Subjek DP inisial Deskripsi Subjek Penelitian

67 kebahagiaan dan kepuasan terhadap dirinya karena mampu bangkit dari masalah, menyadari kesalahan, dan ingin menjadi lebih baik.

b. Subjek DP inisial

DP adalah seorang karwayan swasta yang bekerja di salah satu mini market sebagai kasir. Usianya saat ini 20 tahun, lulusan salah satu SMA swasta. Saat ini DP tinggal di rumah orang tuanya di salah satu Desa di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Secara fisik berat badan DP sekitar 65 kg, tinggi badan 155 cm. Rambutnya hitam pendek, penampilannya cukup rapi. DP adalah anak tunggal yang cukup dimanja oleh orang tuanya dan dibebaskan pergaulannya. Awal mula kehamilan yang dialami DP adalah saat DP berpacaran dengan SA yang sekarang menikahi DP dan menjadi suaminya. Sebelum berpacaran dengan SA, DP dulu pernah beberapa kali pacaran saat masih SMP. Sampai saat ini DP sudah berpacaran sebanyak 3 kali. DP mengaku bahwa sebelum berpacaran dengan SA, dia tidak mengenal hubungan seksual saat pacaran. Baru saat berpacaran dengan SA ini lah DP mengenal hubungan seksual di luar nikah. DP berpacaran dengan SA saat kelas 3 SMA. DP mengenal seks sejak 6 bulan berpacaran dengan SA. Awalnya DP hanya mendengar dari SA kalau teman-teman mereka sering berhubungan seksual saat pacaran. DP dan SA memang berteman sejak SD, dan tinggal satu desa, tapi DP dan SA bukan teman satu SMA. Lama kelamaan DP dan SA semakin sering membahas tentang hubungan seksual. Mereka sama-sama mempelajari 68 hubungan seksual baik dari teman-teman maupun dari gambar dan video porno yang mereka akses di internet. Semakin lama, DP dan SA semakin berani dalam pacaran, dari yang biasanya saling peluk dan cium, sekarang mereka mulai berani saling menyentuh bagian vital pasanganya. DP dan SA bisa bebas melakukan pacaran yang seperti itu karena suasana tempat pacaran yang mendukung, yaitu di rumah SA yang sepi saat siang hari karena kedua orang tua SA berkerja. Selama kurang lebih 1 tahun DP dan SA berpacaran, mereka akhirnya berani melakukan hubungan seksual di rumah SA. Saat itu DP sudah lulus sekolah dan baru awal masuk dunia kerja. Mereka memberanikan diri untuk melakukan hal tersebut karena merasa sama-sama sudah dewasa, dan siap menikah karena sama-sama sudah bekerja. Menurut keterangan DP, mereka berdua melakukan hubungan seksual tidak hanya sekali. Selama 2 tahun berpacaran sudah berkali-kali mereka berhubungan seksual, bahkan dari beberapa kali hubungan itu DP sempat terlambat datang bulan yang diduga mengalami kehamilan, namun hanya terlambat bulan biasa saja bukan karena hamil. DP mengaku memang saat melakukan hubungan seksual dengan SA pernah beberapa kali mereka tidak memakai alat kontrasepsi kondom. Akhirnya sekitar 4 bulan yang lalu, DP pingsan di tempat ia bekerja. Saat itu teman-teman DP menghubungi pacar DP yaitu SA untuk mengantar DP ke dokter. Saat diperiksa itulah diketahui bahwa DP sedang hamil 1 bulan. Setelah itu DP dan SA langsung berterus terang pada orang tua DP. 69 Meskipun orang tua DP sempat kaget dan sedih tapi orang tua DP menerima kehamilan DP dan langsung meminta pertanggungjawaban dari SA. Saat menikah usia kandungan DP sekitar 2 bulan, sedangkan saat penelitian berlangsung usia kandungannya sekitar 4 bulan. DP merasa bersalah pada orang tuanya, namun DP yang merasa dirinya sudah cukup dewasa, melihat anak seusianya sudah banyak yang menikah, dan ada yang menikah karena hamil di luar nikah juga membuat DP tidak merasa begitu terbebani dengan statusnya yang hamil di luar nikah. DP tidak merasa begitu malu dan menyesal, bahkan DP mengaku tidak merasa begitu berdosa telah melakukan zina. Setelah menikah, kehidupan sosial DP dengan keluarga cukup baik. Orang tua dan mertua DP memperlakukan DP dengan baik, hanya saja mereka sudah tidak memberikan uang bulanan untuk DP dan SA. Akan tetapi hubungan DP dengan kerabatnya, yaitu budhenya yang juga masih tetangga DP menjadi kurang baik, karena budhenya tidak suka dan tidak setuju dengan pernikahan DP dan SA. Selain itu, ada beberapa tetangga yang sikapnya jadi sinis dengan DP, karena budhe DP sering menggunjingkan tentang SA dan DP kepada mereka, dan para tetangga pun menjadi tidak suka pada SA dan DP. Sikap budhe dan beberapa tetangga yang kurang baik ini, membuat DP merasa kecewa, dan merasa tidak nyaman bergaul dengan tetangga yang tidak suka padanya. Akhirnya DP jadi jarang ke luar rumah, lebih sering berkumpul dan mengajak temannya main ke rumah untuk menghibur diri. Selain itu, DP menjadi 70 lebih sensitif dalam memilih teman bergaul, DP merasa pergaulannya tidak sebebas dulu. DP memilih bergaul dengan tetangga yang bisa memberinya rasa nyaman, yaitu dengan ibu-ibu muda dan ibu-ibu yang memiliki latarbelakang pernikahan yang sama dengannya, yakni hamil di luar nikah. Setelah menikah, DP berhenti bekerja, sehingga kini DP tidak memiliki penghasilan sendiri sementara SA pekerjaannya belum mapan dan gajinya minim. Hal ini membuat DP bingung dan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Meskipun DP menghadapi kesulitan keuangan, dirinya tetap berusaha mandiri secara finantial dengan tidak meminta uang dari orang tua, karena DP juga merasa bersalah dan tidak enak pada orang tuanya yang sudah dia kecewakan. Selain merasa bingung soal keuangan, DP juga merasa khawatir dengan masa depannya dan biaya persalinan yang akan dihadapi, maka dari itu DP berencana bekerja kembali setelah melahirkan nanti. Meskipun terjadi masalah dalam interaksi sosial dengan masyarakat, DP mengaku cukup puas dengan sikapnya yang berani mempertanggungjawabkan perbuatannya. DP merasa bahagia bisa menikah dengan kekasih yang dicintainya, dan siap menjadi seorang ibu. DP juga merasa cukup puas karena mampu mengontrol emosinya dalam menghadapi sikap bude dan tetanggnya yang kurang menyenangkan. 71

c. Subjek SN inisial