Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

32

BAB IV SEMIOTIKA RIFFATERRE: KASIH SAYANG

PADA PUISI AN DIE FREUDE KARYA JOHANN CHRISTOPH FRIEDRICH VON SCHILLER Puisi An die Freude ditulis oleh Schiller pada musim panas tahun 1785 dan kemudian dipublikasikan pada tahun 1786. Pada tahun 1808 Schiller menerbitkan versi lain dari puisi tersebut. Schiller mengubah dua baris pertama dan menghilangkan bait terakhir puisi. Puisi yang ditulis pada masa Sturm und Drang ini menceritakan tentang persahabatan dan rasa terima kasih atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Dalam puisi ini Schiller menyampaikan bahwa kebahagiaan adalah sumber dari kehidupan dan tujuan utama yang dicari dan dibutuhkan oleh manusia. An die Freude banyak menarik perhatian para komposer termasuk musisi terkenal Beethoven. Pada tahun 1822 Beethoven menggubah puisi An die Freude menjadi penutup Simfoni No. 9 karyanya. Simfoni ini dikenal dengan nama Ode to Joy. Sejak saat itu kepopuleran puisi karya Schiller ini pun semakin meluas. Ode to Joy saat ini bahkan dijadikan lagu “Kebangsaan Eropa” dalam komunitas Masyarakat Ekonomi Eropa MEE.

A. Puisi An die Freude

Sebelum menganalisis puisi An die Freude melalui semiotika Riffaterre, berikut puisi An die Freude karya Johann Christoph Friedrich von Schiller dalam bentuk utuh beserta terjemahan bahasa Indonesia untuk mempermudah memahami makna puisi tersebut. An die Freude 1. Freude, schӧner Gӧtterfunken, 2. Tochter aus Elysium, 3. wir betreten feuertrunken, 4. Himmlische, dein Heiligtum. 5. Deine Zauber binden wieder, 6. was der Mode streng geteilt; 7. alle Menschen werden Brüder, 8. wo dein sanfter Flügel weilt. 9. Seid umschlungen, Millionen 10. Diesen Kuß der ganzen Welt 11. Brüder-überm Sternenzelt 12. muss ein lieber Vater wohnen. 13. Wem der große Wurf gelungen, 14. eines Freundes Freund zu sein, 15. wer ein holdes Weib errungen, 16. mische seinen Jubel ein 17. Ja-wer auch nur eine Seele 18. sein nennt auf dem Erdenrund 19. Und wer’s nie gekonnt.der stehle 20. weinend sich aus diesem Bund. 21. Was den großen Ring bewohnet 22. huldige der Sympathie 23. Zu den Sternen leitet sie, 24. wo der Unbekannte thronet. 25. Freude trinken alle Wesen 26. an den Brüsten der Natur, 27. alle Guten, alle Bӧsen 28. folgen ihrer Rosenspur. 29. Küsse gab sie uns und Reben, 30. einen Freund, geprüft im Tod, Pada Kebahagiaan Kebahagiaan, percikan cahaya Tuhan yang indah, Putri dari Elysium, Kami memasuki pesta minuman dengan gembira, Surgawi, tempat kudus-Mu. Sihirmu mengikat kembali, Kebiasaan yang telah dipisahkan dengan sangat kuat Semua manusia menjadi saudara, Di tempat sayap lembutmu terkembang. Berpelukanlah, jutaan manusia Ciuman ini untuk seluruh dunia Saudara-di atas surga berbintang tempat Bapa yang penuh kasih bertahta. Siapa yang telah dilimpahi keberuntungan, Menjadi sahabat dari sahabat, Siapa yang memperjuangkan istri yang setia, Tambahkanlah kebahagiaan mereka Ya-siapa yang memiliki jiwa, panggillah di atas peredaran bumi Dan siapa yang tak pernah bisa, maka dia diam-diam tersingkir sambil meratap dari kumpulan ini. Apapun yang tinggal dalam lingkaran besar ini, Hormati Simpati Simpati menuntun kita ke bintang- bintang Tempat orang yang tak dikenal bertahta. Kebahagiaan didapatkan semua makhluk Dari buah dada alam, Semua kebaikan, semua keburukan Mengikuti jejak mawarnya. Ciuman-ciuman diberikannya kepada kita, dan anggur-anggur Seorang teman yang selamat dari