Konsep Diri Pola Asuh Orang Tua

16 awareness dan kemampuan untuk keluar dari dirinya dan melihat apa yang dapat dilakukan di luar dirinya. Menurut Atwater Desmita, 2005: 180 konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya. Pandangan tersebut menekankan konsep diri sebagai keseluruhan gambaran diri individu yang meliputi segala perasaan, keyakinan yang ada dalam dirinya. Sedangkan, Hasballah M. Saad 2003: 37 menyatakan bahwa konsep diri adalah kesadaran atau pengertian tentang diri sendiri, yang mencakup pandangan tentang dunia, kepuasan tentang kehidupan, dapat menghargai atau meyakini diri sendiri, mampu mengevaluasi kemampuan sendiri dan persepsi mengenai diri sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat William D.Brooks Jalaluddin Rakhmat, 205: 104 yang menyatakan bahwa konsep diri adalah pandangan dan persepsi tentang diri sendiri meliputi aspek fisik, psikis, dan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa konsep diri yang dibentuk oleh seorang individu meliputi bagaimana individu memandang serta menilai dirinya secara fisik, psikis dan sosial serta adanya usaha menghargai diri atas kemampuan yang dimilikinya. Konsep diri dapat dijadikan sebagai acuan seorang individu dalam memahami identitas diri serta karakteristik diri yang menggambarkan keseluruhan tentang dirinya. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri merupakan suatu gagasan yang mencakup keyakinan, 17 pandangan, penilaian dan perasaan individu mengenai dirinya yang dapat bersifat psikologis, sosial, dan fisik dan berkembang sesuai dengan pengalaman dan interaksi dengan orang lain.

2. Perkembangan Konsep Diri

Perkembangan konsep diri merupakan proses yang terus berlanjut disepanjang kehidupan manusia. Symonds Hendriati Agustiani, 2006: 143 mengatakan bahwa persepsi tentang diri tidak langsung muncul pada saat kelahiran, tetapi mulai berkembang secara bertahap dengan munculnya kemampuan perseptif. Diri self berkembang ketika individu merasakan bahwa dirinya terpisah dan berbeda dari orang lain. Selama periode awal kehidupan konsep diri individu sepenuhnya didasari oleh persepsi tentang diri sendiri, kemudian dengan bertambahnya usia pandangan tentang diri ini menjadi lebih banyak didasari oleh nila-nilai yang diperoleh dari interaksi dengan orang lain. Mead Calhoun Acocella, 1990: 77 menjelaskan bahwa konsep diri berkembang dalam dua tahap. Pertama, melalui internalisasi sikap orang lain terhadap kita. Kedua, melalui internalisasi norma masyarakat. Dengan kata lain, konsep diri merupakan hasil belajar melalui hubungan individu dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan penjelasan Hasballah M. Saad 2003: 40 yang menyatakan bahwa proses pemantapan kepribadian diri remaja antara lain terbangun dari kualitas interaksi sosial pada masa awal kehidupan. Hal ini terjadi dalam proses komunikasi antar anggota keluarga di dalam rumah. Penyediaan suasana yang mendorong