Uji Signifikasi Parsial uji t Koefisien Determinan R

44 X 2 = variabel kepuasan kerja b 1 = Koefisien regresi variabel kepribadian b 2 = Koefisien regresi variabel kepuasan kerja e = standard error 3.10.4 Uji Hipotesis 3.10.4.1 Uji Signifikasi Simultan uji F Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-bersama variabel bebas, yang mana dalam penelitian ini adalah penilaian kepribadian dan kepuasan kerja terhadap variabel terikat, yaitu OCB. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 , b 2 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kepribadian dan kepuasan kerja X 1 , X 2 terhadap variabel terikat yaitu OCB Y. H a : b 1 , b 2 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kepribadian dan kepuasan kerja X 1 , X 2 terhadap variabel terikat yaitu OCB Y. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada = 5 H a diterima jika F hitung F tabel pada = 5

3.10.4.2 Uji Signifikasi Parsial uji t

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara individu pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yang mana dalam penelitian ini adalah penilaian kepribadian dan kepuasan kerja terhadap variabel terikat, yaitu OCB. 45 Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 , b 2 = 0 artinya variabel bebas yaitu kepribadian dan kepuasan kerja X 1 , X 2 secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu OCB Y. H a : b 1 , b 2 ≠ 0 artinya variabel bebas yaitu kepribadian dan kepuasan kerja X 1 , X 2 secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu OCB Y. Kriterian pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada = 5

3.10.4.3 Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinan R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 R 2 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan pengaruh variabel independen X 1 , X 2 adalah besar terhadap variabel dependen Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X 1 , X 2 terhadap variabel dependen Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah adanya listrik di Indonesia dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Listrik mulai ada di Indonesia tahun 1893 di daerah Batavia Jakarta, maka 30 tahun kemudian listrik mulai ada di Sumatera Utara tepatnya di Medan yang dibangun oleh NV. Nigem dan Ogem, perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga CV Aniem, Brastagi, dan Tarutung 1929, Batu 1926, dan Tanjung Tiram 1937. Perusahaan swasta Belanda diambil oleh militer Jepang yang hanya mengambil alih pengolahan tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan pada masa penjajahan Jepang. Daerah kerja dibagi menjadi perusahaan listrik Sumatera Utara, perusahaan listrik Jawa dan seterusnya sesuai dengan struktur organisasi pemerintahan militer Jepang pada waktu itu. Kesatuan aksi mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Aksi menganbil alih itu selesai bulan Oktober 1945 yang melahirkan jawaban listrik sesuai dengan Kepres No. 1SD4527 Oktober 1945. Perusahaan listrik di bawah nauangan departemen PUTL Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dan hingga saat ini, tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Hari Listrik Nasional.