Bait ke-1 : kebahagiaan adalah sesuatu yang indah dan berasal dari Tuhan. Bait ke-2: siapapun yang memberikan kasih sayang pada sesama dengan
tulus, maka akan hidup bahagia. Bait ke-3: Tuhan memberikan kebahagiaan pada semua makhluk.
Bait ke-4: kebahagiaan sebagai pena yang melukis dan memberi warna dunia. Bait ke-7: menghapus kebencian dan keinginan membalas dendam
merupakan cara untuk merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. 5.
Hipogram potensial dalam puisi ini adalah penjabaran dari matriks, yaitu kasih sayang yang tulus. Hipogram aktual puisi adalah latar penciptaan puisi,
yaitu masa kekuasaan Raja Karl Eugen dan ketika Schiller hijrah ke Sachsen.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam pengajaran bahasa Jerman. Berikut beberapa implikasi penelitian puisi An die Freude karya Johann
Christoph Friedrich von Schiller. 1.
Secara teoretis, hasil penelitian ini berimplikasi mendukung penerapan teori semiotika, khususnya semiotika Riffaterre, dalam pengkajian puisi. Analisis
puisi melalui semiotika Riffaterre memiliki langkah-langkah yang jelas, sehingga dapat diterapkan dalam mengajarkan cara memaknai suatu puisi
sederhana. 2.
Pada puisi An die Freude terdapat bunyi-bunyi yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Contoh bunyi-bunyi tersebut, antara lain ä[
ɛ:], ö[ø],
ü[y:], dan sch[ ʃ]. Oleh karena itu, puisi ini dapat dijadikan media berlatih
Aussprache. Contoh bunyi ä[
ɛ:]: Räder baris ke-39, Träne baris ke-67, Männerstolz baris ke-89.
Contoh bunyi ö[ø]: schöner dan Götterfunken baris ke-1, größe baris ke- 13, Römer baris ke-78.
Contoh bunyi ü[y:]: Brüsten baris ke-26, überm baris ke-35, Brüder baris ke-77.
Contoh bunyi sch[ ʃ]: schöner baris ke-1, himmlische baris ke-4, schweren
baris ke-85.
C. Saran
1. Penelitian puisi An die Freude belum sempurna karena masih banyak yang
bisa digali dalam puisi ini, tidak hanya sistem tandanya saja. Oleh karena itu, penelitian dengan objek yang sama dengan menggunakan teori analisis yang
berbeda penulis sarankan agar makna puisi An die Freude karya Johann Christoph Friedrich von Schiller lebih sempurna.
2. Puisi ini dapat dijadikan bahan referensi untuk melakukan penelitian sejenis
yang lain.
116
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. TT. Der König in Thule. http:www.literaturwelt.comwerkegoethe koenigthule.html. Diakses pada tanggal 20 April 2016 pukul 09.26.
TT. Eduard
Mörike: Eduard
M -
Er ists.
http:gutenberg.spiegel.debucheduard-m-552526. Diakses pada tanggal 20 April 2016 pukul 01.00 WIB.
TT. Freiburger
Anthologie – Gedichte. http:freiburger-
anthologie.ub.uni-freiburg.defafa.pl?cmd=gedichtesub=showadd= print=1 spalten=id=471. Diakses pada tanggal 20 April 2016 pukul
01.30 WIB.
TT. Friedrich
Schiller: Gedichte
- An
die Freude.
http:gutenberg.spiegel.debuchfriedrich-schiller-gedichte-3352203. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2015 pukul 09.10 WIB.
TT. Friedrich Schiller: Gedicht – Parabel und Rätzel. http:wissen-im-
netz.infoliteraturschillerwerkegedichteParabelnRaetzel.html. Diakses
pada tanggal 19 April 2016 pukul 23.47 WIB. TT. Gottfried August Bürger: Gottfried August B - Der Bauer - An
seinen Durchlauchtigen
Tyrannen. http:gutenberg.spiegel.debuchgottfried-august-b-62159. Diakses pada
tanggal 20 April 2016 pukul 01.45 WIB.
TT. Johann Wolfgang von Goethe: Johann Wolfgang Goethe: Gedichte - Das Heidenröslein. http:gutenberg.spiegel.debuchjohann-wolfgang-
goethe-gedichte-3670475. Diakses pada tanggal 20 April 2016 pukul 01.13 WIB.
TT. Johann Wolfgang von Goethe: Johann Wolfgang Goethe: Gedichte - Der getreue Eckart. http:gutenberg.spiegel.debuchjohann-wolfgang-
goethe-gedichte-3670333. Diakses pada tanggal 20 April 2016 pukul 09.48 WIB.
TT. Johann Wolfgang von Goethe: Johann Wolfgang Goethe: Gedichte - Willkommen und Abschied. http:gutenberg.spiegel.debuchjohann-
wolfgang-goethe-gedichte-367093. Diakses pada tanggal 20 April 2016 pukul 10.08 WIB.
TT. William
Shakespeare: Julius
Cäsar. http:
gutenberg.spiegel.debuch-218910. Diakses pada tanggal 20 April 2016 pukul 01.10 WIB.
TT. Matthias Claudius: Matthias Claudius: Gedichte – Abendlied.
http:gutenberg.spiegel.debuchmatthias-claudius-gedichte-520918. Diakses pada tanggal 20 April 2016 pukul 01.59 WIB.
TT. Reinhard
Döhl –
Anagramme. http:www.literaturhaus.netaktuellaktuell.htm?n=221.
Diakses pada
tanggal 20 April 2016 pukul 10.03 WIB. TT. Rilke
– Herbst. http:rainer-maria-rilke.de06b015herbst.html. Diakses pada tanggal 20 April 2016 pukul 01.32 WIB.
TT. Rilke – Lösch mir die Augen aus. http:rainer-maria-
rilke.de05b007blutetragen.html. Diakses pada tanggal 20 April 2016 pukul 00.52 WIB
Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Badrun, Ahmad. 1989. Teori Puisi. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi LPPLPTK
Baumann, Barbara. Birgitta Oberle. 2000. Deutsche Literatur in Epochen. Ismaning: Max Hueber Verlag.
Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Handman, Ernesto.
TT. Belsazar,
Heinrich Heine,
Ballade. http:www.handmann.phantasus.deg_belsazar.html. Diakses pada tanggal
20 April 2016 pukul 09.18 WIB. Hörath,
Helma. 2010.
Nonsense Rossipotti
Literaturlexikon. http:www.rossipotti.deinhaltliteraturlexikongenresnonsense.html.
Diakses pada tanggal 20 April 2016 pukul 01.55 WIB. Linardy,
Marjory. 2009.
Biografi Singkat
Friedrich Schiller.
http:www.dw.comidbiografi-singkat-friedrich-schillera-4800093. Diakses pada tanggal 4 April 2016 pukul 14.34 WIB.
Luxemburg, van Jan, dkk. 1992. Pengantar Ilmu Sastra Diindonesiakan oleh Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia.
Meutiawati, Tia, dkk. 2007. Mengenal Jerman melalui Sejarah dan Kesusastraan. Yogyakarta: Narasi.