2. Kontradiksi
Kontradiksi dapat terjadi karena ironi dan paradoks. Ironi merupakan kata kiasan yang digunakan untuk menyampaikan maksud secara berlawanan dari
kenyataan. Ironi biasanya digunakan untuk mengejek atau sebagai sindiran. Paradoks merupakan majas yang membandingkan dua hal yang sangat bertolak
belakang. Sering kali kontradiksi membuat orang berpikir, membuat orang tersenyum, atau membuat orang merasa kasihan terhadap sesuatu yang
menyedihkan. Hal tersebut sangat menarik perhatian. Contoh ironi dapat ditemukan pada puisi berjudul Julius Caesar karya
Shakespeare berikut ini. Sumber: http:gutenberg.spiegel.debuch-218910. Du bist mir vielleicht ein schöner Freund
Kau teman terbaikku barang kali Contoh paradoks terdapat pada puisi karya Johann Wolfgang von Goethe
yang berjudul
Willkomen und
Abschied berikut
ini. Sumber:
http:gutenberg.spiegel.debuchjohann-wolfgang-goethe-gedichte-367093. Willkomen und Abschied.
Selamat datang dan perpisahan
3. Nonsense
Nonsense adalah kata-kata yang tidak mempunyai arti secara linguistik karena tidak terdapat dalam kosakata dan muncul karena permainan bunyi.
Nonsense dapat terbentuk dari penggabungan dua kata atau lebih atau pengulangan suku kata dalam satu kata. Nonsense dapat menimbulkan asosiasi
tertentu dan menimbulkan arti dari dua segi.
Contoh nonsense dalam karya sastra Jerman dapat terlihat dalam kutipan puisi karya Hans Arp yang berjudul Schneetlehem berikut ini. Sumber:
http:www.rossipotti.deinhaltliteraturlexikongenresnonsense.html. Herr Je der Tisch ist Wasserweich
Frau Je beim ersten Fingerzeig fress ich die Wurst mit neben Wurst
Nonsense terdapat pada kata Fingerzeig. Fingerzeig merupakan gabungan dari dua kata yaitu Finger dan zeig zeigen. Dalam kosakata bahasa Jerman tidak
ada kata Fingerzeig.
c. Penciptaan Arti Creating or Meaning
Menurut Riffaterre 1978: 2 penciptaan arti terjadi jika ruang teks berlaku sebagai prinsip pengorganisasian untuk membuat tanda-tanda keluar dari hal-hal
ketatabahasaan yang secara lingustik tidak ada artinya, misalnya simitri, rima, enjambement, atau semantik di antara persamaan-persamaan posisi dalam bait
homologues. Penciptaan arti ini biasanya secara lingual tidak memiliki makna yang jelas namun, ketika ditafsirkan secara keseluruhan ternyata memiliki makna
yang dalam. Dengan kata lain penciptaan arti disebabkan oleh rima, enjambement, dan tipografi.
1. Rima
Rima adalah persajakan dalam puisi. Menurut Aminuddin 2009: 146 rima adalah bunyi yang berselangberulang, baik dalam larik puisi maupun pada
akhir larik-larik puisi. Rima membuat puisi lebih indah didengar dan memberikan kesan tertentu sehingga menguatkan maksud penulis. Jenis-jenis rima berdasarkan
baris dalam puisi terbagi menjadi rima eksternal dan internal. Rima eksternal