44
lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol yang selanjutnya disebut P4GN dalam wilayah Provinsi;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan, pemberdayaan
masyarakat, rehabilitasi, dan pemberantasan dalam wilayah Provinsi; c.
Pelaksanaan pembinaan teknis dan supervisi P4GN kepada BNNKKota dalam wilayah Provinsi;
d. Pelaksanaan layanan hukum dan kerja sama dalam wilayah Provinsi;
e. Pelaksanaan
koordinasi dan kerja sama P4GN dengan instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam wilayah Provinsi;
f. Pelayanan administrasi BNNP; dan
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan BNNP.
C. Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dapat dikelompokkan menjadi empat kategori M Sirozi, Peran Sekolah
dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar FGD Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 30 Mei
2013, Palembang 1.
Narkoba yang menimbulkan efek Halusinogen, yaitu efek yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi berhalusinasi dengan melihat suatu
hal atau benda yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata. Efek ini dapat ditimbulkan oleh kokain LSD yang digunakan secara
berlebihan.
45
2. Narkoba yang menimbulkan efek Stimulan, yaitu efek yang bisa
mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari biasanya, sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga
dan cenderung lebih senang dan gembira untuk sementara waktu. 3.
Narkoba yang menimbulkan efek Depresan, yaitu efek yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional
tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Efek ini dapat dtimbulkan oleh
penggunaan Putaw. 4.
Jenis Narkoba yang dapat menimbulkan efek Adiktif, yaitu efek yang membuat seseorang akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam
narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak.
Efek seperti ini dapat ditimbulkan oleh ganja, heroin, dan putaw. Bila masuk ke dalam tubuh, zat atau bahan yang termasuk kategori
narkoba atau napza akan mempengaruhi tubuh, terutama susunan syaraf pusat atau otak, sehingga dapat menyebabkan gangguan fisik, psikisjiwa
dan fungsi sosial. Di dunia medis, narkoba adalah senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau untuk
pengobatan penyakit tertentu, dengan takaran atau dosis tertentu, sesuai kebutuhan M Sirozi, Peran Sekolah dalam mencegah penyalahgunaan
narkoba di kalangan pelajar,FGD Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 30 Mei 2013, Palembang Misalnya,
46
1. LSD dapat digunakan untuk mengobati ketergantungan, perawatan
untuk depresi dan menghentikan sakit kepala. 2.
Jamur Psychedelic dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala cluster.
3. Ekstasi dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan, meringankan
gejala Parkinsons dan perawatan. 4.
Kokain dan Tanaman Coca, sebuah obat bius baru, dapat digunakan sebagai obat pencahar dan obat motion sickness.
5. Heroin, adalah satu dari penghilang rasa sakit terhebat di dunia.
6. Ketamin dapat digunakan sebagai obat perawatan ajaib untuk depresi.
7. Amfetamin, dapat digunakan sebagai obat untuk perawatan narkopelasi,
dan bantuan dalam pemulihan stroke. 8.
Ganja, adalah obat untuk kanker, AIDS, Sklerosis, Galukoma dan Epilepsi.Jika digunakan secara berlebihan, zat atau bahan tersebut dapat
membawa akibat yang sangat membahayakan fisik dan mental serta mengakibatkan kecanduan addicted.
Jumlah pecandu Narkoba di Indonesia terus meningkat pesat, dengan kelompok majoritas penduduk usia produktif dan pelajar yang berusia
antara 11 sampai 24 tahun. Dari waktu ke waktu rentang usia pecandu Narkoba di Indonesia terus turun, menyentuh usia yang lebih rendah. Hasil
penelitian yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional BNN bekerja sama dengan Universitas Indonesia pada tahun 2007
mengungkapkan ada anak usia 7, 8, dan 10 tahun yang sudah
47
menggunakan Narkoba dari beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, dan ekstasi. Penelitian yang sama juga mengungkapkan adanya
12.305 anak usia SD yang menggunakan Narkoba. Menurut hasil penelitian tersebut, trend peningkatan penggunaan Narkoba di kalangan
anak-anak dan remaja diikuti oleh trend peingkatan penyebaran HIVAIDS.
Bagi para pelajar, kerugian yang disebabkan oleh ketergantungan pada Narkoba tentu lebih banyak. Misalnya, terjadi perubahan sikap,
perangai dan kepribadian; sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan prestasi belajar; mudah tersinggung dan cepat marah; sering menguap,
mengantuk, dan malas; tidak memedulikan kesehatan diri; suka mencuri untuk membeli Narkoba; dan mengalami kegilaan, paranoid bahkan
kematian, karena stress berkepanjangan M Sirozi, dalam FGD Peran Sekolah dalm mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar,
Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 30 Mei 2013, Palembang.
D. Faktor–faktor yang Mempengeruhi Keberhasilan Implementasi