakuan, sikap serta penilaian dari orang tua memiliki pengaruh yang kuat terhadap pembentukan karakter dan konsep diri pada individu. 2 Kawan sebaya Kawan sebaya merupakan lingkungan kedua yang memiliki pengaruh besar terhadap pekembangan individu. Individu terutama yang sudah memasuki usia remaja lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman sebayanya. Individu menilai dirinya melalui cerminan dari anggapan teman sebayanya tentang dirinya. 23 3 Masyarakat Masyarakat seringkali mementingkan fakta-fakta yang ada pada seorang anak, seperti latar belakang keluarga, kepercayaan, suku bangsa, dan lain-lain. Hal semacam itu dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat terhadap individu tersebut, sehingga hal ini juga dapat mempengaruhi individu dalam menilai dan menghargai dirinya. b. Perbandingan dengan orang lain Konsep diri dapat dipengaruhi berdasarkan cara pandang individu dalam membandingkan dirinya dengan orang lain. Apabila seorang individu memandang orang lain jauh lebih baik darinya itu berarti individu tersebut tidak memiliki kepercayaan diri yang kuat dan cenderung beranggapan bahwa dirinya tidak bisa menjadi seperti yang diharapkan. c. Peranan seseorang Setiap manusia memilih peran yang berbeda-beda. Setiap peran tersebut manusia diharapkan akan melakukan perbuatan dengan cara- cara tertentu. Peran tertentu akan membuat individu sadar akan keberadaan dan tanggung jawabnya. d. Identifikasi terhadap orang lain Seorang anak yang sedang mencari jati dirinya seringkali mengagumi seseorang yang sudah dewasa, yang mana orang tersebut dinilai berbeda dan menarik perhatian. Maka anak tersebut seringkali mencoba meniru ucapan maupun perbuatan orang dewasa tersebut. 24 Proses identifikasi ini menyebabkan individu merasakan bahwa dirinya memiliki keyakinan dan sifat seperti sosok yang dikaguminya dan hal itu memberikan kepuasan tersendiri untuk dirinya. Pendapat lain disampaikan oleh Hurlock 1996: 235 yang menjelaskan bahwa kondisi-kondisi yang mempengaruhi konsep diri pada remaja, antara lain: a. Usia kematangan Remaja yang sudah mencapai kematangan lebih awal akan lebih matang pula dalam berperilaku, sehingga dapat mengembangkan konsep diri yang baik dan menyenangkan. Sebaliknya, remaja yang matangnya terlambat cenderung kurang dapat menyesuaikan diri dan perkembangan konsep diri yang baiknya pun dapat terhambat. b. Penampilan diri Penampilan fisik yang menarik akan menambah kepercayaan diri, memberikan penilaian yang menyenangkan tentang kepribadian dan menambah dukungan sosial. Sebaliknya, penampilan fisik yang kurang atau memiliki cacat akan menimbulkan perasaan rendah diri dan tidak memiliki daya tarik. c. Kepatutan seks Konsep diri dapat dicapai dengan adanya kepatutan seks dalam penampilan diri, minat dan perilaku remaja. Ketidakpatutan seks dapat memberikan akibat buruk pada perilakunya. 25 d. Nama dan julukan Nama julukan dapat membuat remaja merasa malu dan kurang nyaman dalam berteman, terutama nama julukan yang bersifat mencemooh dan menghina. e. Hubungan keluarga Remaja yang memiliki hubungan yang erat, baik dan intim dalam keluarga membantu remaja dalam mengembangkan diri dan pola kepribadian yang baik serta menarik. f. Teman-teman sebaya Di luar lingkungan keluarga, individu lebih sering menghabiskan waktu dengan bermain dengan teman-teman sebayanya. Hal tersebut mempengaruhi pola kepribadian, pemikiran dan penialainnya terhadap diri sendiri. Individu menilai dirinya melalui cerminan dari anggapan teman sebayanya tentang dirinya. g. Kreativitas Konsep diri positif dapat dimiliki pada remaja yang semasa kanak-kanaknya didorong agar kreatif dalam bermain dan dalam tugas- tugas akademis serta mengembangkan perasaan individualitas dan pengaruh yang baik untuk dirinya sendiri dan orang lain. h. Cita-cita Menentukan cita-cita yang realistik akan menghindarkan remaja dari kegagalan sehingga remaja akan memiliki kepercayaan diri dan kepuasan diri yang lebih baik. Dengan menentukan cita-cita juga