119
5. Penarikan Kesimpulan verifikasi
Berdasarkan pada hasil reduksi dan display data tersebut, maka dapat diverifikasikan sebagai berikut:
a. Subjek RB
1 Latar Belakang Kehamilan di Luar Nikah yang Dialami Subjek.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap subjek RB, maka dapat disimpulkan bahwa latar
belakang terjadinya kehamilan di luar nikah yang dialami RB adalah, pertama karena orang tua yang sibuk bekerja sehingga
kurang adanya perhatian pada RB, baik dari segi pergaulan maupun kasih sayang. Alasan kedua adalah kurangnya pengetahuan RB
tentang seks, dan kurangnya kemampuan dalam mengendalikan hawa napsu karena pemahaman agama yang lemah. Alasan ketiga
adalah adanya kesempatan bagi RB dan pacarnya untuk melakukan hubungan seks karena kurangnya pengawasan dari orang tua. Alasan
keempat saat pacaran RB dan pacarnya sering melakukan hal yang saling merangsang, seperti berciuman, berpelukan, dan saling
meraba daerah sensitif pasangannya. Alasan kelima adalah adanya rasa saling membutuhkan antara RB dan pacarnya yang tidak ingin
berpisah sehingga RB dan pacaranya nekat melakukan hubungan seksual sebagai alasan agar bisa menikah.
120
2 Dampak Psikologis dan Sosial Bagi Remaja yang Hamil di luar
Nikah.
Saat hamil RB sering lemas, mual, dan muntah, juga sering sakit seperti orang yang masuk angin, hal ini membuat RB sering
ijin untuk tidak masuk sekolah. Saat pertama mengetahui dirinya hamil, RB kaget dan takut jika kehamilannya diketahui orang
tuanya. TS yang berjanji akan menikahi RB dan bertanggungjawab atas kehamilan RB, tidak langsung menikahi RB karena ingin
bekerja ke Jakarta mencari modal untuk menikah. Selama mengunggu dinikahi TS, RB tidak memberitahukan kehamilannya
pada orang tuanya. RB juga tetap masuk sekolah seperti biasa. RB merasa khawatir jika kehamilannya sampai diketahui oleh pihak
sekolah, RB juga was-was jika orang tua dan tetangga tahu. Lama kelamaan RB khawatir, karena RB tahu sudah ada
tetangga yang curiga dengan kehamilannya, sedangkan TS belum jelas kapan akan pulang ke Jogja dan menikahinya. RB masih
merasa malu dan takut untuk bercerita kepada orang tuanya, tetapi RB bingung harus berbuat apa sementara kehamilannya semakin
besar. Akhirnya RB memberanikan diri untuk bercerita ke orang tuanya. RB merasa bersalah dan menyesal kepada keluarganya
karena telah mengecewakan orang tuanya, dan tidak dapat menyelesaikan pendidikan sampai tamat SMA. Setelah bercerita dan
melihat reaksi orang tuanya, yang meskipun kecewa tetapi tidak
121 marah pada dirinya, RB merasa lega. Setelah dinikahi oleh TS, RB
merasa bahagia karena akhirnya TS bertanggungjawab pada dirinya, dan bisa menikah dengan orang yang dicintanya. RB juga senang
orang tua menerima dirinya dan TS dengan baik. Hubungan sosial RB dengan keluarganya cukup baik, orang
tua dan saudara-saudara RB bisa menerima pernikahan RB dan TS dan bisa menerima TS dengan baik, kecuali kakak pertama RB yang
marah dan masih bersikap cuek pada RB dan TS. RB dan TS merasa canggung dengan sikap cuek dari kakak pertama RB. Meski tetangga
merasa kaget dan menyayangkan RB hamil di luar nikah, tetangga- tetangga RB menaruh simpati dan rasa iba pada RB. RB yang
dikenal baik dan anak yang rajin membantu orang tua, membuat para tetangga memberi penerimaan terhadap kehamilan RB dan
pernikahannya, dengan tetap bersikap baik pada RB. Dengan adanya respon baik dari para tetangga yang tidak membenci dan sinis pada
RB, RB menjadi percaya diri untuk bergaul dengan tetangga. Setelah menikah RB tidak lagi mengikuti kegiatan pemudapemudi di
desanya, dan RB juga berhenti sekolah, karena itu pergaulan dan kegiatan RB berkurang. RB yang sudah menikah kini bersosialisasi
dengan ibu-ibu di sekitar rumahnya.
3 Penyesuaian Sosial Remaja yang Hamil di luar Nikah.
Sekarang RB lebih sering di rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah, untuk menghibur diri, RB merasa perlu membuka diri
122 dengan cara bergaul ke tetangga di sekitar rumahnya. RB sendiri
sadar jika dirinya terpuruk dan stres, hal ini akan memberi pengaruh buruk untuk kandungannya. RB masih merasa bersalah terhadap
orang tuanya, maka dari itu RB kini lebih rajin lagi dalam membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah, dan RB juga lebih perhatian
pada saudara-saudaranya. RB sadar akan perbuatan dosanya dan ingin memperbaiki diri dengan rajin beribadah. RB dan TS yang
merasa canggung dengan sikap kakak pertama RB yang cuek terhadap mereka, membuat RB dan TS merasa tidak nyaman, tetapi
mereka tetap bersikap baik dan tidak membenci kakak pertamanya. RB berusaha menjaga hubungan baik antara dirinya dan
tetangga sekitar rumahnya. RB merasa perlu memperbaiki nama baik keluarganya dengan bersikap baik, sopan, dan bersosialisasi yang
baik dengan tetangga. RB pun merasa senang dengan sikap positif, baik dari keluarganya maupun dari tetangga-tetangganya yang tetap
bisa menerima dan memberi dukungan pada dirinya. RB cukup puas pada dirinya sendiri yang bisa bangkit dari masalah dan ingin
memperbaiki diri. RB juga merasa bahagia karena sekarang sudah resmi menikah dan memiliki suami yang sayang pada dirinya.
b. Subjek DP