127 dan beberapa tetangganya, meskipun demikian DP masih merasa
kecewa dengan sikap budhe dan tetangga yang tidak suka padanya.
c. Subjek SN
1 Latar Belakang Kehamilan di Luar Nikah yang Dialami Subjek.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap subjek SN, maka dapat disimpulkan bahwa latar
belakang terjadinya kehamilan di luar nikah yang dialami SN adalah, pertama adalah usia SN yang masih 17 tahun, emosinya masih labil
dan mudah terpengaruh. Alasan yang kedua adalah SN terbiasa dengan pergaulan bebas dari kakak-kakaknya, dan terpengaruh
pergaulan bebas dengan teman-teman sekolahnya. Alasan ketiga adalah saat pacaran SN sering pacaran di tempat yang sepi, dan
melakukan hal-hal yang merangsang seperti ciuman, saling meraba, pelukan, petting, sampai hubungan seksual ML. Alasan keempat
adalah kurangnya pengawasan dan perhatian dari orang tua, serta lemahnya pemahaman agama yang dimiliki SN.
2 Dampak Psikologis dan Sosial bagi Remaja yang Hamil di luar
Nikah.
Selama dua bulan setelah melakukan hubungan seksual, SN sering sakit pusing, mual, dan muntah sehingga kadang SN harus
membolos sekolah. Saat sudah ketahuan jika dirinya sedang hamil 2 bulan, SN kaget tidak menyangka dirinya bisa hamil setelah
melakukan hubungan seksual itu. SN takut melihat ibunya yang
128 marah dan kecewa karena kehamilannya, apalagi setelah kakak laki-
lakinya marah besar pada SN. SN juga merasa sangat bersalah dan berdosa pada kedua orang tuanya. SN pun menyesali perbuatannya
dan sadar jika dirinya melakukan perbuatan dosa, sehingga SN ingin memperbaiki dirinya dengan mendekatkan diri pada Allah dan
memilih pergaulan yang baik. Selain itu SN juga merasa sedih dan bingung tidak tahu harus berbuat apa, apalagi DW sempat sulit
dimintai tanggungjawab.Setelah menikah ada perubahan sikap dari keluarga SN pada dirinya, karena mereka kecewa terhadap sikap
DW yang tidak mau bekerja dan membantu orang tua SN. Hal itu membuat orang tua SN jadi kurang perhatian pada dirinya, dan SN
merasa kurang nyaman dengan suasana rumah. SN sempat merasa malu dengan tetangga-tetangga dan teman-
teman di sekitar rumahnya, tetapi suasana rumah yang tidak nyaman membuat SN tidak betah di rumah dan mencari hiburan main ke
rumah tetangga. Sikap tetangga pada SN biasa saja, meskipun masyarakat menganggap SN sebagai gadis yang agak “nakal” dan
latar belakang keluarganya yang kurang baik. Tetangga-tetangga merasa wajar saja jika hal itu terjadi pada SN karena ada saudara SN
yang menikah karena hamil di luar nikah juga. SN yang sudah tidak sekolah dan sudah tidak mengikuti perkumpulan pemudapemudi di
desanya, SN merasa jenuh dan kurang bergaul, tetapi SN juga merasa ada baiknya dia berhenti sekolah, karena dia bisa berhenti
129 dari pergaulan bebas dengan teman-temannya, dan SN bisa memiliki
pergaulan yang lebih baik dengan teman-teman di desanya yang pergaulannya tidak sebebas teman-teman sekolahnya. Dengan sikap
tetangga yang biasa saja membuat SN pun bersikap biasa meski sedikit canggung dalam bergaul, tapi SN tetap ceria seperti biasanya.
3 Penyesuian Sosial Remaja yang Hamil di luar Nikah.
Meski SN merasa malu dengan tetangga-tetangga tapi SN tidak menutup diri untuk bergaul dengan tetangga seperti biasa. SN tetap
bersikap biasa jika main ke rumah teman di dekat rumahnya, SN tetap ceria. SN main ke rumah teman di dekat rumahnya untuk
menghibur diri dari kejenuhan setelah tidak sekolah lagi, dan untuk berbagi cerita karena SN tidak nyaman dengan suasana di rumah dan
sikap keluarganya yang kurang perhatian pada dirinya. Dengan pergaulan SN yang sekarang bersama teman di desanya yang
pergaulannya lebih baik dari pergaulannya saat bersama teman- teman sekolahnya, SN merasa ada baiknya dia berhenti sekolah
karena sekarang dia memiliki pergaulan yang cukup baik yang membuatnya bisa memperbaiki diri.
Meskipun sudah tidak mengikuti kegiatan pemudapemudi di desanya, SN masih sering berkumpul dengan teman-teman
seusianya. Secara penampilan, terlihat SN masih belum sesuai dengan kelompok teman-teman di desanya. SN masih sering terlihat
menggunakan pakaian yang terbuka, rambutnya juga masih
130 berwarna merah karena disemir. Tetangga juga masih menilai SN
dengan pandangan yang kurang baik, tetapi masyarakat bersikap biasa saja, tidak terlalu menghiraukan SN. SN sendiri merasa cukup
senang karena dirinya mampu menyadari kesalahannya dan ingin berubah. SN juga menyadari dan menerima pernikahannya sebagai
bentuk tanggungjawab atas perbuatannya, dan SN merasa apa yang dia lakukan sudah baik karena SN tidak mengungurkan
kandungannya, SN juga merasa menikah lebih baik supaya ke depan dirinya tidak berbuat zina terus. SN merasa senang karena teman-
teman di desanya memberi dukungan yang positif untuk perubahan SN ke arah yang lebih baik, begitu juga dengan sikap masyarakat
pada SN yang dirasa SN baik-baik saja, tidak menimbulkan suatu masalah. SN justru sedih dan kecewa dengan sikap suaminya DW
dan juga keluarganya yang kurang perhatian padanya.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara selama penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap subyek maupun key informan, berikut
pembahasan hasil reduksi data yang dibutuhkan dalam penelitian sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian mengenai penyesuaian sosial pada remaja yang
menikah akibat hamil di luar nikah, yaitu :
1. Latar Belakang Terjadinya Kehamilan di luar Nikah pada Subjek.
Latar belakang terjadinya kehamilan di luar nikah pada ketiga subjek memiliki kesamaan, yaitu ketiga subjek yang sudah memasuki usia